M. Ridwan Blog: BELAJAR DARI SANG PROFESOR B.J. HABIBIE

SUMBER : www.abarifbudiyanto.wordpress.com

Rabu, 29 April 2015 merupakan hari dan tanggal bersejarah bagi saya. Mengapa demikian? Ini dikarenakan, bertepatan tanggal tersebut ada suatu acara dari televisi yaitu Metro Tv mengadakan acara Mata Najwa On Stage di Universitas Indonesia, Depok. Tempat pelaksanaannya adalah di Balairung UI. Acara ini mendatangkan pembicara-pembicara hebat seperti Johan Budi dari KPK, Fahri Hamzah dari DPR RI, Khofifah Indar Parawangsa Menteri Pemberdayaan Perempuan RI, Artis ibukota pun ikut serta mengisi acara hari itu seperti Bunga Citra Lestari, Reza Rahardian, Cak Lontong, Butet Kartaredjasa serta Band yang terkenal sejak dahulu yaitu Nidji. Utama dan paling utama saya mengikuti acara tersebut adalah ingin bertemu dan melihat bapak Bacharuddin Jusuf Habibie secara langsung. Karena dalam acara tersebut mengangkat tema Habibie dan Suara Anak Negeri.

Seumur hidup saya hanya ingin bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi dalam hidup saya khususnya Bapak B.J. Habibie. Semangat beliau, kebaikan hati beliau, ketulusan beliau, kesetiaan beliau serta cinta tanah air yang beliau tunjukan adalah cerminan anak bangsa yang telah mendunia namun masih mencintai negeri sendiri yaitu Indonesia. Sebelum acara tersebut, saya harus mendaftar melalui Online di website mata najwa on stage metro tv. Tidak hanya online, pendaftaran selanjutnya adalah menukarkan tiket online dengan tiket asli. Satu hari sebelum pelaksanaan di lakukan lah daftar ulang. luar biasa, belum jam 9, antrian sudah panjang. Antusias mahasiswa yang berada di Depok terasa ketika melihat antrian yang panjang untuk menukarkan tiket asli. Alhamdulillah selama 2 jam, saya dapat tiket asli berupa tiket dan gelang bertuliskan Mata Najwa On Stage. Perjuangan tidak disini saja, keesokan harinya yaitu hari H acara, sebelum masuk pun, mengantri panjang. Luar biasa sulitnya untuk bertemu orang paling berpengaruh di bangsa ini yaitu bapak Bacharuddin Jusuf Habibie.

Sayang sekali karena saya datang tidak dari pagi, membuat saya harus menerima duduk di paling belakang. Sedih karena tidak bisa melihat secara langsung dan dekat dengan beliau beliau pengisi acara pada hari itu. Namun saya tepat di depan pintu masuknya Mba Najwa Shihab sang pembawa acara handal, tegas, kritis dan cantik. Tak mengira bahwa beliau masuk ke balairung melewati pintu yang tepat didepannya adalah tempat duduk saya. Saya pun tidak diam, dan mengambil handphone untuk mengambil video masuknya mba Najwa ke balairung.

Masuknya Najwa Shihab ke Stage diiringi oleh lantunan lagu dari Band Nidji yang perlu diketahui bahwa Band ini sangat disukai oleh mba Najwa sejak dahulu dan beliau ingin sekali berduet dengan band tersebut. Selanjutnya datanglah Bapak Johan Budi dari KPK, Khofifah Indar Parawangsa dari Menteri Pemberdayaan Perempuan RI dan Fahri Hamzah DPR RI. 3 pembicara tersebut membahas bagaimana putra dan putri bangsa dapat meneladani sikap yang telah di tunjukkan oleh bapak Bacharuddin Jusuf Habibie ketika dahulu. Sebelum memberikan pembahasan, 3 pembicara tersebut menceritakan bagaimana beliau-beliau melihat bapak Bacharuddin Jusuf Habibie ketika memerintah dahulu.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie memasuki stage Mata Najwa dan memberikan puisi tentang Anak Bangsa yang telah dibuat satu jam sebelum launching pesawat buatan beliau yaitu N250. Alhamdulillah akhirnya bisa tercapai cita-cita bertemu dengan beliau secara langsung walaupun tidak secara dekat. Begitu banyak yang beliau ceritakan dari proses pembuatan pesawat, pendidikan beliau, hingga kisah cinta beliau. Mungkin kisah cinta yang baru diceritakan adalah ketika acara ini. Beliau jujur bahwa pernah menyukai wanita Jerman dengan nama Ilona. Mendengar kisah cinta beliau, seluruh peserta bertepuk tangan. Mungkin hari ini tidak akan datang lagi di kemudian hari dan menjadi kenangan hidup yang tidak akan dilupakan kapanpun.

Penutupan pun terjadi, entah bagaimana saya dan teman saya bernama Ridwan mencapai ke panggung Mata Najwa On Stage. Karena kami ingin melihat pembicara secara dekat, kami pun berjalan hingga kedepan panggung untuk memotret keseluruhan pembicara sebagai dokumentasi. Namun ketika Nidji bernyanyi kami lebih nekat yaitu naik ke panggung dan tepat di belakang nidji pentas kami berada. Luar biasa hari ini, bisa dekat dengan pembicara yang menurut saya awalnya sulit di dekati. Tidak lupa untuk mendokumentasikannya dalam bentuk video sebagai bukti. Namun kendala kuota, saya tidak menampilkan video di blog ini. Saya hanya menampilkan foto-foto saja.