SUMBER : www.abarifbudiyanto.wordpress.com
Kembali lagi bersama saya di blog
tercinta ini. Kali ini bahasan mengenai bagaimana cara mengatasi
padatnya ibu kota. Mungkin sudah begitu banyak yang mengeluh dan
frustasi tiap hari ketemu terus dengan keadaan macet. Tidak cuma
indonesia, seluruh kota di dunia dan negara di dunia pun ada macet. Tapi
pernah kan ada berpikir disuatu saat keadaan kota yang sering kita
temui macet berdampak pada keadaan stack atau dengan kata lain semuanya
terhenti. Sekarang masih bisa kita rasakan macet tapi bisa lancar lagi.
Semakin cepatnya pertumbuhan disuatu negara, semakin cepatnya kejadian
itu akan terjadi. Kita lihat gambar dibawah ini bagaimana kepadatan kota
dengan kemacetan.
Langkah apa aja sih yang harus di lakuin?
Sebenarnya pemerintah dan pihak-pihak terkait masalah ini sudah konsern
terhadap masalah ini. Tapi kenapa masih begini? Ini masih berkaitan
dengan kita yang menggunakan jalan tersebut. Kita menggunakan jalan
tersebut enggan untuk menggunakan mode transportasi massal. Bayangkan di
suatu perusahaan terdapat 1000 karyawan dengan minimal orang yang
menggunakan mobil pribadi atau kendaraan pribadi lainnya adalah 10
orang. Pasti tidak hanya satu pabrik doang yang ada di suatu kota.
Bagaimana tidak terjadi kepadatan di kota? Dengan menggunakan moda
transportasi massal seperti busway, KRL, Angkot, Bus dsb, dari ukuran
jalan 10×20 meter berjumlah 20 mobil dengan setiap mobil hanya
mengangkut 1 orang angkat terbawa oleh 1 bus saja atau KRL saja. Tapi
pasti ada pro kontra dalam penerapan langkah ini.
Pemerintah dan pihak terkait perlu adanya
perbaikan terhadap infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya
seperti ruang tunggu, keamanan dan kenyamanan. Jika sudah penduduk perlu
disadarkan melalui aplikasi langsung terhadap penggunaannya. Karena
tidak adanya percobaan dan gambaran apa yang akan mereka terima jika
penggunaan mode transportasi massal. Bagi para penggunaan kendaraan
pribadi pasti merasakan, duh kalo saya pake kendaraan umum susah buat
kemana-kemana aksesnya susah. Dengan adanya mode transportasi massal ini
bukan jadi penghalang, tapi bisa jadi peluang pekerjaan. Kok peluang
pekerjaan sih? Ok begini, pasti yang menggunakan kendaraan pribadi
ketika bawa mobil atau motor jika ingin membeli sesuatu seperti makanan,
jika dialihkan penggunan kendaraan umum, membuka pekerjaan untuk
melakukan antar jemput makanan seperti order makanan di suatu tempat di
yang mengantarkan, tidak perlu yang ingin makan harus datang ketempat
makan. Dengan keadaan bermacet-macet ria. Selain itu dengan menggunakan
transportasi umum, kita membuka jalinan komunikasi yang lebih luas
dengan orang lain. Kalo bermain matematis, biaya yang dikeluarkan untuk
bahan bakar, perawatan, serta bayar tol lebih mahal di bandingkan dengan
menggunakan transportasi umum.
Jadi mulailah dari saat ini, gunakan mode
transportasi massal untuk tercapainya kota yang harmonis, nyaman dan
bebas macet. Kalo bukan kita siapa lagi, kalo bukan sekarang kapan lagi.
Bangun lah kesadaran terhadap masalah ini, jangan menyalahkan salah
satu pihak tapi kembali ke Pancasila sila Ke-3 “PERSATUAN INDONESIA”.
Persatuan lah yang memperkuat kita, persatuan lah yang membuat kita
merdeka. Jadi lakukan lah mulai sekarang secara bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar