Penikmat Film di Indonesia menikmati
muncul kembali film terbaiknya. Film itu berjudul TOBA DREAMS, berikut
mengenai film tersebut.
Sutradara : Benni Setiawan
Produser : Rizaludin Kurniawan
Penulis : TB Silalahi
Pemeran : Vino G. Bastian, Mathias Muchus, Marsha Timothy, Jajang C. Noer, Ramon Y. Tungka, Ajil Ditto, Haykal Kamil, Tri Yudiman, Boris Bokir, Paloma Kasia, Vinessa Inez, Jerio Jeffry, Julian Kunto, Je’Sebastian, Kodrat W. Saryo dan Fadhel Reyhan
Studio : TB Silalahi Center
Distributor : Semesta Cinema
Tanggal rilis : 30 April 2015
Lokasi : Sumatra Utara
Yang belum sempat nonton karena kesibukan
suatu hal, saya akan menceritakan sedikit film tersebut. Berikut adalah
cerita dari film TOBA DREAMS.
Tebe Silalahi adalah seorang pensiunan
berpangkat Sersan memiliki seorang istri, dua orang anak laki-laki, dan
seorang anak perempuan. Setelah Tebe pensiun, ia membawa istri dan
ketiga anaknya ke kampung halamannya di pinggir Danau Toba. Namun anak
sulungnya, Ronggur, menolak ikut serta ayah dan keluarganya ke kampung
halaman ayahnya karena menurutnya, di Jakarta semua mimpi bisa tercapai,
apalagi perempuan idamannya tinggal di kota itu, Andini namanya.
Ronggur tetap ikut ayah dan keluarganya
meski dia masih ada rencana akan kembali ke Jakarta. Sesampainya di
tanah kelahiran ayahnya yang indah, hijau, dan sejuk, mereka disambut
ibu dari sersan Tebe. Awalnya, anak-anak sersan Tebe merasa asing dan
aneh tinggal di dalam rumah kayu tersebut. Ronggur pun terlihat tidak
suka berada di kampung itu.
Keesokan paginya, Ronggur didapati
ayahnya bangun terlambat, dia kesal karena dipaksa bangun oleh ayahnya.
Malam harinya, pertemuan keluarga sersan Tebe berlangsung. Sersan Tebe
memberikan nasihat untuk anak-anaknya. Ia akan menyekolahkan Taruli,
anak perempuan satu-satunya di salah satu sekolah terkenal di daerah
itu, yaitu Soposurung. Kemudian, ia meminta Sumurung, anak keduanya
untuk melanjutkan ke akademi militer agar kelak menjadi perwira, dan
meminta Ronggur sang anak sulung untuk melanjutkan tradisi keluarga
untuk sekolah Teologi dan menjadi pendeta. Kembali perdebatan terjadi
antara sersan Tebe dengan Ronggur karena tidak sepaham.
Pada akhirnya Ronggur menemui teman
semasa kecilnya, bernama Togar. Dia menceritakan semua keinginan dia
untuk tetap tinggal di Jakarta kepada Togar. Togar pun merasa iba kepada
temannya itu dan ia pun mempunyai rencana.
Malam hari, Togar mengajak Ronggur untuk
mewujudkan keinginannya kembali ke Jakarta. Togar akan mengantarkan
Ronggur untuk naik kapal yang akan membawa dia ke Jakarta. Setelah
membuat surat pamitan untuk ibunya, Ronggur meninggalkan kampung halaman
ayahnya. Sebelum meninggalkan rumah neneknya, Ronggur sempat bertemu
dengan Sumurung dan Taruli. Ronggur pun berpesan agar mereka tetap
menjaga ibu selama dia pergi.
Ronggur tiba di Jakarta, ia langsung
menuju rumah Andini, namun malang, ia bertemu dengan Andini hendak pergi
dengan seorang pria dan mobil mewahnya. Ronggur bergegas menuju rumah
sahabatnya, Tommy. Kembali nasib malang menghampiri. Ronggur di usir
oleh satpam. Tommy sudah tidak tinggal di rumah besarnya lagi, rumah
mewah milik orang tuanya sudah di sita oleh KPK. Tak berapa lama datang
Tommy yang hendak masuk untuk mengambil foto ibunya yang tertinggal di
dalam rumah, namun ia juga diusir oleh satpam yang sama. Sebelum terjadi
keributan besar, datang Ronggur melerai.
Ronggur diajak tinggal bersama Tommy di
rumahnya di pinggiran Jakarta, milik neneknya, bersama dengan ke 2
adiknya yang cuek. Kemudian Ronggur bekerja sebagai supir taksi kuning
bergantian dengan Tommy.
Ronggur mendapatkan beragam keadaan saat
membawa penumpang taksinya, pasangan suami istri yang bertengkar,
pasangan muda yang pacaran, hingga bertemu dengan 3 penumpang
mencurigakan. Semula Ronggur menolak kehadiran mereka karena merokok di
dalam mobil. Setelah adu nyali, akhirnya para penumpang tersebut
membuang rokoknya., perjalanan dilanjutkan dan Ronggur mendapatkan
bayaran 1 juta walaupun ongkos taksi yang tertera hanya 60 ribu. Ronggur
hendak mengembalikan kelebihan pembayaran yang diterimanya, namun
penumpang itu memaksa menerima dengan alasan sebagai bayaran untuk tugas
esok hari yaitu mengambil kue ulang tahun untuk anaknya.
Esok paginya Ronggur kembali menemui 3
kenalan barunya untuk mengantarkan kue ulang tahun. Kue dibelah dengan
pisau, ternyata didalamnya ada sebungkus narkoba dalam plastik
transparan. Ronggur marah, mereka adalah bandar narkoba. Mereka
perlihatkan foto-foto Ronggur saat membawa paket kue ulang tahun,
foto-foto ia dengan andirni, foto-foto dengan Tommy dan adik-adiknya.
Mereka mengancam jika tidak kembali dan bergabung dengan mereka dalam 3
hari.
Ronggur menceritakan masalah tersebut
pada Tommy. Tommy menyarankan agar Ronggur segera melapor pada pihak
kepolisian. Ronggur merasa terdesak, serba salah dan tidak mau ikuti
saran sahabatnya tersebut. Ronggur pamitan pada adik-adik Tommy. Ronggur
pergi menemui Andini di sebuah kafe dan mengajak Andini keluar kota dan
menikah dengannya. Tiba-tiba datang ayah Andini, ditemani oleh
laki-laki yang dijodohkan dengan beberapa pengawal yang berbadan besar.
Ronggur marah oleh ucapan laki-laki arogan yang dijodohkan dengan
Andini, Ronggur kalah dan babak belur di wajahnya. Ia memutuskan untuk
bergabung dengan 3 pengedar narkoba dan melakukan banyak tindak
kejahatan.
Ronggur telah berubah menjadi orang kaya
dengan penampilan baru, memiliki mobil mewah dan banyak uang. Ia mampir
ke rumah Tommy untuk berikan hadiah pada adik-adik Tommy. Namun ia
diusir oleh Tommy karena kedapatan menyimpan narkoba dan pistol di
tasnya.
Ronggur pergi ke rumah Andini dan berkata
bahwa Andini sedang hamil oleh perbuatannya dan akan menikahinya,
padahal itu tidaklah benar. Ronggur membawa pergi Andini meninggalkan
ayahnya yang shock berat dengan perkataan Ronggur. Didalam mobil, Andini
marah dengan cara Ronggur menyakiti kedua orang tuanya.
Ronggur membawa Andini ke kampung halaman
ayahnya. Ronggur memberikan hadiah pada adik-adik dan orang tuanya. Ia
memperkenalkan Andini pada keluarganya dan meminta diadakan pernikahan
di gereja. Akhirnya pernikahan berbeda agama antara Ronggur dan Andini
berjalan walau tanpa kehadiran kedua orang tua Andini.
Ronggur dan Andini kembali ke Jakarta,
menempati rumah mewah yang dilengkapi kolam renang dan halaman besar di
depannya. Kini Ronggur telah memiliki seorang anak laki-laki, bernama
Coki. Ronggur masih sering berkirim surat dan foto pada keluarganya di
kampung, namun tidak mengunjungi mereka karena masih merasa ada konflik
dengan ayahnya.
Ibu Ronggur sangat ingin berjumpa dengan
anak dan cucunya, ia pergi bersama dengan Taruli mengunjungi Ronggur.
Sang ibu menceritakan niatnya untuk sekolahkan Taruli di Bandung.
Ronggur menawarkan mobil untuk diberikan pada Taruli agar nyaman dan
fokus dalam belajar. Sang ibu menolak keinginan Ronggur dengan pemikiran
tidak membuat Taruli manja. Namun Ronggur menanggapi dengan negative.
Ronggur menjelek-jelekkan ayahnya. Sang ibu menghentikan umpatan kasar
anaknya untuk ayahnya, dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke Bandung
di esok paginya.
Di suatu siang, Ronggur mendapati anaknya
sedang bermain dengan salah seorang pengedar narkoba yang tidak lain
adalah rekan kerjanya. Ronggur meminta orang tersebut pergi, namun ia
malah mendapatkan ancaman dari orang itu atas dirinya atau keluarganya,
jika ia tidak menemui bos mereka dan melanjutkan pekerjaan lamanya.
Ronggur berpamitan pada anaknya untuk pergi kerja dalam jangka waktu
yang lama. Ronggur kembali bertemu dengan bandar narkob. Tugas terakhir
Ronggur adalah membunuh seorang jaksa yang dikenal sangat tegas dan
jujur.
Di dalam sebuah bar, Ronggur bertemu
dengan adik perempuan Tommy. Segera ia menarik dan mengantarnya pulang.
Sesampai dirumah mereka dikejutkan dengan keadaan adik laki-laki Tommy
terbaring tak bernyawa karena over dosis narkoba. Ditangannya masih
tertancap jarum suntik. Tommy datang dan langsung meluapkan amarahnya
pada Ronggur. Adik perempuan Tommy melerainya. Tommy menyalahkan
orang-orang seperti Ronggur sebagai pengedar narkoba karena secara
disadari atau tidak telah merusak generasi muda Indonesia.
Ronggur kembali menemui bos pengedar
narkoba di suatu klab malam. Ronggur mendapatkan teguran keras dan
todongan pistol karena belum berhasil membunuh jaksa buruannya. Ronggur
meninggalkan ruangan, sementara 3 rekan-rekannya tergeletak di lantai
dengan luka tembak yang dilakukan oleh Ronggur sendirian.
Ronggur kembali ke kampung halaman
ayahnya. Togar mengetahui keadaan Ronggur yang menjadi buronan polisi
karena membunuh bandar narkoba rekan kerjanya dari sebuah koran. Togar
membantu Ronggur bersembunyi di salah satu rumah kosong di tepi danau
Toba. Berita tersebut dengan cepat menyebar. Seorang penduduk setempat
yang membaca koran memberikan koran tersebut pada sersan Tebe. Sersan
Tebe membangunkan Togar ditengah malam dan mendesaknya untuk berikan
info keberadaan Ronggur.
Keesokan harinya Sersan Tebe mendatangi
lokasi persembunyian Ronggu. Terjadi pencurahan hati antara Ronggur
dengan sersan Tebe, keadaan yang sejak lama sangat di impikan oleh
Ronggur. Tiba-tiba polisi datang mengelilingi lokasi persembunyian
tersebut. Ronggur hendak bunuh diri menggunakan pistol. Sersan Tebe
berikan nasehat untuk tidak bunuh diri, untuk bertanggung jawab sebagai
penyesalan atas perbuatannya. Akhirnya Ronggur tidak bunuh diri dan
menyerah tanpa perlawana. Namun dari kejauhan peluru ditembakkan dan
Ronggur tersungkur jatuh ke dalam danau. Tembakan tersebut bukan dari
polisi yang menyergapnya melainkan dari salah satu rekan-kerja nya
sebagai pengedar narkoba yang ternyata masih hidup saat ia tembak di
klab malam.
Ronggur di makamkan di kampung halaman
ayahnya. Upacara pemakaman Ronggur di pimpin oleh adiknya, Sumurung yang
telah menjadi pendeta. Beberapa hari kemudian saat Andini dan Coki
dihantarkan oleh keluarga besar sersan Tebe untuk kembali ke Jakarta.
Sersan Tebe membayangkan wajah anaknya mengenakan seragam tentara,
padahal ia sedang memberikan salam hormat pada cucunya, Coki.
Itu adalah sedikit bahasan film Toba
Dreams. Bagaimana minat penonton indonesia dengan film indonesia
khususnya film ini? Dimulai dari film Indonesia yang telah mendunia
yaitu The Raid membuka mata hati para penonton Indonesia bahwa film
buatan dalam negeri tidak kalah dengan buatan dengan negara lain dan
pantas menjadi terbaik di dunia. Mungkin dahulu kita merasakan sepinya
penonton film Indonesia dikarenakan film selama masa itu tidak mengalami
perkembangan cerita, plot dan hal mendukung lain film itu sendiri.
Penonton indonesia sudah kenyang dengan film yang itu-itu saja, karena
itu adanya film The Raid membuka para sineas film untuk menciptakan film
terbaru dan spektakuler. Sampai sekarang minat terhadap film Indonesia
semakin banyak terbukti pada launching film-film indonesia. Kesadaran
bahwa Indonesia bisa mulai terbuka lebar dan mari kita sambut untuk
generasi yang mencintai segala produk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar