Pages

Selasa, 17 November 2015

Negara dan Warga Negara


       I.            Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari de staat (Belanda), the state (Inggris), L’etat (Perancis), statum (Latin), lo stato (Italia), dan der staat (Jerman).
Menurut bahasa sansekerta negara berarti kota, sedangkan menurut suku-suku yang ada di Indonesia negara adalah tempat tinggal. Menurut Kamus Besar Bahasa  Indonesia negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam satu daerah/wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur.
Jadi negara dalam arti sempit merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan negara dalam arti luas merupakan kesatuan sosial yang diatur secara institusional untuk lembaga-lmbaga tertinggi dalam kehidupan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus.
Definisi negara menurut beberapa tokoh yaitu :
1.      Prof. Nasroen
Nagara adalah sesuatu bentuk pergaulan hidup dan oleh sebab itu harus juga di tinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.

2.      Aristoteles
Negara (polis) adalah persekutuan dari keuarga dan desa untuk mencapai kehidupan yang sebaik-baiknya.
3.      Hugo de Groot (Grotius)
Negara merupakan ikatan-ikatan manusia yang insyaf akan arti dan panggilan hukum kodrat.

4.      Jean bodin
Negara adalah segala persekutuan dari keluarga-keluarga dengan segala kepentingan yang dipimpin oleh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat.

5.      Logemann
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan masyarakat.

6.      Prof. R. Djokosoetono, S.H.
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia-manusia yang berada dibawah pemerintahan yang sama.

7.      Soenarko
Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, tempat kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sovereign (kedaulatan).

8.      M. Solly Lubis, S.H.
Negara adalah suatu bentuk pergauulan manusia atau suatu komunitas. Negara itu mempunyai syarat tertentu yaitu mempunyai daerah tertentu, rakyat tertentu, dan mempunyai pemerintahan.

9.      Hans Kelsen
Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan cara paksa.

10.  Fr. Oppenheimer
Menurutnya, jika suatu masyarakat tertentu terdapat suatu defee rensial politik (antara pihak yang merintah dan pihak yang diperintah) dan seterusnya, maka terdapat suatu negara.
Jadi secara garis besar, pengertian negara dari definisi diatas adalah mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk mengatur kelompok-kelompok masyarakat secara menyeluruh di wilayahnya dan bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi. Untuk menerapkan aturan negara memerlukan kekuatan untuk memaksa.

    II.            Pengertian warga Negara
Warga Negara berasal dari dua kata , yaitu warga dan Negara.
Warga diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan. Misalnya : warga sekolah berarti anggota sekolah, warga keluarga berarti anggota keluarga. Warga Negara berarti anggota dari suatu organisasi kekuasaan yang dinamai Negara.
Istilah warga Negara merupakan terjemahan kata CITIZENS ( bahasa Inggris ) yang berarti :
1.      warga Negara
2.      petunjuk dari sebuah kota
3.      sesame warga Negara, sesame penduduk, orang se- Tanah Air
4.      bawahan
Menurut AS Hikam warga Negara sebagai terjemahan dari Citizen adalah : anggota dari suatu komunitas yang membentuk Negara itu sendiri.
Pada zaman Belanda dipakai istilah kaula Negara dan hamba negara. Istilah kaula memberi kesan warga hanya sebagai obyek atau milik dari Negara. Hamba Negara menandakan warga itu harus tunduk ,patuh kepada Negara selaku atasannya.
Selain istilah warga Negara juga ada istilah rakyat, bangsa dan penduduk Negara.
Tidak semua orang yang menempati wilayah Indonesia dapat dikatakan sebagai warga Negara Indonesia. Pada hakikatnya Negara kita ditempati oleh dua kelompok warga Negara, yaitu warga Negara Indonesia dan warga Negara asing. Untuk menjadi warga Negara Indonesia tentu saja harus menjalani suatu proses yang diatur oleh peraturan perundang-undangan. Proses tersebut dinamakan pewarganegaraan.
Pengertian Warga Negara Indonesia
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dari sabang sampai merauke. Masing-masing pulau mempunyai ciri-ciri yang berbeda . Negara Indonesia dihuni oleh banyak etnis dari keturunan yang berbeda dan tersebar diseluruh pelosok. Setiap etnis atau suku bangsa dihuni oleh orang-orang yang disebut rakyat.
Menurut Prof Hazairin,
Rakyat adalah sejumlah orang yang dikuasai, diperintah, dilindungi, dipelihara, dan diasuh oleh penguasanya.Rakyat sebagai penghuni suatu Negara mempunyai peranan penting dalam merencanakan, mengelola, dan mewujudkan tujuan Negara.
Warga Negara Indonesia ( Rakyat Indonesia )
Rakyat di dalam suatu Negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan Negara dan tunduk pada kekuasaan Negara. Rakyat sebuah Negara dibedakan atas dua macam yaitu :.
1.      Berdasarkan hubungannya dengan daerah tertentu didalam suatu Negara, rakyat dapat dibedakan Penduduk dan bukan penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah Negara dalam kurun waktu tertentu. Atau orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu Negara.
Bukan penduduk adalah orang yang berada disuatu wilayah Negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap diwilayah Negara tersebut
2.      Berdasarkan hubungannya dengan pemerintah negaranya, rakyat dibedakan menjadi Warga Negara dan bukan warga negara
Warga Negara adalah orang yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu Negara, dengan status kewarganegaraan warga Negara asli atau warga Negara keturunan asing.Warga Negara juga diperoleh berdasarkan suatu Undang-undang atau perjanjian yang diakui sebagai warga Negara ( melalui proses naturalisasi )
Berdasarkan UU no 12 tahun 2006
Warga Negara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan
Bukan warga Negara adalah disebut juga orang asing atau warga Negara asing.yaitu mereka yang berada pada suatu Negara, tetapi secara hokum tidak menjadi anggota Negara yang bersangkutan, namun tunduk pada pemerintah dimana mereka berada. Contoh : Duta, konsul, kontraktor asing dan lain- lain.
Warga Negara dan bukan warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Contoh Warga Negara dapat memiliki tanah atau mengikuti pemilu,suatu hak yang tidak dimiliki oleh orang yang bukan warga Negara.
Secara sosiologis , penduduk adalah semua orang yang pada suatu waktu mendiami wilayah Negara, yang lahir secara turun temurun dan besar didalam suatu Negara. Di Indonesia, penduduk yang memiliki status kewarganegaraan disebut sebagai Warga Negara Indonesia ( WNI ) yang ditandai dengan kepemilikan Akte Lahir, atau Kartu tanda Penduduk ( KTP ) bagi yang telah berumur 17 tahun keatas. Dan Warga Negara Asing ( WNA ) yang menetap di In donesia karena suatu pekerjaan, juga disebut sebagai penduduk.
Didalam penjelasan UUD 1945 yang dimaksud dengan orang-orang bangsa lain adalah orang-orang peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, dan peranakan arab yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, dan bersikap setia kepada Negara RI. Mereka ini dapat menjadi warga Negara
Sedangkan berdasarkan Undang-Undang nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud orang-orang bangsa Indonesia asli adalah orang – orang Indonesia yang menjadi warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri.

 III.            HAK DAN KEWAJIBAN UUD 1945
Hak dan Kewajiban warga negara diatur dalam undang -undang sbb:             

·         Pasal 26

1)      Yang menjadi warga Negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga Negara.
2)      Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
3)      Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan Undang –undang.

·         Pasal 27 ayat 1-3
Mengatur tentang Kedudukan warga negara , Penghidupan dan pembelaan terhadap negara.
·         Pasal 28 ayat A – J
Mengatur tentang segala bentuk Hak Asasi Manusia.
·         Pasal 29 ayat 2
   `        Mengatur tentang kebebasan atau hak untuk memeluk agama (kepercayaan )
·         Pasal 30 ayat 1-5
Mengatur tentang Kewajiban membela negara , Usaha pertahanan dan keamanan rakyat, Keanggotaan TNI dan Tugasnya , Kepolisian Indonesia dan tugasnya , Susunan dan kedudukan TNI & kepolisian Indonesia.
·         Pasal 31 ayat 1-5
Mengatur tentang Hak untuk mendapat pendidikan yang layak , kewajiban belajar ,Sistem pendidikan Nasional ,dan Peran pemerintah dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan
·         Pasal 33 ayat 1-5
Mengatur tentang pengertian perekonomian ,Pemanfaatan SDA , dan Prinsip Perekonomian Nasional.
·         Pasal 34 ayat 1-4
Mengatur tentang Perlindungan terhadap fakir miskin dan anak terlantar sebagai tanggung jawab negara.

 IV.            STUDI KASUS
Dalam hal perkawinan campuran antara negara asli indonesia dengan Negara Lain, dalam perundang-undangan di Indonesia, perkawinan campuran didefinisikan dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 57 : ”yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia”. Persoalan yang rentan dan sering timbul dalam perkawinan campuran adalah masalah kewarganegaraan anak. UU kewarganegaraan yang lama menganut prinsip kewarganegaraan tunggal, sehingga anak yang lahir dari perkawinan campuran hanya bisa memiliki satu kewarganegaraan, yang dalam UU tersebut ditentukan bahwa yang harus diikuti adalah kewarganegaraan ayahnya. Pengaturan ini menimbulkan persoalan apabila di kemudian hari perkawinan orang tua pecah, tentu ibu akan kesulitan mendapat pengasuhan anaknya yang warga negara asing. Definisi anak dalam pasal 1 angka 1 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah : “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”. Dengan demikian anak dapat dikategorikan sebagai subjek hukum yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum. Seseorang yang tidak cakap karena belum dewasa diwakili oleh orang tua atau walinya dalam melakukan perbuatan hukum. Anak yang lahir dari perkawinan campuran memiliki kemungkinan bahwa ayah ibunya memiliki kewarganegaraan yang berbeda sehingga tunduk pada dua yurisdiksi hukum yang berbeda. Berdasarkan UU Kewarganegaraan yang lama, anak hanya mengikuti kewarganegaraan ayahnya, namun berdasarkan UU Kewarganegaraan yang baru anak akan memiliki dua kewarganegaraan. Menurut saya anak yang lahir dari orangtua yang memiliki kewarganegaraan berbeda dan masih di bawah umur memiliki dua kewarganegaraan, setelah ia beranjak dewasa maka saat itulah ia bisa menetukan pilihannya sendiri yang akan mengikuti kewarganegaraan salah satu dari orangtuanya.
Sumber :


Senin, 19 Oktober 2015

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat




Pelapisan sosial
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian , kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang dengan yang lainya.

Sabtu, 17 Oktober 2015

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN



A.  PERKEMBANGAN TEKNOLOGI


IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK itu sendiri adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perkembangan teknologi, baik dari sejarahnya, pembaharuan teknologi baru, serta semua hal yang berhubungan dengan teknologi.

Selain itu, IPTEK juga dapat menjadi sebagai sumber informasi bagi kita untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita untuk mengetahui berbagai hal yang ada didunia ini khususnya dibidang teknologi.

Dizaman modern seperti ini, IPTEK sangat berkembang pesat. Perkembangan IPTEK saat ini dapat dibuktikan dengan munculnya berbagai jenis alat yang kita gunakan sehari-hari, seperti handphone yang dahulu merupakan barang yang bersifat tersier sekarang sudah menjadi barang yang bersifat wajib atau pokok. Didalam alat yang hanya seukuran genggaman tangan, kita sudah bisa tahu berbagai macam informasi, pengetahuan, dan wawasan yang cukup luas dari sebuah alat yang berukuran kecil.

Selasa, 28 Juli 2015

BAWANG GORENG DAN BAWANG BOMBAY


Alkisah,di suatu komplek hiduplah seorang gadis yang bernama Sifa. Ia tinggal bersama Papah kandung, Ibu dan Kakak tirinya. Hidup Sifa kini begitu berbeda, tidak seperti dulu saat ibunya masih hidup. Sekarang Sifa jarang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Papah Sifa jarang di rumah karena sibuk kerja, sedangkan ibu dan kakak tirinya tidak pernah memperdulikannya. Yasmin kakak tirinya begitu iri dengan Sifa, karena Sifa begitu disayang oleh Papahnya, selain itu juga karena Sifa memiliki wajah yang jauh lebih cantik dari pada Yasmin.
Di suatu pagi.
Papah                   : “Yasmine, Sifa, Papah pergi kerja dulu ya.” (dengan wajah yang tersenyum)
Yasmine & Sifa   : “Iya, Papah!”
Papah                   : “Nanti kalo Mamah udah bangun, bilang ya kalo Papah mau ke Singapura selama 1 minggu.
Yasmine               : “What? Singapura? Papah, Yasmine ikut dong !
Papah                   : “Yasmine, kamu kan harus sekolah. Oh ya, gimana kalo Papah bawain oleh-oleh aja? Kalian mau apa?”
Yasmine               : “Aku mau t-shirt, drees, terus aku juga mau makanan khas singapura. Oh iya, aku juga mau handphone dari Singapura ya Pah.”
Papah                   : “Oke. Kamu Sifa? Kamu mau kayak Yasmine juga?”
Sifa                      : “Kayaknya gak perlu deh Pah! Aku mau cuma Papah pulang dengan selamat, jadi kita bisa kumpul bareng lagi disini.” (dengan tersenyum)
Papah                   : “Sifa, Sifa, kamu ini emang anak Papah yang paling baik!” (Sifa dan Papahnya tersenyum)
Lalu Papah pergi.
Yasmine               : “Apa sih? Lo tuh caper banget sama Papah.” (dengan sinis)
Sifa hanya terdiam, lalu Yasmine meninggalkan Sifa. Saat di sekolah, Yasmine sedang berjalan bersama Clara temannya, mereka melihat Sifa sedang mengobrol dengan Johan, teman Sifa.
Clara                    : “Min, itu adik lo kan? Lah liat deh, masa dia berduaan gitu sama tukang anak nasi uduk.”
Yasmine               : “Mana sih?”
Clara                    : “Itu tuh, sama Johan.”
Yasmine               : “Ya ampun. Ih, bikin malu aja deh tuh orang.”
(Clara dan Yasmine menghampiri Sifa dan Johan)
Yasmine               : “Aduh kayaknya ada yang lagi pacaran nih.”
Clara                    : “Haha, kasiannya pacaran ama orang miskin. Gak punya selera amat sih adik lo tuh.
Yasmine               : “Hah? Adek? Emang gue punya adik kayak dia ya? Gak banget!
Sifa                      : “Kak udah gak usah ganggu adek deh
Yasmine               : “Kenapa? Lo gak suka? Lo tuh gak usah bikin malu gue dong, masa pacaran ama tukang nasi uduk!
Johan                   : “Aku emang anak tukang nasi uduk, tapi aku punya harga diri. Udah Sif mendingan kita pergi aja dari sini! (sambil menarik tangan Sifa)
Di rumah.
Mamah                 : “Duh, Yasmine kok belum pulang juga ya? Katanya mau shopping? Gimana sih?
Yasmine dan Sifa : “Aku pulang.
Mamah                 : “Yasmine Mamah tunggu dari tadi juga. Ayo sekarang kamu ganti baju, terus kita berangkat ke Mall! Katanya kamu mau beli sepatu baru?
Sifa                      : (Mengulurkan tangan mau salim)
Mamah                 : (Tidak membalas uluran tangan) “Ngapain kamu?”
Sifa                      : “Salim Mah.”
Mamah                 : “Oh.” (pergi bersama Yasmine dan meniggalkan Sifa)
Sifa                      : “Ih nyebelin banget, kerjaannya shopping mulu, tapi aku gak pernah di ajak.” (pergi ke kamar)
Malam harinya, Mamah dan Yasmine pulang.
Sifa                      : “Ya ampun, Mamah dan Kakak baru pulang?”
Mamah                 : “Emangnya kenapa?”
Sifa                      : “Inikan udah malem, terus juga kan Papah gak ada emang Mamah gak malu sama tetangga?”
Mamah                 : “Loh, ngapain malu? Bilang aja deh kamu iri kan gara-gara gak pernah Mamah ajak shooping.”
Yasmine               : “Iya, huu.”
Sifa                      : “Enggak Mah! Aku cuma mau ngasih tau Mamah aja kalo…”
Mamah                 : “Udahlah, ayo sayang kita tidur!” (Menarik tangan Yasmine dan pergi ke kamar)
Keesokan harinya di sekolah.
Mamah                 : “Yasmine ayo cepat! Mamah mau dateng pagi nih, mau pamerin baju baru mamah ke temen-temen.”
Yamine                : “Iya mah, sabar dong! Aku kan lagi dandan.”
Sifa menghampiri Mamahnya dengan keadaan sudah siap berangkat.
Mamah                 : “Loh, ngapain kamu?”
Sifa                      : “Berangkat sekolah Mah.”
Mamah                 : “Bareng Mamah?”
Sifa                      : “Iya.”
Mamah                 : “Ih, enggak enggak. Enak aja, pokoknya kamu gak boleh berangkat bareng Mamah!”
Yasmine               : “Berangkat aja sama pangeran nasi uduk lo!”
Mamah                 : “Hah, pangeran uduk?”
Yasmine               : “Iya, tau gak sih Mah, masa dia pacaran sama anak tukang nasi uduk bikin malu aja deh.”
Mamah                 : “Masa sih? Emm, tapi gak apa-apa deh, berarti dia gak usah minta makan ke kita lagi, biar dia makan nasi uduk aja!”
Mamah dan Yasmine: “Hahaha.” (pergi)
Sifa                      : “Ih, jahat banget sih. Terpaksa deh aku rental mobil.”
Di sekolah.
Zaky                    : (memanggil Sifa) “Sifa?”
Sifa                      : “Eh Zaky, ada apa?”
Zaky                    : “Enggak, aku cuma mau ngasih ini!” (mengulurkan tangan)
Sifa                      : “Apa ini?”
Zaky                    : “Kado.”
Sifa                      : “Iya aku tau, tapi kado atas apa? Aku kan gak lagi ulang tahun.”
Zaky                    : “Ya ngasih kado aja, kan kado gak harus disaat ulang tahun doang. Yaa Biasalah, aku kan orang kaya.”
Sifa                      : “Aduh, makasih ya Zaky.” (sambil tersenyum)
Zaky                    : “Iya, sama-sama. Aku harap kamu suka, soalnya aku beli ini di Australia.”
Sifa                      : “Ah, masa sih?”
Zaky                    : “Iya, swear deh.”
Sifa                      : “Oh yaudah, makasih Zaky.”
Zaky                    : “Sama-sama.”
Sepulang sekolah di rumah.
Sifa                      : “Aduh laper banget sih, gak ada makanan.”
 Clara dan Yasmine datang.
Clara                    : “Eh thanks loh Mine, enak banget tadi makanannya.”
Yasmine               : “Hehe, iya sama-sama. Kapan-kapan gue teraktir lagi deh, gimana kalo restoran jepang aja?”
Clara                    : “Wah, boleh tuh. Gue kan kayak orang Jepang gitu, pasti cocok banget kalo makan disana.”
 Kemudian Sifa menghampiri mereka.
Sifa                      : “Kak, kamu bawa makan buat aku gak? Aku laper banget nih.”
Yasmine               : “Idih, males banget deh bawain makan buat lo.”
Clara                    : “Iya, lagian juga lidah lo gak cocok sama makan-makanan mewah.”
Yasmine               : “Udah deh mendingan sekarang lo pergi ke rumah Johanaja! Terus lo minta nasi uduk deh ke dia! Hahaha” (tertawa bersama Clara)
Clara                    : “Iya, apa gunanya pacaran kalo gak nguntungin.”
Sifa                      : “Ih, aku tuh gak pacaran sama Johan tau.”
 Lalu Sifa pergi ke rumah Johan.
Johan                   : “Loh Sifa, mobil baru?”
Sifa                      : “Enggak, aku ngerental mobil, habis tadi pagi Mamahku gak mau berangkat bareng sama aku.”
Johan                   : “Oh, udah makan belum?”
Sifa                      : “Belum nih.”
Johan                   : “Yaudah, kamu makan nasi uduk buatan Ibu aku aja!”
Sifa                      : “Boleh, boleh.”
 Setelah makan.
Johan                   : “Kamu kenapa gak makan di rumah?”
Sifa                      : “Gak ada makanan.Emm, aku bingung deh.”
Johan                   : “Loh bingung kenapa? Cerita aja!”
Sifa                      : “Kenapa ya Mama dan Kakak aku tuh sebel banget sama aku? Aku tau mereka cuma keluarga tiri aku, tapi gak gitu-gitu juga kali.”
Johan                   : “Sabar ya! Ini semua pasti ada hikmahnya!
Sifa                      : “Iya Han, kadang aku mikir, kok hidup aku udah kayak Bawang Merah dan Bawang Putih ya? Hidup sama keluarga tiri jahat, Papahku sibuk kerja, apa mungkin juga ada pangeran dan menjadikan aku seorang putri?
(suasana hening sejenak)
Johan                   : “Ada Sifa, orang itu adalah aku!” (berbisik)
Sifa                      : “Apa Johan?”
Johan                   : “Hah, gak kok.”
Sifa                      : “Yaudah deh, aku pulang ya? Makasih loh uduk kejunya, bilang ke Mamah kamu uduk buatannya TOP BANGET deh. Hehe”
Johan                   : “Sip, hati-hati ya.”
 Di rumah.
Yasmine               : “Kamu dari mana sih? Nyuci baju sana!”
Sifa                      : “Hah, what are you say? Emang Aku pembantu?!”
Yasmine               : “Loh baru nyadar? Cepet cuci! Atau, aku buang semua barang-barang Mamah kamu, biar gak ada kenangan lagi sama Mama kamu.”
Sifa                      : “Ih, jahat. Aku laporin ke Papah!”
Mamah                 : “Oh tidak bisa, kalo kamu wadul ke Papah kamu, barang-barang Mamah kamu akan hilang.”
Sifa pun mencuci baju, lalu setelah mencuci baju ia pergi ke kamar untuk membuka kado dari Zaky.
Sifa                      : “Aku buka kado dari Zaky ah.” (membuka kado)
      Boneka ikan mas, apa maksudnya ya? Eh, ada kartu ucapannya.
“Sifa, mungkin kamu bingung kenapa aku ngasih ini, tapi jujur aku suka banget makan ikan mas.., setiap aku makan ikan mas, pasti selalu teringat kamu… karena…….. AKU SUKA KAMUJ By: Zaky.”
Ya ampun so’sweet banget.” (memeluk boneka)
 Keesokkannya di sekolah.
Sifa                      : “Zaky, makasih ya kadonya aku suka banget.”
Zaky                    : “Iya sama-sama.”
Sifa                      : “Tapi kok boneka ikan mas ya?”
Zaky                    : “Iya, soalnya kamu kaya ikan mas.”
Sifa                      : “Apanya yang kaya ikan mas?”
Zaky                    : “Aduh apa ya? Kurang tau sih, tapi intinya…”
 (tiba-tiba Yasmine datang)
Yasmine               : “Hay Zaky, ngapain kamu disini sama Sifa?”
Zaky                    : “Eh, enggak kok, gak ngapa-ngapain.”
Yasmine               : “Oke, kalo enggak ngapa-ngapain aku pinjem Sifa nya ya?”
Zaky                    : “Sok atuh.”
Yasmine menarik Sifa
Zaky                    : “Huh, baru juga mau ngungkapin perasaan.”
Sifa                      : “Aduh sakit tau.”
Yasmine               : “Eh, ngapain lo berduaan sama Zaky? Gue cemburu tau gak sih.”
Sifa                      : “Hah, cemburu? Kok cemburu sama aku? Haha.”
Yasmine               : “Kok ketawa sih? Pokoknya gue gak mau tau, lo gak boleh deket-deket sama Zaky! Dia milik gue, ngerti kan?” (meninggalkan Sifa)
Beberapa hari kemudian disaat hari kepulangan Papahnya ke Indonesia dari Singapura.
Papah                   : “Aduh, passportnya mana ya? Kalo gak ada pasportnya sih mana bisa pulang. (mencari passport tetapi tetap tidak ada). Hmm, terpaksa deh ngundur waktu pulang, telepon keluarga dulu ah.” (mengambil handphone dan menelepon) Haloo Mamah, maaf ya Papah telat pulang nih, passpor ku hilang Mah. Hmm oke. Wassalamualaikum.
Di rumah Sifa.
Sifa                      : “Papah ya Mah? Apa kata Papah tadi?”
Mamah                 : “Apasih kamu? Mau tau aja.”
Sifa                      : “Ih, apa dong mah?”
Mamah                 : “Papah kamu gak pulang, passportnya hilang.”
Yamine                : “Masa sih mah? Asik asik, berarti masih bisa bebas shopping dong. Yee.”
Sifa                      : “Kok malah seneng sih Ka? Emang gak kangen?”
Yasmine               : “Apasih? Udah sana nyuci piring!” (Sifa pergi ke dapur, lalu  mencuci piring)
Sifa                      : “Hmm, ikan mas, males banget deh, masa aku di suruh nyuci piring gini sih. Emangnya aku budak ya?  Capek banget. (tunattinut…) Eh ada telepon, (Sifa mengangkat dan balik ke dapur setelah selesai bertelepon) Loh kok jadi bersih gini? Keren. Ih, boneka ikan mas kamu ajaib ya? Bener-bener kayak dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih deh.”
Beberapa hari kemudian Sifa bercerita kepada Johan tentang boneka ikan mas pemberian Zaky.
Johan                   : “Ah, masa sih? Ada- ada aja deh kamu.”
Sifa                      : “Aduh Johan, aku serius. Kenapa sih kamu gak percaya?”
(Dari kejauhan Yasmine dan Clara mendengar percakapan mereka)
Yasmine               : “Wah pantes saja Sifa kalo kerja selesainnya cepat, ternyata karena boneka ikan mas itu toh. Tapi,masa iya sih? Bilang ke Mamah ah.”
Di rumah.
Yasmine               : “Mamah, Mamah, aku punya info nih Mah.”
Mamah                 : “Info apa sayang?”
Yasmine               : “Tau gak sih Mah, Sifa itu punya boneka ikan mas ajaib. Dia selama ini cepat selesai mengerjakan pekerjaan karena boneka ikan mas itu.”
Mamah                 : “Mana ada sih boneka yang bisa ngebantuin manusia?”
Clara                    : “Iya tante, aku denger katanya Sifa punya boneka ikan mas yang bisa ngebantuin pekerjaan dia.
Mamah                 : “Hah, oke deh. Gak ada salahnya percaya. Sekarang kita cari boneka itu! Mumpung sifa belum pulang.” (mereka mencari boneka ikan ma situ, dan boneka ikan mas itu ditemukan)
Clara                    : “Tante,  ini bonekanya. Boneka ikan mas.”
Yasmine               : “Terus kita apain nih!?”
Mamah                 : “Hmm, liat nih rencana Mamah.”
Beberapa saat kemudian Sifa pulang.
Sifa                      : “Assalamualaikum.  Hmm,  kok sepi ya? (menaruh tas dan mencari boneka ikan mas). Loh bonekanya mana ya? Aduh, mana capek banget lagi, males banget nih mau kerja.”
Yasmine               : “Kamu cari ini?”
Sifa                      : “Loh kok ada dikamu sih? Sini.”
Clara                    : “Enak aja,gak semudah itu ya. Haha.”
Sifa                      : “Kenapa kalian bakar boneka ikan masnya? Kalian jahat!” (Sifa menangis)
Mamah                 : “Sudah, sudah, kembalikan saja bonek gosong itu!”
(Yasmine melempar boneka itu)
Sifa                      : “Hik-hik, boneka ikan masnya gosong. Gimana nih bilang ke Zaky nya? (Sifa menelepon Zaky) Zaky  kamu bisa ke rumah aku gak? Makasih. Oke, aku tunggu ya?”
Zaky datang. Zaky, Clara, Sifa, Yasmine dan Mamah pun berkumpul di ruang tamu.
Zaky                    : “Hay, semua. Sifa, ada apa kamu nyuruh aku ke sini?”
Sifa                      : (menunjukkan boneka ikan mas yang gosong) “Ini. Maaf ya, aku gak bisa jaga boneka ikan mas ini.”
Zaky                    : “Loh kok bisa gini? Kenapa?”
Sifa                      : “Hmm, boneka ikan masnya dibakar sama mereka semua..” (sambil melihat ke arah Clara, Yasmine, dan Mamahnya)
Zaky                    : “Ya ampun, kalian kok tega sih? Ini boneka dari aku tau! Beli mahal-mahal cuma untuk dibakar.”
Yasmine               : “Aduh, Zaky. Sorry ya. Tapi aku gak bermaksud” (menghampiri Zaky)
Zaky                    : “Ah, kalian ini maunya apa sih?”
Mamah                 : “Zaky, udah ya jangan marah! Tadi tuh.”
Zaky                    : “Udahlah, alesan! Sifa, boneka ini gak berarti buat aku kok, yang berarti tuh kamu, karena aku, aku suka kamu. (semua kaget) Kamu mau jadi pacar aku?”
Sifa                      : “Emm, gimana ya? Aku mau deh, tapi asalkan Mamah, Yasmine, dan Clara ikhlas menerimanya.”
Beberapa saat kemudian Papah pulang
Papah                   : “Papah pulang. Loh ada apa ini rame-rame?” (Papah datang bersama Johan)
Zaky                    : “Eh, kebetulan Om dan Johan datang, ini loh aku sedang mengungkapkan perasaanku ke Sifa. Tapi kata Sifa dia mau minta restu dulu ke kalian semua.”
Papah                   : “Om ngerestuin kok, ngerestuin banget. Kalian semua ngerestuinkan?”
Semua                  : “Iya kok.” (dengan terpaksa)
Zaky                    : “Jadi kita pacaran nih?”
Sifa                      : “Iya.” (mengangguk sambil tersenyum)
 Akhirnya, semenjak hari itu Sifa hidup bahagia karena Mamah dan Kakak tirinya tidak jahat lagi. Ternyata selama Papah di Singapura, ia mengirim mata-mata untuk mengawasi Mamah dan Yasmine. Alhasil Papah pun mengetahui apa yang selama ini mereka lakukan kepada Sifa. Papah pun menengur mereka. Johan  tidak sakit hati, karena ia berpacaran dengan Clara. Pokoknya semua begitu indah dan bahagia J (semua tersenyum)