Pages

Senin, 05 Januari 2015

Histori IBD



DREAM,
 BELIEVE IT,          
MAKE IT HAPPEN
                               -Muhammad Ridwan







s
aya adalah tipe orang yang tidak mau merepotkan atau menyusahkan kedua orang tua saya, dan perjalan saya dari kecil saya adalah orang yang sangat mandiri dan saya harus seperti itu sampai saya besar nanti, dan perjuangan saya sudah saya jalankan sejak saya sekolah dasar, saya tidak pernah mau meminta uang jajan sama kedua orang tua saya meskipun kedua orang tua saya mengasih uang itu untuk saya sekolah dan saya tidak mau dan saya tidak mengambilnya.
Selagi saya masih ada uang saya tidak akan meminta dan merepotkan orang tua saya, jikalau saya tidak ada uang dan saya harus berusaha  bagaimana caranya saya tidak meminta uang kepada orang tua saya, dan Alhamdulillah memang rezeki ada saja datang kepada saya, entah saya disuru sama orang dan saya juga sudah terbiasa bekerja dari kecil, sampai saya bekerja sebagai pencuci motor untuk mendapatkan rupiah dan saya berfikir supaya saya sudah terbiasa dari kecil.
Dan pada akhirnya saya tekuni pekerjaan itu sahabis saya pulang sekolah, satu persatu motor saya cuci demi mendapatkan uang dan tidak ingin merepotkan orang tua saya, dan pengalaman dalam pekerjaan itu saya mempunyai pengalaman yang sangat lucu dan tidak bissa saya lupakan, pas saya sedang mencuci motor bos yang punya setiman datang dan menghampiri saya… dan dia menanyakan kepada saya…
Me     : Pak… sambil senyum senyum J
Bos    : Iya… kamu nyetim disini ?
Me     : iya pak
Bos    : kamu bisa ?
Me     : insyaAllah bisa pak, lihat saja pak nanti hasil kerja saya J
Bos    : ya sudah lanjutkan… yang bersih ya sambil J
Me     : iya pak pasti, saya tidak akan mengecewakan pelanggan pak
Bos    : Bagus… lanjutkan
Me     : J

Dan sampai disitu saya mulai diperhatikan sama bos sie pemilik setiman itu, dan saya mendapatkan teguran yang sangat menyenangkan hati saya begitu juga dengan pemilik motor yang saya cuci dan dia bilang kepada saya… kamu kecil- kecil nyucinya bagus juga ya bersih, rapih dan saya sambil J melihat orang itu… dan saya menjawab bisa aja pak J maksih ya pak J, dan saya mendapatkan uang tip yang sangat menyenangkan dan sangat lumayan yaitu sebesar Rp. 20.000.
Saya sangat senang sekali bisa mendapatkan uang tip yang sangat besar begitu juga teguran yang sangat baik dari bos dan juga pelanggan setiman untuk prdana saya, dan dari situ saya mulai semangat dan percaya diri untuk cician motor saya, dan alhamdulilah dalam sehari saya bisa mendapatkan uang untuk saya jajan sekolah dan tikak ingin merepotkan orang tua saya, dan disamping itu juga saya tidak mau mengganggu pelajaran saya dan saya juga membagi waktu sebaik mungkain gimana caranya supaya saya tidak mengganggu pelajaran saya, Alhamdulillah saya bisa menyeimbangkannya.
Sampai saya SMP saya tidak pernah meninta uang dengan orang tua  saya, paling saya meminta uang hanya Rp. 1000 itu juga untuk saya bayar parkir motor yang letaknya dibelakang sekolah saya. Pada saat smp pihak sekolah sepakat tidak boleh membawa kendaraan bermotor ke sekolah, dan anak- anak pun pada parkir di belakang sekolah yaitu di tempat Orang Madura yang membayar Rp. 1000/ motor. Dan saya bersekolah di SMPN 65 jakarta yang letaknya di jalan Raya Motro Sunter.
Begitu juga sejak saya smp senang susah saya jalankan bersama kawan- kawan saya di sekolah. Dan saya  melihat kawan- kawan saya sangat senang apa yang dia meliki, dan saya menjawab di dalam hati kecil saya itu semua uang orang tua dia bukan uang dia pribadi, dan saya sangat senang apa yang saya miliki karna apa yang saya miliki adalah uang hasil keringat saya pribadi dan perjuangan untuk mendapatkannya, dan saya bilang kepada hati kecil saya sambil J begitu sia-sia perjuangan orang tuanya.
Karena apa yang dia miliki dan dia inginkan selalu di turuti oleh orang tuanya… tapi apa anaknya sekolah saja jarang masuk meskipun dari rumah dia berangkat tanta sepengetahuan orang tuanya dan tidak sampai ke sekolah. Dan pada akhinya saya bilang kepada teman- teman saya yang jarang masuk dan tukang bolos…
Me     : kenapa kamu jarang masuk sekolah ?
Tm     : Gpp males aja…
Me     : jiiiiiiah… parah !!! tapi dari rumah berangkat ?
Tm     : berangkatlah… klo engga berangkat engga dapat uang
Me     : sambil J
Tm     : kenapa Wan ?
Me     : Gpp… engga kasihan sama orang tua ?

Nah dari situ saya ceritakan tentang saya bagaimana dengan kehidupan mandiri saya dan saya tidak ingin merepotkan orang tua saya. Dan say bilang kepada dia… kasihan orang tua mencari uang hanya untuk kalian anaknya dan kalian mala menyia-nyiakan itu, uang sudah dikasih, motor sudah dikasih, apa yang kamu mau orangtua beliin untuk kamu, tapi kaunya malah begini…” dan dia sambil menunduk” coba kalo kaya saya, saya dari SD tidak pernah meninta uang oleh orang tua saya selagi saya mampu.
Klo saya mau sesuatu saya harus lakukan dengan sendiri dan berusaha bagaimana caranya saya bisa miliki yang saya mau dengan uang pribadi saya, meskipun orang tua saya mampu saya tidak akan mau dan tidak akan merepotkan orang tua saya karna saya berfikir  itu adalah kemauan saya  dan saya harus berusaha sendiri untuk mendapatkannya. Dan saya melihat kamu begitu enak mau berangkat sekolah dikasih uang saku… tapi kamu tidak sampai kesekolah, kamu mau sesuatu langsung dibeliin  sama orang tua dan tapi kamu tidak ada pikirannya.
Coba bayangkan jika kamu jadi saya yang mau hidup mandi tampa minta kepada orang tua… “ dan dia pun menganggut- nganggut kepalnnya”
Me     : Biyarpun kita tidak pintar yang penting kita masuk
Tm     : Iya wan
Me     : Disini engga ada orang yang pitar, klo dia pintar dia engga akan sekolah…
Tm     : Iya wan… makasih ya wan… J
Me     : Iya sama- sama
Tm     : J
Me     : Masih banyak orang diluar sana yang pengen belajar tapi faktor ekonomi dan jadinya   dia tidak bisa bersekolah, tapi dalam hati kecilnya dia juga pengen seperti kaya kita- kita orang yang bisa bersekolah
Tm     : Iya wan saya akan memperbaiki diri saya wan, makaih ya wan masukannya J
Me     : Iya… klo engga masuk sekolah mendingan dirumah jadi orang tua tau
Tm     : iya wan

Nah mulai dari situ dia mulai rajin masuk sekolah dan saya juga sangat begitu senang karena nasihat yang saya berikan Alhamdulillah dia lakukan dan dia jalankan dan dia pun berbagi banyak cerita kepada saya apa yang dia alami selagi dia bolos sekolah. Dan dengan berjalannya waktu kita jadi bisa memahami satu sama lain teman teman kita, dan saya memperhatikan teman saya begitu selebornya dia berangkat ke sekolah dengan pakaian yang sangat acak- acakan dan tidak pernah membawa apa- apa jika berangkat ke sekolah.
Dan saya pun hanya tersenyum melihat tingkah laku dia yang begitu selebor melihat dia berpakaian dan berpenampilan seperti itu< sedangkan saya tau kehidupan keluarga dia, begitu manpunya keluarga dia, dan tapi apa begitu tidak bertanggung jawabnya dia tehadap pelajarannya, dan bisa saya katata dia lebih parah dari teman saya, dan saya hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku dia seperti itu dan saya juga tidak mau berlebihan mengoreksi diri orang lain, lebih baik mengkoreksi diri sendiri.
Pengalaman yang tidak bisa saya lipakan ketika saya duduk di kelas VIII ( delapan) yaitu pelajaran seni budaya. Sangat galaknya dan sangat sadisnya guru tersebut, pas pada waktu itu guru tersebut memberikan pekerjaan rumah (PR) yaitu tentang kerajinan tangan yaitu menyulam, dan pada waktu yang sudah di tentukan kerajinan tersebut belum selesai satu kelas dan pada akhirnya guru itu marah besar kepada anak- anak, dan sangking marahnnya guru ter sebut mengambil sebuah penggaris panjang.
Saya dan kawan- kawan saya satu kelas disuruh kelapangan dan baris di bawah teriknya matahari yang begitu sangat panas. Guru tersebut dating menghampiri anak- anak dan dia berkata “ siiiiap” ulurkan tangan kananmu dan membuat seoerti kerucut dan tangan anak- pun siap mengikuti apa yang telah dia perintahkan, dan guru tersebut nenyabetkan penggarisan kayunya ke tangan anak-anak yang telah membentuk seperti kerucut, satu persatu teriakan pun terdengar karena rasa kakitnya.
Dan pada dasarnya itu adalah pelajaran buat saya “ dalam hati” dan setelah hukuman selesai keluh kesan pun terdengar dari akak- anak ada juga yang sangat kesal kepada ibu tersebut, dan timbulnya rasa benci kepada guru tersebut… dan saya bilang kepada anak-anak… itu semua salah pada diri kita masing-masing, klo kita tidak salah dia juga tidak akan menghukum kita seperti ini, mangkanya kita juga harus intropeksi diri kenapa kita bissa seperti ini, jangan salahkan dia.
Waktu pun silih berganti saya pun mulai memasuki tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu kelas IX dimana pada disibukan dengan kedatangannya UN, dan semua pun mulai pada focus belajar untuk mengejar ketangan UN, sebelum kedatangan UN pelajaran pun mulai ditambah dengan hadirnya PM diman anak- anak pun mulai malas- malasan mendengarnya yang namanya PM dimana waktu pilangpun semakin sore, dan berjalanlah pelajaran tambahan yang namanya PM untuk menambah pengetahuan kita.
Waktu PM berlangsung selang seminggu kelas tersa ramai karena benyak yang mengikutinya tidak ada yang tidak mengikuti pelajaran tambahan hampir satu kelas mengikuti semua, wali kelas pun mengecek ke kelas untuk melihat kehadiran siswanya yang mengikuti PM ternyata dia tersenyum karena banyak yang mengikuti tidak ada yang kabur PM “ biasa baru- baru “ wali kelas pun pergi meninggalkan ruangan kelas karena anak muridnya didak ada yang kabur paa saat PM berlangsung.
Kegiatan PM pun berjalan selama dua minggu dan kelaspun lama- lama satu persatu semakin sepi dan banyak yang tidak mengikuti PM, mulai dari situ guru pembimbing PM pun mulai melaporkan kepada wali kelas karena kelas semakin lama semakin sepi dan pengecekan pun mulai dilakukan secara berkala yaitu waktu pagi dan siang hari dimana nama- nama yang hadir watu pagi harus sama dengan siang hari waktu PM di laksanakan, dari situ lh banyak sekali yang ketahuan tidak mengikuti PM.
Wali kelaspun mulai merasa kesal kepada anak- anak yang tidak mengikuti PM, ke esokan harinya dipanggillah satu persatu siswa yang tidak mengikuti PM, dan walikelas pun dengan baik hatinyacuman memberikan arahan dan cumin memberikan peringatan untuk siswa yang tidak mengikuti PM, padahal pada dasarnya walikelas saya terbilang orang yang pendiam dan bias dikatakan sangat galak jika di tidak suka dengan siswanya, dan anak- anak mulai senang karena cuman dikasih perangatan saja.
Ke esokan harinya guru BP pun mulai mengecek satu persatu setiap kelas terdiri dari sembilan kelas, dan pas guru BP mengecek ke kelas- kelas kelas pun ramai dan tidak ada yang tidak mengikuti PM, da teman- teman saya pun mulai meremehkan peringatan yang dikasih dari pihak sekolah, mulailah malas- malasan lai untuk mengikuti pelajaran tambahan, pas waktu bel pulang pun berbunyi pihak sekolah pun sudah berjaga di depan gerbang bertujuan untuk supaya siswa tidak ada yang kabur.
Anak-anak pun mulai bingung unkuk keluar dari gerbang bertujuan untuk menghindari PM yang waktunya sampai sore, anak- anak pun mulai mencari cara bagaimana caranya supaya bisa keluar, dan tekad pun mulai membara untuk melompat lewat pintu belakang yaitu langsung turun ke belakang apartemen, rencana anak- anak pun berhasil untuk keluar dari sekolah walaupun tidak banyak yang keluar hanya orang- orang nekad saja yang menghindar dengan cara seperti itu.
Untuk keesokan harinya mulailah tercium dengan perlakuan anak- anak seperti itu dengan pihak sekolah, waktupun silih berganti pagi yang cerah pun datang menghampiri hari yang indah dan dimana waktu pagi yang cerah guru BP pun sudah menunggu di depan gerbang menunggu anak- anak yang tidak mengikuti PM, dimana guru tersebut tau karena ada yang memberitahukan kepada mereka pada saat anak- anak tidak mengikuti PM, dan datanglah satu persatu anak anak dan dipanggilkan namanya.
Dengan rasa bingung dan pura- pura tidak tahu dengan masalah dan hukuman yang dia perbuat, ada yang bertanya “ kenapa pak “ mulai lah ngumpul anak- anak yang tidak mengikuti pendalaman materi, dan yang namanya kesabaran pasti ada batasnya mulailah amarah dati guru BP tersebut diman guru tersebut guru yang paling kejam dan paling di takuti di sekolah, anak- anak pun mulai siap derhadap hukuman yang akan dia dapatkan karena guru tersebut anak- pun tau begitu galaknya beliau.
Mulailah disuru berdiri dan dengan tatapan tegap kedepan, dan tangan guru tersebut mulai memerahi pipi anak-anak, dan hukuman pun masih berlanjut dengan berjan jongkok mengelilingi lapangan yang begitu besar, keringatpun mulai membasahi medan jahitan seragam sekolah di bawah teriknya sinar matahari, dan inilah karena salah kita dan kita sendiri yang membuat kesalahan seperti ini, setelah selesai mengelilingi lapangan begitu berat kaki pun untuk melangkah menghamiri guru BP.
Mulailah guru tersebut memberikan dan menasihati kita dengan nada yang begitu sangat emosi anak- anak pun pada menunduk, ia pun marah dan tambah kesal karena sangat tidak di perhatikannya dia dan dia pun berkata “ semua menghadap kesaya jangan ada yang menunduk “ begitu banyak yang dia bicarakan dan dia pun menyuru kita untuk masuk ke kela masing- masing, setiba di kelas wali kelas pun sudah menunggu kehadiran dan kedatangan kita dia pun langsung menyuruk kita diam.
Tanpa banyak tanya dia pun langsung menampar dan memerahi pipi anak- anak satu- persatu, anak- anakpun mulai diam dan menyadari kesalahannya, naihat pun keluar dari mulut beliau
Wl     : kenapa kalian seperti itu… ?
Mr     : pada diam
Wl     : kenapa kalian diam ?
Mr     : pada menundukan kepala
Wl     : kamu tau apa salah kamu ? dan saya berbuat seperti ini ?
Mr     : tau pak…
Wl     : apa ?
Mr     : tidak mengikuti PM pak…
Wl     : kenapa kalian tidak mengikutai PM ?

Nasihat : kan PM tidak diminta biaya PM itu kan geratis kenapa kamu tidak memanfaatkan waktu itu… ? banyak diluar sana yang mau mengikuti pelajaran tambahan dan dia pun harus mengeluarkan uang untuk membayar pembimbimbingnya dalam hitungan per jam, dan kamu malah mensia- siakan coba kamu fikir… apa susahnya tinggal mengikuti saja sebentar dan tidak lama, itu juga kan untuk kamu- kamu juga untuk ujian kamu juga nanti mangkanya kami bantu dengan adanya pelajaran tambahan.
Seharusnya kamu gunakanlah waktu itu sebaik mungkin, jangan saling kejar kejaran dengan guru untuk menghindari PM, dan kamu juga harus berfikir begitu pedulinya saya terhadap kalian, saya berbuat itu karena saya saying dan saya begitu pedulinya pada kalian semua itu juga untuk kalian juga kedepannya bukan buat saya, mulailah intfofeski diri jangan sampai kalian mensia- siakan waktu PM karena itu juga untuk ujian kalian juga, janganlah kalian kabur- kabur lagi pas waktu PM.
Waktu pun silih berganti dimana UN pun telah menunggu kedatangan kita, dan seminggu UN mau dilaksanakan mulailah pada sibuk untuk mencari kunci jawaban dari teman- teman yang lain yang bersekolah di tempat lain, mulailah pada mencari- cari informasi dari berbagai sekolah terutama  pada sekolah swasta dan itulah buruan anak- anak negeri waktu begu cepat berjalan dan waktu UN pun tinggal beberapa hari lagi, pihak sekolah pun mengadakan do’a bersama pada hari H-1.
Untuk bertujuan agar diberikan kelancaran dalam di laksakannya ujian tersebut dan diberikan kemudahan bagi siswa dan siswi dalam mengerjakan soal, do’a dan do’a pun di panjatkan, dan yang lebih terharunya pada saat pelaksanaan tersebut yaitu pada saat doa bersama dimana anak- anak pada terharu mendengan do’a yang di lantnkan pada ustazd tersebut, dan menjelaskan tentang berapa banyak dosa- dosa kita terhadap guru kita yang sangat baik dan begitu sabar membimbing kita.
Sampai saat ini yaitu puncak terakhir kita dalam sekolah “ UN “ dan sungkeman pun dilaksanakan satu persatu oleh murid ke semua guru, begitu terharunya guru melihat kita yang ingin melaksanakan UN dan berjuang untuk lulus dan semua guru pun bilang kepada semua siswa dan memberikan semangat kepada kita untuk menjalankan UN dan dia berkata “ cuman sampai sini yang hanya biasa saya lakukan dan saya bantu berjuanglah dan semangatlah kamu untuk UN “ begi baiknya beliau terhadap kita semua.
Dan saya pun terharu begitu sangat sayangnya guru- guru semua terhadap kita semua sampai sampai kita menyepelekan perjuangan mereka dalam mengajar dikelas dan tidak memperhatikan mereka dalam mengajar, dan do’a bersama pun telah selesai dilaksanakan dan berakhir dengan tetes air mata dan kesenangan yang sangat amat menyenangkan dengan dilaksanakannya do’a tersebut dan nasihat begitu banyak dari semua guru yang telah membimbing kita.
Begitu berjuangnya beliau untuk kita sampai akhir pelajaran kita yaitu tingkat SMP. Hari pun telah berganti dimana Ujian Nasional pun akan dilaksanakan< dan saya pun amat sangat dek- dekan untuk mengikuti ujian tersebut, tapi saya ingat pesan dari orang tua saya dan amant dari orang tua saya “ kamu harus optimis kamu pasti bisa “ dan saya juga ingat pesan dari guru- guru saya “ kejakan soal sebisa mungkin dan kerjakan dengan tenang “ pada saat masuk rungan ujian saya tenang.
Dan saya harus percaya diri dan optimis bahwa saya bisa mengerjakan dengan baik, dan mulailah saya mengerjakan soal satu- persatu dengan tenang walau ada sedikit rasa dek- dekan dan gugup karna pada saat itu pengawas di ruangan saya amat sangat tegas dan begitu teliliti dalam mengawas di dalam rungan. Dan saya pun tetap rilex dan tenang jangan sampai dia curiga terhadap kita dalam mengerjakan soal ujian yang kita kerjakan, amat sangat tidak bisa menengok- nengok saya.
Adapun yang mau saya tanyakan kepada teman saya terhadap soal yang saya amat snagat tidak mengerti,tetapi pengawasnya amat sangat teliti dalam mengawas dalam ruanganan dan sayapun akhirnya tidak bisa menanyakan kepada teman saya tentang soal yang saya tidak mengerti, dan akhirnya saya mengerjakan dengan apa yang saya bisa kerjakan,tapi saya tetap yakin dan optimis apa yang saya kerjakan insya allah benar. Pada akhirnya bel pun berbunyi bertanda waktu ujian telah selesai.
Waktupun cepat berlalu ujian pun telah berakhir pada waktu yang berlangsung selama 4 hari, walaupun ujiannya telah berakhir tetapi saya belum cukup tenang karena masih menunggu hasil ujian yang hasilnya di umumkan 2minggu kedepan dengan menggunakan perantara pos yang di antarkan satu- peratu kerumah. Dan waktu yang ditunggupun telah tiba dimana rasa dek- dekan pun semakin membesar untuk menerima amplop dari sekolah dimana dalam isinya adalah hasil ujian dan pengumuman lulus/ tidak lulus.
Dan orang yang saya tunggupun akhirnya dating kerumah memberikan sebuah amplop kepada saya dan saya pun berdo’a sebelom membuka isi amplop tersebut,dan sayapun membuka dan  amplop tersebut dan perlahan- lahan saya membukanya dan pada akhirnya saya melihat dengan tulisa LULUS, alhamulillah puji syukur saya mendapatkan hasil yang sangat memuaskan saya pun dengan senang hati dan bersyujud syukur kepada allah apa yang telah di berikan kepada saya dan kerja keras saya.
Selama ini saya tidak sia- sia dan saya pun dengan rasa senang sampai- sampai sayasangat terharu denganhasil yang saya dapatkan. Dan saya pun langsung mengambil handphon unuk menelepon semua teman saya dan saya juga pengin tau hasil dari amplopnya dia, dan teman teman pun mengajak janjian untuk ngumpul bareng dan membawa amplop masing- masing untuk diperlihatkan kepada semuanya, dan disitupun cerita, canda dan tawa pun berbagi dengan senang.
Sesudah di lokasi sudah ada yang menunggu satu persatu pun teman teman saya pun datang disitu pun banyak yang mukanya membohongi perasaan dimana pandangan anak terhadap dia adalah dia mendapatkan hasil yang tidak menyenangkan, semuapun sudah pada datang dan saatnya aplop diperlihatkan kepada anak- anak sambil mengangkat amplopnya dan berteriak saya LULUS J dengan senangnya dan gembiranya kami semua pun berteriak J dan saling berpelukan satu sama lain.
Saya sangat senang dan begitu gembira melihat senyuman teman- teman saya yang begitu besar dan sangat amat gembira. Disitu saya juga amat sangat senang dan sangat gembira bisa berbagi cerita dan pengalaman, Karen dengan waktu yang amat sangat lama kita tidak bertemu dan sekalinya bertemu secara bersamaan J. Dan pada akhirnya setelah cerita, canda, dan tawa telah ditumpahkan secara bersamaan,waktupun telah larut malam dimana menandakan kita harus berjumpa dan pelukan terakhir.
Semua pun pada berpelukan dengan membentuk lingkaran dan semuanya berteriak  untuk menutup acara “ semangat “. Semua pun telah berpisah dan meninggalkan tempat tersebut, saya pun kembali kerumah dengan rasa amat sangat senang, dan masih membayangkan moment- moment kebersamaan yang tak terlupakan. Saya pun amat sangat senang karena angkatan saya bisa lulus 100%, menurut saya itu perjuangan yang sangat tak terupakan dalam 3tahun saya belajar di tingkat SMP.
Dan sayapun mulai mendaftarkan untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu tingkat STM. Dimana dalam sekolah tersebut saya mengambil jurusan Teknik Otomotif ( MO ). Saya sangat senang karena saya bisa bertemu banyak teman baru dan guru pembimbing yang mengajarkan saya pun baru, say pun mulai beradaptasi terhadap teman- teman dan guru baru saya, saya pun mulai berfikir karena di tingkat yang lebih tinggi pasti semakin berat lagi yang akan saya jalani.
Seperti pada contohnya pelajaran, pergaulan, dan guru- gurunya pun pasti jauh lebih keras lagi membimbing kita untuk belajar dan pasti banyak juga guru yang jauh lebih baik dari sebelumnya, dan sayapun tertarik untuk mengambil di bidang otomotif karena saya sangat tertarik bekerja di bidang industri dan pabrik dan saya sudah berharap pas saya sudah lulus saya langsung melamar pekerjaan dan bisa bekerja di kawasan industi dan pabrik- pabrik yang sangat bonavit.
Pada waktu STM keluarlah yang namanya sepeda Lowraider, dan saya melihatnya sangat tertarik dan saya juga mempunyai keinginan untuk biasa mempunyai sepeda seperti mereka karena sepeda tersebut sangat bagus dan sangat santai untuk dikendarainnya, saya pun niat untuk merakit sepeda seperti itu saya mengumpulkan uang untuk bias memiliki sepeda seperti itu dan biaya yang harus saya kumpulkan adalah 2jt saya pun yakin dan pasti saya bias memiliki sepeda seperti mereka.
Dengan tekad yang baik dan kerja keras saya, satu- persatu saya mulai mengumpulkan komponen- komponen sepeda tersebut. Dan sampai akhirnya saya pun bisa memilki sepeda tersebut sesuai niat dan keinginan saya dengan mengabiskan biaya 2,5 jt, saya sangat puas dan sangat senang Karena itu semua hasil murni dari keringat saya yang saya lakukan, dan mulai dari situlah saya mulai gabung dengan team sepeda Lowraider yang selama ini saya impi- impikan bisa tercapai.
Dalam team saya mengadan gowes setiap hari sabtu malam minggu yaitu ke taman menteng dan bundaran HI, yang dimana berangkat pada malam hari yaitu pada pukul 19:30 perjalanan ke taman menteng, dan disitulah dari berbagai macam sepeda dan dari berbagai Hoby ada disitu kaya misalnya sepeda ontel, sepeda lowraider, moge, BMX, skat board, dll. Semua mengumpul nenjadi satu disana denga berbagai maca atraksi yang ia miliki. Setelah jam 00:00 saya melanjutkan perjalanan ke MONAS.
Dimana disana say bisa merasakan susah dan senang dikarenakan kita semua saya tan teman- teman tidur di sana menunggu pagi tiba, karena pada waktu minggu paginya melanjutkan perjalanan ke Bundaran Hotel Indonesia ( HI ). Dan dimana kalo hari minggu pagi disana bebas kendaraan dan hanya yang boleh melintas yaitu sepeda, dan pejalan kaki saja yang boleh melintas dar tamrin s/d sudirman. Disanalah saya dapat melihat dan menemukan berbagai macam sepeda dari sepeda yang modern sampai sepeda yang kuno (klasik).
Dari situlah saya bisa mendapat pengalaman dan lebih banyak lagi teman yang saya dapat dari berbagai tempat dan daerah. Siang pun menyinari kawasan HI dimana semua para penjuru dan yang berdatangan ke kawasan tersebut segera pulang dikarenakan hari sudah cukup siang. Saya dan kawan- kawan pun menggowes sepeda dengan tujuan kerumah masng- masing dan dilanjutkan di minggu selanjutnya. Saya pun baru beberapa minggu gabung dan saya di ajak untuk menghadirkan pameran (kontes).
Saya pun sangat senang dan gembira karena saya diundang dalam acara tersebut yang di selenggarakan di kawasan Ancol. Saya pun menghadirkan acara tersebut dengan teman- teman satu team saya, dan team saya memasukan sepedanya 2 sededa kedalam kontes tersebut yang bertema Costem. Dari situ saya sangat senang dan gembira karena saya bisa melihat berbagai sepeda dengan berbagai macam ukuran ban rakitan (modifikasi) dari setiap konestan. Saya pun sempat sangat takjub dan bengong melihatnya.
Kaeran sepada- sepeda disana amat sangat bagus sekali sampai- sampai saya menggelengkan kepala saya melihat sepeda sepeda tersebut. Saya pun sempat berfikir berapa banyak biaya yang dia keluarkan untuk merakit sepeda seperti itu, saya pun mulai menghampiri sepeda satu- persatu yang di ikut sertakan dalam kontestan tersebut. Pada akhirnya proses penilayan juri pun telah di umumkan dengan berbagai kelas dan type sepeda, dengan rasa senangnya team saya pun masuk ke dalam katagori costem.
Dimana dalam team saya mengikut sertakan dalam acara tersebut adalah 2 buah sepeda dimana diantaranya 1 Costem 20 dan 1 Costem 26, diman dalam penilaian juri sepada dalam team saya masuk dalam nominasi tersebut dalam peringkat 1 untuk masing- masing sepeda dalam 2 ukuran, dimana team saya pun senang bisa membawa pulang 2 penghargaan tesebut sekaligus. Pemilik sepadapun merasa senang dan bangga karena sepedanya masuk dalam katagori dan bisa menang dalam katagori tersebut yaitu peringkat 1.
Dengan rasa senangnya pemilik sepeda pun mengajak makan- makan bareng ke kawasan PLTU yaitu memakan berbagai makanan laut. Pemilik sepeda pun mengajak saya dan team makan- makan dikarenakan untuk merayakan sepedanya yang bisa meraih penghargaan, Diana sepeda    tersebut baru dirakit oleh pemiliknya dan langsung di ikuti kontes, dan pada akhirnya sepeda tersebut bisa membwa pulang penghargaan, dan dengan rasa senangnya pemilik sepeda mengajak kami semua makan- makan J.
Waktupun cepat berlalu dimana saya telah menginjak kelas dua STM dimana saya baru beradaptasi dengan teman- teman baru saya dari mulai yang baik, buruk, malas, dll. Yang dimana dia berangkat ke sekolah dari rumah, setelah sampai ke sekolah ia hanya tidur dan tidak mau mendengarkan dan memperhatikan pelajaran, saya pun sangat aneh dan sangat bingung melihat perilaku mereka seperti itu sesudah sampai di sekolah ia pun langsung mengambil posisi untuk tidur.
Itulah rutinitas yang di lakukan setiap hari oleh ia yang tidak mau mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, sampai sampai guru pun cuek terhadap perilaku mereka seperti itu dan membiyarkannya saja asalkan jangan sampai mengganggu teman yang lainnya. Guru pun sudah sangat cape terhadap tingkah laku mereka seperti itu yang sangat susah untuk di atur.
Saya pun menemukan banyak guru yang sangat galak di tempat saya menuntut ilmu, sampai sampai hampir semua guru laki- laki disitu terutama di STM banyak sekali yang tidak memandang bulu. Dasn saya pun melihat teman saya yang di marahi oleh guru saya yaitu guru fisika sampai- sampai saya tidak akan melupan pengalaman terapahit itu di dalam kelas yang di perbuat oleh teman saya terhadap guru saya, dan itu sangat nenyakitkan dan sangat tak terlupan bagi saya dan kawan- kawan.
Pada saat guru saya mengajar dan menerangkan di depan kelas dengan amat sangat serius ada salah satu dari teman saya yang membuat kesal sang guru tersebut yaitu dengan cara membuang angin sembarangan, sampai- sampai satu kelas pun tertawa dan guru tersebut pun marah sambil menggebrak meja dan berkta “ diiiiiam “ dan dia pun berkata “ siapa itu ?” teman saya pun tidak bisa menahan dan ia pun tertawa, sang guru pun menghampiri dia sambil membawa sapu kehadapan dia.
Ia pun sangat kesal dan sangat emosi sampai ia memukulkan sapu tersebut ke paha beliau sampai patah, dia pun disuru keluar dari kelas dan di giring ke lapangan untuk menuju ke kantor. Dan yang paling sedihnya lagi untuk menuju ke kantor ia pun masih memukul dengan gagang sapu tersebut ke si pelaku sampai- sampai gagang sapu tersebut patah berkeping- keping. Dan kembalilah guru tersebut ke dalam kelas untuk melanjutkan pelajaran, dengan muka yang penuh kesal dan emosi ia pun melanjutkan pelajaran. Dan dia pun berkata “ kurang ajar tuh anak, engga tau sopan santun “ dengan rautan kesal di mukanya. Ia pun sudah didak nyaman lagi untuk mengajar diakrenakan kekesalannya oleh anak tersebut yang membuat kekacauan di dalam kelas.
Akhirnya teman saya pun kembali ke dalam kelas dengan raut wajah yang amat sangat sangat tidak enak untuk di pandang, dan ia pun berdiam diri di dalam kelas karena menahan sakit yang ia rasakan oleh perbuan yang ia lakukan. Dan paha ia pun sangat merah bekas sabetan sapu tersebut dan begitu juga dengan pipinya yang merah merona yang di akibatkan tamparan di dalam kantor oleh guru- guru yang berada di dalam kantor, pas kebetulan didalam kantor tersebut sedang berkumpul para guru- guru ( itulah cerita dari dia yang berada di dalam kelas ).
Saya pun sangat bangga bissa bersekolah di tempat saya bersekolah dikarenakan di sekolah tersebut terdapat peraktek mengemudi khususnya unuk jurusan STM. Pengemudian tersebut dilaksakan dua kali dalam seminggu, dan dan saya pun tidak mau menyia- nyiakan peraktik tersebut, karena menurut saya itu sangat penting, dan dalam pandangan saya menyetir ada adalah pekerjaan yang tiada dimakan masa, dimana kalo bisa menyetir sampi tua pun gampang untuk mendapatkan pekerjaan ( dalam pandangan saya )
Hari pertama pertama menyetir pun dilaksanakan dimana dalam kelompok saya terdapat 5 ( lima ) orang dalm kelompok. Setiba sampai dilokasi perktek yaitu di kawasan Sunter, dimama saya dan teman- teman sayapun diberikan pengarahan sedikit sebelum peraktek dilaksanakan, bertujuan untuk tidak terjadinya hal- hal yang kita tidak inginkan dalam mengemudi. Mengemudi pun dilaksanakan dan saya mendapat giliran ke 3. Sampai saatnya giliran saya tiba dan saya bersegera masuk kedalam mobil.
Sesudah berada di dalam mobil sayapun ditanyakan tentang komponen yang terdapat dalam mobil dan kegunaanya, dan semuanya saya jelaskan satu- persatu dan saya jelaskan juga kegunaanya satu- persatu, karena saya sudah cukup hafal dan paham terhadap kegunaan yang berada di dalam mobil tersebut sampai- sampai guru saya pun salut dan bangga terhadap saya. Dan ia bertanya kepada saya…
G       : Ridwan sebelumnya kamu sudah pernah membawa/ mengendarai mobil ?
S       : dikit- dikit sie pak..
G       : mobil apa itu ?
S       : ya semacam APB pak..
G       : ought… ya sudah jalankan.

Saya pun menjalankan dengan tenang dan pada dasarnya sapun sudah memiliki dan berpengalaman untuk mengendarai mobil, sampai- sampai guru saya bilang kepda saya “ kamumh sudah bisa dan sudah mahir “ saya pun tersenyum dan berkata “ bisa aja pak “ sampai- sampai guru sayapun merasa nyaman dengan saya yang membawa mobil dan ia pun berkta “ terserah kamu lah wan mau dibawa kemana, papak mau tidur dulu “ dengan rasa senangnya saya guru saya bilang seperti itu J .
Saya pun merasa tidak enak terhadap teman- teman saya dikarenakan saya disuruh sepuasnya dalam mengemudi, saya pun sportipdan saya pun mengikuti aturan mainyang telah di tentukan, dan pada akhirnya saya kembali ke tempat awal saya mengemudi untuk giliran selanjutnya. Dengan senang hati sampai- sampai guru saya berkata “ kamu saja wan yang mengajarkan “ saya pun merasakan tidak enak kepada teman- teman saya yang lain takutnya dalam fikiran saya saya dibilang sombong, dan saya pun menolak dengan tawaran gury saya untuk mengajari teman say tersebut. Dan saya pun tidak mau menyombongkan diri terhadap apa yang saya bisa lakukan.
Pada akhirnya perktik perdana sayapun telah selesai dan waktunya untuk kembali ke sekolah. Dalam perjalan untuk pulang saya ditawarkan lagi untuk membawa molil tersebut sampai ke sekolah, dan saya pun sangat dipaksa untuk membawanya dengan alasan guru saya bilang “ saya mau istirahat wan “ dan saya pun menolak lagi tawaran guru saya “ udah bapak aja, nanti kalo saya yang bawa nati nabrak lagi sambil J “ . waktu dalam perjalanan pulang guru member masukan kepada saya dan anak- anak.
Didalam perjalanan sayapun kembali dipuji lagi oleh guru saya dan ia berkata “ dari semuanya yang nyaman dan tenang dalam mengemudi hanya Ridwan “ dan sayapun berkata “ saya terus pak.. sambil senyum J. Dan teman- teman saya bilang “ diamah memang jago pak “ saya pun berkata kepada teman saya “ ahhh bisa aja loe “ . dan pada akhirnya tibalah di sekolah, setiba di sekolah ia pun mencuci mobil tersebut , dikarenakan yang sesudah praktek harap mencuci mobil dan itu sudah aturan dari pihak sekolah.
Dan pada akhirnya saya pun bisa berada di UNIVERSITAG GUNADARMA. Saya sangat tidak menduga bisa berada di tempat ini, memang saya mempunyai harapan untuk kuliah tetapi saya tidak yakin dikarenakan faktor ekonomi dalam keluarga saya dan saya pun memang mempunyai kemaun yang sangat tinggi saya harus kuliah dan saya harus mempunyai masa depan yang lebih baik. Setelah saya lulus saya pun langsung mencari pekerjaan dan mengumpulkan sedikit demi sedikit uang agar saya bisa lanjut kuliah.
Saya pun tidak akan putus asa untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, setiap hari saya mencari dan mendatangi pabrik yang bonafit untuk menaru lamaran dan saya pun tidak putus asa apabila lamaran saya di tolak dengan satpam/ security dan itupun akan saya jadikan pengalaman dan akan saya jadikan kenangan dalam melamar dan mencari pekerjaan. Dan itu tanda dan bukti saya harus tetap berusaha dan mencoba.
Sebelum saya lulus sekolah saya sudah membuat banyak lamaran untuk saya taruh di pabrik dan perusahaan yang baik dan bonafit. Setelah izajah saya keluar saya langsung berusaha dan mencari pekerjaan setiap hari bahkan saya tidak mengenal waktu, karena itu sudah janji saya sewaktu saya masih sekolah. Dan saya harus menepati janji saya setelah saya lulus dari sekolah, saya mempunyai niatan “ setelah saya lulus saya harus langsung kerja karena saya harus menepati janji- janji saya dan mewujudkan impian saya untuk orang tua saya. “
Perjuangan saya dalam mencari pekerjaan sangat besar dan sangat membanggakan diei saya sendiri, dikarenakan saya benar- benar sangat niat dan sangat sungguh- sungguh. Dan saya pun dimulai dari pagi hari untuk mencari dan melamar pekerjaan, setiap hari saya berangkat jam 08:00 dengan membawa lamaran setiap hari 10 lamaran yang saya bawa untuk saya taru di setiap perusahaan yang terbaik. Didalam saya melamar pekerjaan sangat banyak cerita senang dan sedih itu semua saya anggap menjadi pengalaman yang takan pernah saya lupakan. Satu persatu  saya datangi perusahan dan pabrik untuk menitip lamaran di pabrik dan perusahaan tersebut.
Didalam saya melamar pekerjaan terkadang ada rasa kesal terhadap satpam/ security yang meneriman lamaran tersebut, terkadang langsung ditolak dengan satpam/ security tersebut, dan itu sangat sedih rasanya bila lamaran saya ditolak, dan sayapun berkata terhadap diri saya sendiri “ ya allah orangmh terima aja lamaran saya, kalo udah diterima mau di apainke itumah urusan belakangan… “ itu perkataan saya bila lamaran saya di tolak dengan sangat tidak hormat, mau saya seperti itu .
Tetapi itu semua saya hadapi dengan senyuman dan pengalaman buat saya. Saya pun harus tetap semangat dan pantang menyerah untuk itu semua karena say berfikiran ini semua untuk diri saya sendiri untuk mewujudkan niat saya kepada orang tua saya. Dan sayapun tidak putus asa untuk melamar pekerjaan, sayapun terus mendatangi pabrik yang sekiranya lagi membutuhkan atau membuka lowongan pekerjaan. Dari sekian banyak perusahaan yang saya datengi akhirnya satu- persatu menghubungi saya.
Dari PT. AHM saya mendapat panggilan untuk mengikuti tes tertulis dan sikotes yang di mulai dari jam 09:00, saya pun tidak mau mensia- siakan kesempatan itu apalagi itu termasuk ASTRA GROUP dan itu yang sangat saya harapkan. Untuk ke esokan harinya saya menghadiri panggilan tersebut yang beralamat di Jl. Yosudarso depan RS. Islam, saya pun langsung mendatangi alamat tersebut untuk tes tertulis dan sikotes. Setelah tiba di lokasi sayapun sangat kaget dan terkejut melihat semua itu.
Sangat banyak yang mendapatkan panggilan di pt tersebut, dan sayapun melihat -+ sekitar  400 orang yang mendapatkan panggilan itu juga dari berbagai daerah yang saya tau dan dari perkataan dia sendiri yang saya Tanya adayang dari garut, Cirebon, tegal, indramayu, cilegon, banten, dan dll. Pokonya yang saya tau itu semua kebanyakan dari luar daerah. Dan saya pun sangat tidak yakin dalam panggilan tersebut, karena yang saya tau Astra Group itu sangat membutuhkan orang yang dari luar daerah.
Tetapi saya yakin dan optimis untuk menjalankan itu semua bilamana tidak diterima mungkin itu belum milik saya dan bukan rezeki saya untuk bisa gabung di PT. AHM tersebut. Dengan senang hati dan penuh percaya diri saya mengerjakan soal yang diberikan oleh panitia perusahaan tersebut. Saya pun mengikuti aturan yang sudah di tentukan dalam acara sikotes tersebut, dan saya jalankan sampai sore hari yaitu pukul  16:30 untuk menunggu hasil sikotes tersebut yang lolos dan yang tidak lolos.
Engga lama kemudian hasil sikotespun turun dan langsung di tempel dimading, semua peserta yang mengikuti tidak sabar ingin melihat namanya apakah ada atau tidak dalam data tersebut, dan sayapun melihat kemading untuk melihat nama saya apakah ada atau tidak ? saya sangat deg-degan untuk melihat hasil tersebut, sesudah sampai depan madding sayapun mencari nama saya dan saya lihat dari atas ke bawah dengan huruf awlan “M” dan saya mencari dengan teliti satu persatu dari atas ke bawah ternyata nama saya tidak ada di dalam daftar tersebut. Dan saya tidak yakin dan kurang puas sayapun kembali lagi untuk mengecek ulang ternyata nama saya benar tidak masuk dalam daftar L. Dari sebanyak itu yang mengikuti tes, yang lolos ke tahap berikutnya hanya 15 orang, menurut saya itu sangat tidak wajar dalam pemikiran saya, dan saya berfikir itu kembali lagi kepada pihak perusahaan tersebut, mungkin itu yang terbaik untuk perusahaan tersebut dari semua yang mengikuti tes.
Saya kembali pulang dengan rasa puas dan sangat tidak penasaran, dikarenakan saya sudah berusaha semaksimal mungin untuk mengikuti sikotes tersebut walaupun dengan hasil yang tidak diharapkan, dan itu semua menambah pengalaman saya. Sayapun menunggu hasil panggilan lagi dari perusahaan- perusahaan yang sudah saya titipkan lamaran saya, sambil menunggu panggilan tersebut dan menunggu chanel dari teman, saya bekerja sambilan di proyek yaitu konstruksi baja.
Pas pada waktu itu saya sedang mendapat pryoyek di kawasan Kelapa Gading yaitu dengan bentuk bangunan ruko- ruko yang luas bangunanya sangat luas yang berdiri 4 lantai. Dari proyek tersebut  membuat reling tangga dan kanopi depan, dan itu juga saya tekuni untuk menambah wawasan dan ilmu dalam proyek tersebut seperti mengelas, cara mengukur yang benar dan mengambil ukuran yang benar. Dalam berjalannya proyek tersebut saya mendapat panggilan lagi di daerah cengkareng yaitu PT. FNI.
Dalam sepengetahuan saya PT tersebut memproduksi saringan Batu Bara. Saya sayangat senang mendapat panggilan lagi, ke esookan harinya saya mendatangi tempat tersebut dan saya disuru bertemu langsung dengan Maneger dalam pabrik tersebut, dengan rasa senang dan senyuman saya bertemu dengan Menager dalam perusahaan tersebut, dan ia melihat kembali CV saya, sesudah ia melihat ia pun bertanya- tanya kepada saya tentang motifasi saya. Sesudah ia bertanya dan saya jawab dengan sopan dan bijak, saya pun dengan senang hati mendengar jawaban dari Manager tersebut, dikarenakan saya diterima di perusahaan tersebut dan dapat bekerja langsung untuk ke esokan harinya.
Untuk ke esokan harinya saya bisa langsung bekerja perdana di PT. FNI tersebut, saya menjadi operator dalam pabrik tersebut yang memproduksi saringan batu bara. Yang didalam pabrik tersebut saya mendapatkan proses menganyam yaitu tahap ke 2. Dengan senang hati saya menekuni pekerjaan tersebut, dan saya sangat senang bisa bertemu dengan banyak teman di dalam pabrik tersebut. Didalam pekerjaan perdana saya ada salah seorang yang memberikan masukan kepada saya tentang pekerjaan tersebut dan saya terima dengan senang hati masukan tersebut. Dan saya lihat dia sangat baik kapada saya dan sangat perhatian kepada pekerjaan saya dan ia mau mengajarkan kepada saya tentang pekerjaan saya yang masih perdana.
Dedalam saya bekerja saya selalu mendapat perhatin dari atasan saya yaiutu Manager saya sendiri, ia juga pun ingin tau tentang pekerjaan saya “ maklum namanya juga anak baru yaw ajar “ dan saya bekerja dengan sebaik mengkin dan saya harus mengasih yang terbaik kepada perusahaan tersebut, Itulah harapan dan dan motifasi saya dala bekerja dimanapun saya bekerja. Dan yang paling saya herankan lagi baru pertama kali saya kerja saya langsung dikasih lembur oleh Maneger tersebut dan saya ditawarkan kepanya untuk lembur, dengan senang hati saya terima.

Myke  : Ridwan gimana kerja kamu hari ini ? dengan J
Sy      : Alhamdulillah baik Chie J
Myke  : Kalo kamu saya kasih lembur hari ini mau ?
Sy      : ya saya sie terserah Chie klo saya dikasih ya saya mau…
Myke  : ya sudah kamu lembur hari ini
Sy      : ya sudah Chie terimakasih J

Dengan senang hati saya id hari perdana saya biasa langsung mendapatkan lembur. Dan ada dari teman rekan kerja saya yang bilang kepada saya, dan disitu dia bisa dikatakan yang paling tua.

Dia     : hebat loe Wan baru- baru sudah dikasih lembur, salut gu sama loe wan…
Sy      : bissa aja bang J
Dia     : serius wan, dari yang lain yang baru masuk sini paling sekitar 1 bulanan baru ditawarin
Sy      : yang bener bang ?
Dia     : iya wan beneran..
Sy      : Alhamdulillah bang klo kya gitu J
Dia     : iya wan semangat wan, klo dikasih loe ambil aja wan
Sy      : iya bang siap J

Dari mula pekerjaan pertama saya, saya langsung setiap hari di kasih lembur dalam seminggu berturut- turut. Dan yang lebih senangnya lagi yang mengasih lembur saya itu langsung Manager saya sendiri yang ngomong langsung kepada saya dan dari situ saja saya sangat senang sekali, kalo yang lain paling dia menyuru orang kantor yang ditugaskan di lapangan untuk mengasih kabar kepada karyawannya. Dari situ saja saya sudah berfikir kyanya saya paling spesial banget di perusahaan tersebut “ bukannya saya kegeeran” karena kalo apa- apa langsung atasan saya yang turun( orang ke-2 di dalam pabrik ) dan dari situlah yang membuat saya berfikir berbeda dari pada yang lain.

Saya juga sangat sadar diri kenapa saya diperlakukan seperti itu, kalena pekerjaan saya beda dari pada yang lain, bukannya saya sombong untuk bilang seperti itu tetapi itu kenyataan yang saya liat di depan mata saya sendiri. Karena saya keja untuk MENCARI UANG, sedangkan yang lain yang saya liat apa ? dia kerja untuk cari MUKA, dari situlah saya menilai karyawan- karyawan dan rekan- rekan saya dalam bekerja, ia bekerja rajin jika dilihat oleh BOSS dan di awasi oleh para atasan, itu menurut saya pekerjaan yang sangat tidak baik dan sangat tidak mulia, menurut saya buat apa jika bekerja seperti itu hanya untuk mencari muka. Menurut saya  ya saya wajar jika diperlakukan seperti itu.
Dengan berjalannya waktu ada salah seorang di dalam kerjaan saya yang saya lihat dia agak tidak suka terhadap saya dikarenakan saya diperlakuan yang amat sangat  beda dari pada yang lain, sampai sampi ia melihat saya agak sinis dan senyuman yang agak kurang enak untuk dipandang dan senyumannya yang sangat sedikit dari biasanya. dan itu pun saya anggap biasa- biasa saja, dan sayapun mempunyai fikiran “ kita mh masing- masing aja, yang penting engga saling merepotkan. “ dan pada akhirnya saya pun tidak terasa sudah 1 tahun saya menjalani pekerjaan di perusahaan tersebut. Setelah genap satu tahun saya pun dipanggil ke kantor, dengan rasa deka- dekan saya berjalan menuju ke kantor.
Dengan rasa yang amat saya tidak duga sebelumnya ternya saya mendapat kabar gembira, dan kabar gembiranya adalah selama satu tahun saya bekerja saya langsung di angkat menjadi karyawan tetep, itu sangat diluar dugaan saya. Dan saya sempat berfikir sangat cepat sekali saya mendapatkannya J. Tetapi dengan rasa hormat saya menolak dan saya mengundurkan diri untuk bekerja di perusahaan tersebut, Manager saya pun sempat bingung kepada saya terhadap tindakan yang saya ambil, dan ia pun bertanya- Tanya kepada saya ?? denagn senyum saya menjawab “ engga papa ko Chie “ dan ia pun menanya kepada saya kenapa kamu menghundurka diri ? dan saya pun menjawab karwena saya mau melanjutkan sekolah lagi “ dan itupun saya sangat bohong mengatakan seperti itu “ saya mengatakan seperti itu karena untuk jalan keluar saya yang sangat tepat untuk mencari alasan. Pas genap satu tahun saya mengundurkan diri itu sudah saya rencankan sudah lama, karena saya sudah tidak merasa nyaman dengan salah seorang karyawan di pabrik tersebut. Saya berfikiran di dalam hati saya “ saya masih muda, dan saya masih bisa mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Allah engga tidur, jika memang rezeki saya Allah pasti tunjukan tempat terbaik buat saya “ saya berkata di dalam hati seperti itu.
Pada akhirnya saya keluar dari pekerjaan saya dan saya pun tidak tinggal diam untuk mencari lagi pekerjaan yang baru, saya pun melamar- melamar kembali, setelah satu minggu kemudian saya mendapatkan kabar gembira dengan dipanggilnya saya di PT. Indofood yang terletak di kawasan ancol. Dengan senang hati saya mendatangi panggilan tersebut untuk mengikuti tes sikotes dan tertulis. Setelah saya menjalani itu semua  ternyata saya untuk di taruh di even PRJ 2014, dalam rangka ulang tahun Kota Jakarta, yang di adakannya setahun sekali yaitu hanya sebulan. Penawaran itu saya terima dengan senang hati dan saya akan jalankan dan saya berkata dalam hati “ mudah- mudahan saja setelah PRJ selesai saya bias langsung meneruskan ke pabriknya “ dan saya berharapan seperti itu.
Saya jalankan event tersebud dengan senang hati dan saya baru pertama kali kerja di dalam event PRJ. Saya sangat senang sekali bias bekerja di event tersebut karena sangat banyak teman yang saya dapatkan  begitu juga menambah pengalaman saya di dalam pameran tersebut. Tidak tersasa waktupun begitu cepat, tidak terasa saya bekerja sudah 1 bulan lamanya. Diwaktu penutupan PRJ saya sangat senang karena kami semua bias bekerja dengan amat sangat baik dan bias memenuhi target setiap harinya. Rasanya sangat sedih meninggalkan ia semua yang berada di stand Indofood karena saya sangat salut dengan kerjasamanya yang sangat kompak dan saling membantu satu sama lain.
Setelah PRJ selesai saya mencari- cari pekerjaan kembali sampai sampai saya menunggu panggilan dari perusahaan- perusahaan tersebut. Dan pada akhirnya saya mempunyai keputusan untuk bersekolah dan mendaftarkan diri saya ke Perguruan Tinggi Negeri dengan cara Online, dan saya jalani itu semua pada akhirnya saya mengitu Tes tertulis di UNJ, dan saya jalani tes tersebut pada pagi hari, waktu itu saya mendapatkan jam set8. Setelah saya menjalani tes dan untuk mengetahui hasilnya tunggu 2 minggu kedepan, saya pun sangat tidak sabar untuk menunggu hasil tersebut. Waktu yang saya tunggu pun tiba  dana saya pun mengecek hasil ujian saya lewat Onlie, halhasil saya tidak lulus di UNJ.
Saya tidak putus asa dan saya pun mendaftarkan diri saya ke UNIVERSITAS GUNADARMA yang terletak di Margonda Depok, setelah saya mengikuti semua tes di Universitas tersebut, saya juga mengharapkan panggilan kerja dari PT. Indofood, karena kalo saya mendapatkan panggilan sebelum dimulainya perkuliahan saya< saya akan mengambil kelas karyawan diman saya mempunyai tujuan kuliah sambil bekerja, karena saya mempunyai niat dari hasil kerja saya untuk membayar uang kuliah sendiri. Dan yang saya harapkan ternya jauh dari pemikiran saya ternya lebih dulu pelaksanaan kuliah saya dimulai dan saya pun tidak bias mengambil jam karyawan, dan apa boleh buat saya menjalani perkuliahhan  saya tesebut, dan waktu ada acara Gunadarma saya mendapatkan informasi ternya masih bisa pindah kelas yaitu kelas karyawan jika kita sudah di semester 2. Harapan saya semoga saya bisa bekerja kembali sambil menjalankan kuliah saya, dan itu semua untuk masa depan saya dan untuk mewujudkan impin saya.
Pada akhirnya saya bisa berada di UNIVERSITAS GUNADARMA semoga saya dan teman- teman saya bisa mewujudakan impiannya dan apa yang di harapkan semoga cepat terjadi dan bisa lulus Sarjana dengan tepat pada waktunya J 



  



Mamah,
Terimaksih atas takdir seorang Mamah
Yang memiliki kandungan ku tuk sembilan bulan
Yang melahirkan ku dengan derita
Nyawa ia pertaruhkan
Untuk aku yang lemah tidak berdaya

Maaf Mah...
Bila cuma tangis yang ku berikan untukmu
Saat pertama kali, kau perlihatkan aku kedunia
Maaf Mah...
Bila aku mesti terbangun di kegelapan malam
Dikarenakan aku yang merengek kehausan

Maafkan Aku Mah...
Anakmu ini, yang Cuma dapat mengadu serta meminta
Serta kau senantiasa berikan tanpa menginginkan imbalan jasa

Ya Allah...
Dosakah diriku ini...
Yang senantiasa merepotkan Mamah
Wanita bijaksana yang membesarkanku
Mengajariku perihal makna kehidupan
Serta mamah sang selalu menjagaku tanpa lelah
Serta takan dulu menyerah

Mamah,
Aku memang tak melihat,
Hari di mana kau dilahirkan,
Tetapi aku yakin,
Hari itu pastilah hari yang indah,
Langit memerah jambu,
Awan berdesakan hendak turun,
Mentari mengerlingkan mata,
Sorepun tak ingin beranjak menjadi malam,
Karena gembiranya dunia,
Menyambut kehadiran wanita mulia.

Mamah ,
Aku memang tak melihat,
Hari di mana aku dilahirkan,
Hari yang kau senyumi,
Hari yang kutangisi,
Hari yang tak pernah kunanti,
Karena ketakutanku yang amat sangat,
Tentang sebuah balas budi,
Dan janji-janji bakti,
Yang tak mungkin kupenuhi,
Untuk mewujudkan harapanmu.

Mamah ,
Aku masih bisa melihat senyummu,
Kurang lebih,
Hampir sama seperti senyummu dulu,
Ketika kau melahirkanku,
Tetapi ijinkan aku bertanya,
Bukankah bulan tak selamanya purnama?
Dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
Akupun telah tak telanjang lagi,
Karena berbaju tebal keangkuhan,
Maka seyogyanya,
Menangislah mamah.

Mamah...
Engkau bagaikan pelita dalam hidupku
Di waktu ku gelisah, tertatih
Kini engkau selalu ada dan menemani
Menjagaku di saat ku kehilangan arah
Membuatku lebih kuat akan segalanya
Yang mengajariku arti kedewasaan dan kerendahan hati
Engkau bagaikan embun di pagi hari..yang selalu menyejukkan jiwa ini

Ya Allah ..
Sayangilah dan jagalah ia, seperti kasih sayangnya yang tak pernah pudar kepadaku
Inginku melihatnya tersenyum bahagia dengan keberhasilanku
Aku bagaikan debu di dunia ini.
Tanpa ada seorang
MAMAH yang selalu menghiasi hari-hariku
Seperti tak berguna jiwa dan raga ini tanpa kasih sayangnya
Ku tak akan mengerti arti kehidupan tanpanya
Ku bahagia dengan keberadaannya di sisiku
.


Manusia TERKUAT adalah mereka yang selalu BANGKIT dalam keadaan apapun, Manusia itu makin banyak masalahnya, makin kuat hadepinnya, maka makin tinggi derajatnya, Jangan jd manusia INSTANT yg mau mudahnya saja. Jadilah manusia INTAN yg SUKSES karena PROSES Perjuangan itu ga selalu enak, Pasti ada aja hambatannya,sedih susahnya.Tapi kita musti Yakin bakal ada pelangi setelah badai menerjang, Mau seperti apa kamu nanti, tergantung kamu sendiri. Bukan orang tua, teman, atau pun pacar. Hanya diperlukan impian besar dan keberanian tuk menjadikan kita menjadi raja/ratu sepanjang hidup kita, BUKAN Impian yg disesuaikan dgn kemampuan, MELAINKAN Kemampuan yg disesuaikan dengan Impian. Teruslah berdoa dan percaya, tanpa mengeluh, selalu bersyukur, maka keindahan yang akan kamu dapat.
Percaya akan datangnya sebuah mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar