Sumber : www.abarifbudiyanto.wordpress.com
Judul : Bertanam Kacang Tanah
Penulis : Drs. H. A. Rasyid Marzuki, M.S.
Penerbit : Penebar Swadaya
Cetakan : XXVI, 2007
Jumlah Halaman : iv + 44 halaman
Para petani atau masyarakat yang memiliki
lahan tanah yang cukup luas namun tidak mengetahui untuk apa tanah
tersebut tidak perlu bingung atau kesulitan, melalui buku yang berjudul
Bertanam Kacang Tanah yang ditulis oleh Drs. H. A. Rasyid Marzuki, M.S.
tanah yang tidak ada manfaat menjadi bermanfaat bagi pemilik tanah dan
orang lain yaitu dengan menanam kacang tanah. Contoh manfaatnya adalah
seorang mendapatkan sumber protein dari hasil berkebun sendiri tanpa
membeli dari pedagang, ekonomi orang-orang sekitar meningkat akibat
tenaga yang digunakan dalam proses penanaman kacang tanah.
Perkembangan kacang tanah berawal ketika
bangsa Spanyol melakukan pelayaran ke Kepulauan Maluku dengan varietas
tipe menjalar. Umur kacang ini 8-10 yang membuat kacang pada saat itu
tidak disebut sebagai tanaman palawija. Kemudian oleh seseorang
berkebangsaan Inggris dan Mesir membawa varietas baru yaitu tipe tegak
yang memiliki umur lebih pendek/ panen yang cepat dan disebut pula
sebagai tanaman palawija. Perkembangan produksi kacang dari tahun ke
tahun Indonesia selalu meningkat dari 710.070 di tahun 2000 hingga
836.295 ton di tahun 2005. Kacang tanah memiliki kegunaan yaitu sebagai
bahan pangan sebagai sayur atau cemilan, hingga bahan industri dalam
pembuatan keju, mentega, sabun dan minyak.
Dalam pembudidayaan kacang tanah banyak
kendala yang di hadapi contohnya yaitu, pengolahaan tanah yang kurang
optimal, serangan hama, mutu benih yang rendah dan kekeringan. Sudah
berbagai usaha telah dilakukan dalam menghadapi masalah itu. Dengan
memilih varietas unggul yang bermacam-macam yang dapat ditanam di
Indonesia. Daya adaptasi tanaman pun harus dilihat dari iklim yang lebih
lembab dan perlu diperhatikan dengan faktor lingkungan, sinar matahari,
hujan, dan sebagainya. Pengolahan tanah yang memiliki struktur tanah
remah atau gembur, cukup mengandung unsur hara dan tingkat derajat
keasaman netral bertujuan untuk tanaman ini tumbuh dengan baik dan
subur.
Cara menanam kacang tanah untuk
menghasilkan produk yang baik yang pertama adalah memilih benih yang
baik yaitu berasal dari varietas unggul yang sehat, tidak tercampur
dengan sisa tanaman atau benda lain, cukup tua, dan bebas dari hama
atau penyakit. Selanjutnya, jarak penanaman setiap tanaman kacang
bergantung dengan kesuburan tanah. Waktu tanam kacang tanah yang baik
tergantung pada jenis lahannya. Pemupukan adalah hal penting dalam
peningkatan produksi kacang tanah karena pupuk mengandung unsur hara
dengan konsentrasi relatif tinggi. Pupuk yang banyak dipakai adalah
pupuk nitrogen (N), fosfat (F), dan kalium (K). Penyiangan atau
pembersihan lahan dari gulma bertujuan untuk menjaga tanaman kacang
tanah tumbuh dengan sehat dan nyaman karena tidak mengalami gangguan
dari pertumbuhan tanaman lainnya. Itu dikarenakan tanaman kacang tanah
sangat sensitif dalam pertumbuhannya.
Tidak lebih buku yang beredar di
masyarakat tentang bercocok tanam mengupas tuntas tentang suatu tanaman
tertentu, namun buku karangan Drs. H. A. Rasyid Marzuki, M.S. ini
menjelaskan lebih rinci tentang tanaman kacang tanah kemudian
dilanjutkan ke tujuan cara bertanam kacang tanah dengan baik dan benar.
Seorang akan berfikir bahwa kacang tanah adalah makanan kecil saja,
tetapi melalu buku ini sedikit memberi gambaran tidak hanya sebagai
sumber makanan tetapi dapat sebagai bahan industri. Dalam penulisannya
beliau menggunakan bahasa yang komunikatif dan tidak melepaskan bahasa
Indonesia yang baku. Bahasa itu dimaksudkan supaya para pembaca lebih
mudah memahami isi dari buku ini. Cover dari buku ini pun membuat ingin
membaca karena tampilan yang menarik dan gambar yang tidak membuat
ambigu pembaca tentang isi buku ini. Penampilan gambar dalam penyampaian
isi pun membuat pembaca lebih memahami dengan baik karena dapat
mengetahui suatu tanaman memiliki suatu keanehan dengan gambar yang di
tampilkan seperti nyata. Namun terdapat kekurangan yaitu beliau tidak
mencantumkan autobiografinya yang membuat pembaca tidak bisa
membandingkan penulisan buku karangan beliau yang lain dan tidak bisa
mengetahui apa tujuan beliau dalam menulis buku. Kemudian dalam proses
penanaman beliau menampilkan cara tidak dalam per-point melainkan dengan
bentuk paragraf yang membuat kebingungan dalam membaca. Beliau tidak
menuliskan bagaimana prospek atau masa depan dari penanaman kacang tanah
ini. Biaya dalam penanaman kacang tanah dari awal tanam hingga panen
tidak di sampaikan dalam buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar