Pages

Selasa, 28 Juli 2015

FILM TOBA DREAMS & PENONTON FILM

Penikmat Film di Indonesia menikmati muncul kembali film terbaiknya. Film itu berjudul TOBA DREAMS, berikut mengenai film tersebut.


Toba-Dreams
Sutradara       : Benni Setiawan
Produser         : Rizaludin Kurniawan
Penulis            : TB Silalahi
Pemeran         : Vino G. Bastian, Mathias Muchus, Marsha Timothy, Jajang C. Noer, Ramon Y. Tungka, Ajil Ditto, Haykal Kamil, Tri Yudiman, Boris Bokir, Paloma Kasia, Vinessa Inez, Jerio Jeffry, Julian Kunto, Je’Sebastian, Kodrat W. Saryo dan Fadhel Reyhan
Studio             : TB Silalahi Center
Distributor      : Semesta Cinema
Tanggal rilis   : 30 April 2015
Lokasi             : Sumatra Utara

Yang belum sempat nonton karena kesibukan suatu hal, saya akan menceritakan sedikit film tersebut. Berikut adalah cerita dari film TOBA DREAMS.
Tebe Silalahi adalah seorang pensiunan berpangkat Sersan memiliki seorang istri, dua orang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan. Setelah Tebe pensiun, ia membawa istri dan ketiga anaknya ke kampung halamannya di pinggir Danau Toba. Namun anak sulungnya, Ronggur, menolak ikut serta ayah dan keluarganya ke kampung halaman ayahnya karena menurutnya, di Jakarta semua mimpi bisa tercapai, apalagi perempuan idamannya tinggal di kota itu, Andini namanya.
Ronggur tetap ikut ayah dan keluarganya meski dia masih ada rencana akan kembali ke Jakarta. Sesampainya di tanah kelahiran ayahnya yang indah, hijau, dan sejuk, mereka disambut ibu dari sersan Tebe. Awalnya, anak-anak sersan Tebe merasa asing dan aneh tinggal di dalam rumah kayu tersebut. Ronggur pun terlihat tidak suka berada di kampung itu.
Keesokan paginya, Ronggur didapati ayahnya bangun terlambat, dia kesal karena dipaksa bangun oleh ayahnya. Malam harinya, pertemuan keluarga sersan Tebe berlangsung. Sersan Tebe memberikan nasihat untuk anak-anaknya. Ia akan menyekolahkan Taruli, anak perempuan satu-satunya di salah satu sekolah terkenal di daerah itu, yaitu Soposurung. Kemudian, ia meminta Sumurung, anak keduanya untuk melanjutkan ke akademi militer agar kelak menjadi perwira, dan meminta Ronggur sang anak sulung untuk melanjutkan tradisi keluarga untuk sekolah Teologi dan menjadi pendeta. Kembali perdebatan terjadi antara sersan Tebe dengan Ronggur karena tidak sepaham.
Pada akhirnya Ronggur menemui teman semasa kecilnya, bernama Togar. Dia menceritakan semua keinginan dia untuk tetap tinggal di Jakarta kepada Togar. Togar pun merasa iba kepada temannya itu dan ia pun mempunyai rencana.
Malam hari, Togar mengajak Ronggur untuk mewujudkan keinginannya kembali ke Jakarta. Togar akan mengantarkan Ronggur untuk naik kapal yang akan membawa dia ke Jakarta. Setelah membuat surat pamitan untuk ibunya, Ronggur meninggalkan kampung halaman ayahnya. Sebelum meninggalkan rumah neneknya, Ronggur sempat bertemu dengan Sumurung dan Taruli. Ronggur pun berpesan agar mereka tetap menjaga ibu selama dia pergi.
Ronggur tiba di Jakarta, ia langsung menuju rumah Andini, namun malang, ia bertemu dengan Andini hendak pergi dengan seorang pria dan mobil mewahnya. Ronggur bergegas menuju rumah sahabatnya, Tommy. Kembali nasib malang menghampiri. Ronggur di usir oleh satpam. Tommy sudah tidak tinggal di rumah besarnya lagi, rumah mewah milik orang tuanya sudah di sita oleh KPK. Tak berapa lama datang Tommy yang hendak masuk untuk mengambil foto ibunya yang tertinggal di dalam rumah, namun ia juga diusir oleh satpam yang sama. Sebelum terjadi keributan besar, datang Ronggur melerai.
Ronggur diajak tinggal bersama Tommy di rumahnya di pinggiran Jakarta, milik neneknya, bersama dengan ke 2 adiknya yang cuek. Kemudian Ronggur bekerja sebagai supir taksi kuning bergantian dengan Tommy.
Ronggur mendapatkan beragam keadaan saat membawa penumpang taksinya, pasangan suami istri yang bertengkar, pasangan muda yang pacaran,  hingga bertemu dengan 3 penumpang mencurigakan. Semula Ronggur menolak kehadiran mereka karena merokok di dalam mobil. Setelah adu nyali, akhirnya para penumpang tersebut membuang rokoknya., perjalanan dilanjutkan dan Ronggur mendapatkan bayaran 1 juta walaupun ongkos taksi yang tertera hanya 60 ribu. Ronggur hendak mengembalikan kelebihan pembayaran yang diterimanya, namun penumpang itu memaksa menerima dengan alasan sebagai bayaran untuk tugas esok hari yaitu mengambil kue ulang tahun untuk anaknya.
Esok paginya Ronggur kembali menemui 3 kenalan barunya untuk mengantarkan kue ulang tahun. Kue dibelah dengan pisau, ternyata didalamnya ada sebungkus narkoba dalam plastik transparan. Ronggur marah, mereka adalah bandar narkoba. Mereka perlihatkan foto-foto Ronggur saat membawa paket kue ulang tahun, foto-foto ia dengan andirni, foto-foto dengan Tommy dan adik-adiknya. Mereka mengancam jika tidak kembali dan bergabung dengan mereka dalam 3 hari.
Ronggur menceritakan masalah tersebut pada Tommy. Tommy menyarankan agar Ronggur segera melapor pada pihak kepolisian. Ronggur merasa terdesak, serba salah dan tidak mau ikuti saran sahabatnya tersebut. Ronggur pamitan pada adik-adik Tommy. Ronggur pergi menemui Andini di sebuah kafe dan mengajak Andini keluar kota dan menikah dengannya. Tiba-tiba datang ayah Andini, ditemani oleh laki-laki yang dijodohkan dengan beberapa pengawal yang berbadan besar. Ronggur marah oleh ucapan laki-laki arogan yang dijodohkan dengan Andini, Ronggur kalah dan babak belur di wajahnya. Ia memutuskan untuk bergabung dengan 3 pengedar narkoba dan melakukan banyak tindak kejahatan.
Ronggur telah berubah menjadi orang kaya dengan penampilan baru, memiliki mobil mewah dan banyak uang. Ia mampir ke rumah Tommy untuk berikan hadiah pada adik-adik Tommy. Namun ia diusir oleh Tommy karena kedapatan menyimpan narkoba dan pistol di tasnya.
Ronggur pergi ke rumah Andini dan berkata bahwa Andini sedang hamil oleh perbuatannya dan akan menikahinya, padahal itu tidaklah benar. Ronggur membawa pergi Andini meninggalkan ayahnya yang shock berat dengan perkataan Ronggur. Didalam mobil, Andini marah dengan cara Ronggur menyakiti kedua orang tuanya.
Ronggur membawa Andini ke kampung halaman ayahnya. Ronggur memberikan hadiah pada adik-adik dan orang tuanya. Ia memperkenalkan Andini pada keluarganya dan meminta diadakan pernikahan di gereja. Akhirnya pernikahan berbeda agama antara Ronggur dan Andini berjalan walau tanpa kehadiran kedua orang tua Andini.
Ronggur dan Andini kembali ke Jakarta, menempati rumah mewah yang dilengkapi kolam renang dan halaman besar di depannya. Kini Ronggur telah memiliki seorang anak laki-laki, bernama Coki. Ronggur masih sering berkirim surat dan foto pada keluarganya di kampung, namun tidak mengunjungi mereka karena masih merasa ada konflik dengan ayahnya.
Ibu Ronggur sangat ingin berjumpa dengan anak dan cucunya, ia pergi bersama dengan Taruli mengunjungi Ronggur. Sang ibu menceritakan niatnya untuk sekolahkan Taruli di Bandung. Ronggur menawarkan mobil untuk diberikan pada Taruli agar nyaman dan fokus dalam belajar. Sang ibu menolak keinginan Ronggur dengan pemikiran tidak membuat Taruli manja. Namun Ronggur menanggapi dengan negative. Ronggur menjelek-jelekkan ayahnya. Sang ibu menghentikan umpatan kasar anaknya untuk ayahnya, dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke Bandung di esok paginya.
Di suatu siang, Ronggur mendapati anaknya sedang bermain dengan salah seorang pengedar narkoba yang tidak lain adalah rekan kerjanya. Ronggur meminta orang tersebut pergi, namun ia malah mendapatkan ancaman dari orang itu atas dirinya atau keluarganya, jika ia tidak menemui bos mereka dan melanjutkan pekerjaan lamanya. Ronggur berpamitan pada anaknya untuk pergi kerja dalam jangka waktu yang lama. Ronggur kembali bertemu dengan bandar narkob. Tugas terakhir Ronggur adalah membunuh seorang jaksa yang dikenal sangat tegas dan jujur.
Di dalam sebuah bar, Ronggur bertemu dengan adik perempuan Tommy. Segera ia menarik dan mengantarnya pulang. Sesampai dirumah mereka dikejutkan dengan keadaan adik laki-laki Tommy terbaring tak bernyawa karena over dosis narkoba. Ditangannya masih tertancap jarum suntik. Tommy datang dan langsung meluapkan amarahnya pada Ronggur. Adik perempuan Tommy melerainya. Tommy menyalahkan orang-orang seperti Ronggur sebagai pengedar narkoba karena secara disadari atau tidak telah merusak generasi muda Indonesia.
Ronggur kembali menemui bos pengedar narkoba di suatu klab malam. Ronggur mendapatkan teguran keras dan todongan pistol karena belum berhasil membunuh jaksa buruannya. Ronggur meninggalkan ruangan, sementara 3 rekan-rekannya tergeletak di lantai dengan luka tembak yang dilakukan oleh Ronggur sendirian.
Ronggur kembali ke kampung halaman ayahnya. Togar mengetahui keadaan Ronggur yang menjadi buronan polisi karena membunuh bandar narkoba rekan kerjanya dari sebuah koran. Togar membantu Ronggur bersembunyi di salah satu rumah kosong di tepi danau Toba. Berita tersebut dengan cepat menyebar. Seorang penduduk setempat yang membaca koran memberikan koran tersebut pada sersan Tebe. Sersan Tebe membangunkan Togar ditengah malam dan mendesaknya untuk berikan info keberadaan Ronggur.
Keesokan harinya Sersan Tebe mendatangi lokasi persembunyian Ronggu. Terjadi pencurahan hati antara Ronggur dengan sersan Tebe, keadaan yang sejak lama sangat di impikan oleh Ronggur. Tiba-tiba polisi datang mengelilingi lokasi persembunyian tersebut. Ronggur hendak bunuh diri menggunakan pistol. Sersan Tebe berikan nasehat untuk tidak bunuh diri, untuk bertanggung jawab sebagai penyesalan atas perbuatannya. Akhirnya Ronggur tidak bunuh diri dan menyerah tanpa perlawana. Namun dari kejauhan peluru ditembakkan dan Ronggur tersungkur jatuh ke dalam danau. Tembakan tersebut bukan dari polisi yang menyergapnya melainkan dari salah satu rekan-kerja nya sebagai pengedar narkoba yang ternyata masih hidup saat ia tembak di klab malam.
Ronggur di makamkan di kampung halaman ayahnya. Upacara pemakaman Ronggur di pimpin oleh adiknya, Sumurung yang telah menjadi pendeta. Beberapa hari kemudian saat Andini dan Coki dihantarkan oleh keluarga besar sersan Tebe untuk kembali ke Jakarta. Sersan Tebe membayangkan wajah anaknya mengenakan seragam tentara, padahal ia sedang memberikan salam hormat pada cucunya, Coki.
Itu adalah sedikit bahasan film Toba Dreams. Bagaimana minat penonton indonesia dengan film indonesia khususnya film ini? Dimulai dari film Indonesia yang telah mendunia yaitu The Raid membuka mata hati para penonton Indonesia bahwa film buatan dalam negeri tidak kalah dengan buatan dengan negara lain dan pantas menjadi terbaik di dunia. Mungkin dahulu kita merasakan sepinya penonton film Indonesia dikarenakan film selama masa itu tidak mengalami perkembangan cerita, plot dan hal mendukung lain film itu sendiri. Penonton indonesia sudah kenyang dengan film yang itu-itu saja, karena itu adanya film The Raid membuka para sineas film untuk menciptakan film terbaru dan spektakuler. Sampai sekarang minat terhadap film Indonesia semakin banyak terbukti pada launching film-film indonesia. Kesadaran bahwa Indonesia bisa mulai terbuka lebar dan mari kita sambut untuk generasi yang mencintai segala produk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar