Pages

Minggu, 26 Oktober 2014

MUHAMMAD RIDWAN MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB




ILMU BUDAYA DASAR
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/19/Logo_Gunadarma.jpg

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Nama                    : Muhammad Ridwan
NPM                     : 37414496
Kelas                     : 1id06
Fakultas               : Teknologi
Jurusan                : Teknik industri

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015
DEPOK


DAFTAR ISI

A.    Pengertian tanggung jawab                                                       1
B.     Macam- macam tanggung jawab                                              2
a.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri                         2
b.      Tanggung jawab terhadap keluarga                             2
c.       Tanggung jawab terhadap masyarakat                        2
d.      Tanggung jawab terhadap Bangsa/ Negara                 2
e.       Tanggung jawab terhadap tuhan                                  2
C.    Pengabdian dan pengorbanan                                                   3
a.   Pengertian pengabdian                                                   3
b.   Pengertian pengorbanan                                                3
D.    Pengalaman pribadi                                                                    4
























A.   Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung  jawab  menurut  kamus  umum  Bahasa  Indonesia  adalah,  keadaan  wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja  maupun  yang  tidak  di sengaja.  Tanggung  jawab  juga  berarti  berbuat  sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar.  Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A,  B  atau C  itulah kadar pertanggung-jawabannya. Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan  alasan  capek,  segan dan  Iain-lain.  Padahal  ia menghadapi  ujian. Ini  berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula ia tidak bertanggung jawab. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas  segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.  Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak  boleh  berbuat  semaunya  terhadap  manusia  lain  dan  terhadap  alam  lingkungannya. Manusia  menciptakan  keseimbangan,  keserasian,  keselarasan  antara  sesama  manusia  dan antara manusia dan lingkungan. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual  maupun dengan cara kemasyarakatan. Apabila dikaji,  tanggung jawab itu  adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau  dipenuhi  sebagai  akibat  dari  pebuatan  pihak  yang  berbuat,  atau  sebagai  akibat  dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban  itu  ditujukan  untuk  kebaikan  pihak  yang  berbuat  sendiri,  atau  pihak  lain.  Dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab  karena  ia  menyadari  akibat  baik  atau  buruk  perbuatannya  itu,  dan  menyadari  pula bahwa  pihak  lain  memerlukan  pengabdian  atau  pengorbanannya.  Untuk  memperoleh  atau meningkatkan  kesadaran  bertanggung  jawab  perlu  ditempuh  usaha  melalui  pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan  Yang  Maha Esa  .
B.   Macam-macam  Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu  kekuasaan  Tuhan.  Dengan  demikian  tanggung jawab  itu  dapat  dibedakan  menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya.  Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu  :
a)      Tanggung jawab  terhadap  diri  sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasamya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan  seorang  pribadi  maka  manusia  mempunyai  pendapat  sendiri,  perasaan  sendiri, angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat  dan bertindak.  Dalam  hal  ini  manusia tidak  luput dari  kesalahan,  kekeliruan,  baik yang disengaja maupun tidak.
Contoh  :
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebcntar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang.  Kakinya terkilir.   Ia  menyesali  dirinya  sendiri  akan  kejadian  itu.   Ia  harus beristirahat  di rumah  beberapa  hari.  Konsekuensi  tinggal  di  rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
b)     Tanggung jawab terhadap  keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh  :
Seorang ibu telah dikarunia tiga anak, kemudian oleh sesuatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan disebabkan tidak bekerja pada waktu suaminya masih hidup, maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri.
Meninjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri  termasuk tindakan dikutuk,  tetapi  dari  segi  tanggung jawab  ia termasuk  orang  yang  dipuji,  karena  demi  rasa  tanggung  jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan dikutuk.
c)      Tanggung jawab terhadap  masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya  sebagai  mahluk  sosial.  Karena  membutuhkan manusia  lain maka  ia  harus berkomunikasi  dengan  manusia lain  tersebut.  Sehingga  dengan  demikian manusia  di  sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

d)     Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi,  bahwa tiap manusia, tiap individu  adalah  warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh  :
·         Dalam  novel jalan  tak  ada  ujung  karya  Muchtar  Lubis,  Guru  Isa  yang  tekenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya.  Perbuatan  guru  isa  ini  harus  pula  dipertanggungjawabkan  kepada pemerintah. kalau perkataan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
·         Kumbakama  menolak  perintah  kakaknya,  juga  rajanya  yaitu  Rahwana  untuk berperang melawan rama, karena kakaknya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia  membangkit-bangkitkan  hutang  budi  Kumbakama  terhadap  kerajaan  Alengka. Kumbakama menyadari kedudukannya sebagai panglima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang menghadapi Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela kakaknya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus membela negara ( Ramayana).
e)      Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut  akan  segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan  yang  keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan  berarti  mereka meninggalkan  tanggung jawab  yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan dan menanggung akibatnya.

C.   Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud  tanggung jawab juga  berupa pengabdian  dan  pengorbanan.  Pengabdian  dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a)           Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian  itu  pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.  Apabila orang bekerja keras  sehari  penuh untuk  mencukupi  kebutuhan,  hal  itu berarti  mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi  hanya bantuan saja. Berikut ini diberikan gambaran, bagaimana orang tua mengabdi kepada putra-putrinya demi  kebahagiaan keluarga mereka.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian
b)           Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu  pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
D.   Pengalaman pribadi
                Menurut saya Tanggung jawab merupakan hal yang melekat dalam diri saya. Tanggung jawab menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari saya. Perbuatan sekecil apa pun, pasti memiliki tanggung jawab karena tanggung jawab adalah dampak kewajiban dari perbuatan atau tindakan manusia atas hal-hal yang dilakukan atau diperbuat. Menurut saya tanggung jawab tertinggi adalah tanggung jawab kepada Sang Pencipta alam semesta beserta isinya dan tanggung jawab terendah adalah tanggung jawab kepada diri sendiri.
 Manusia mempunyai tanggung jawab kepada Tuhan sebagai bentuk pengabdian diri seorang makhluk terhadap Penciptanya. Seorang muslim misalnya, ia mempunyai tanggung jawab berupa kewajiban beribadah kepada Allah SWT baik dalam bentuk ritual maupun amal shaleh. Tanggung jawab seorang muslim tersebut adalah bentuk pengabdian diri sebagai hamba Allah SWT dan pengabdiannya tersebut, pasti akan ada pengorbanan karena pengorbanan adalah salah satu dampak bagian dari pengabdian. Maka, tanggung jawab memiliki kaitan tak terpisahkan dengan pengabdian dan pengabdian membutuhkan pengorbanan karena dengan adanya pengorbanan, tanggung jawab yang dimiliki dapat disebut pengabdian.
Menurut saya tanggung jawab sangat penting dan sangat berat untuk dijananinya bagi yg memegang tanggung jawab tersebut, missal tanggung jawab dalam keluarga bagi yg sudah berkeluarga dan ia harus bertanggung jawab penuh terhadap keluargannya untuk dimasadepannya. Tanggung jawab dalam prihal percintaan menurut saya sangat penting engga Cuma setia, perhatian, dan kasih sayang, buat saya seperti itu biassa saja dibandingkan dengan tanggung jawab, buat apa dia setia, pengertian, sayang kalo tidak bertanggung jawab, kebanyakan dari semua orang mementingkan itu semua dibandingkan tanggung jawab, buat saya itu adalah pemikiran yang sangat bodoh bagi orang memikirkan itu semua dibandingkan tanggung jawab.
Tanggung jawab terbesar saya sebagai mahasiswa Gunadarma adalah saya harus mendapatkan nilai yang baik dan dapat wisuda dengan waktu yang tepat, dan setelah saya lulus dari Gunadarma saya harus bertanggung jawab penuh kepada kedua orang tua saya bahwa saya bissa dan mampu mewujudkan keinginan orang tua saya, itulah harapan dan tanggung jawab saya kedepan.
Daftar pustaka

Minggu, 19 Oktober 2014

ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN HARAPAN





ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN




Berkas:Logo Gunadarma.jpg




NAMA : MUHAMMAD RIDWAN
NPM : 37414496
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
DEPOK
2014/2015






DAFTAR ISI


  1. Manusia dan harapan
  1. Pengertian Manusia
  2. Pengertian harapan
  3. Pengertian manusia dan harapan
  4. Sebab manusia memiliki harapan
  5. Harapan dan kepercayaan
  6. Contoh- contoh harapan
    1. Pengalaman pribadi
    2. Daftar pustaka




































    I. Manusia dan Harapan


A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.


B. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Allah SWT.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi harapannya atau keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua itu dapat berakibat buruk pada diri sendiri.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir positif yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk menangkal pikiran negatif atau berpikir pesimis.
C. MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi.
Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit.
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Harapan apa yang baik
  2. Bagaimana cara mencapai harapan itu
  3. Bagaiman bila harapan tidak tercapai
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan terwujud.










D. SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
  1. Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.
  1. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
  1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
  2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
  3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
  4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
  5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)


E. HARAPAN DAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap sebagai wahyu dari Allah SWT. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Harapan dan kepercayaan saling melengkapi. Karena dalam memenuhi atau mewujudkan harapan, manusia harus berusaha dan berdo’a. Dengan berusaha dan berdo’a sungguh-sungguh  kepada Allah SWT serta mempercayai adanya Allah SWT, harapan akan terwujud dan terpenuhi.


F. CONTOH-CONTOH HARAPAN
  1. Seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasianal berharap akan mendapatkan nilai Ujian dengan nialai yang baik
  2. Seorang bisnismen yang berharap memenangkan tender bagi perusahaannya
  3. Seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi lingkungan dan bangsanya
  4. Seorang nmahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi


    II. PENGALAMAN PRIBADI
setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki sebuah harapan. namun ada yang mengejar tuk mendapatkannya, ada yang menyerah dan menghapus harapan itu, karna dia rasa sudah tidak mampu mendapatkannya,dan ada yang hanya diam membiarkan harapan itu menjadi sebuah mimpi abadi dalam hidupnya. sebenarnya harapan apapun itu, pasti selalu ada jalan untuk meraihnya, tergantung pada usaha dan doa kita. Harapan saya adalah saya ingin melihat orang tua saya senang melihat saya nanty setelah saya sukses nanti, sampai sekarang harapan saya untuk orang tua saya belum terwujud karna saya belum menjadi seperti apa yang saya harapkan tapi saya yakin harapan dan cita cita saya akan terwujud karena di setiap sujud saya saya selalau brdoa dan berdoa untuk kedua orang tua saya, dan harapan terbesar saya adalah saya ingin memberangkatkan kedua orang tua saya berangkat ketanah suci untuk menunaikan ibadah haji.. itulah harapan dan cita cita terbesar saya, dan semoga saya bissa wisuda dengan waktu yang tepat dan mendapatkan perusahaan yang terbaik agar saya bisa mewujudkan semua harapan dan cita cita saya.






III. DAFTAR PUSTAKA :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab11manusia_dan_harapan.pdf
Suyadi M.Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996.Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas GunadarmaP. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.


Senin, 13 Oktober 2014

MANUSIA DAN PENDERITAAN



MANUSIA DAN PENDERITAAN
 





Nama               :           Muhammad Ridwan

NPM               :           37414496

Kelas               :           1ID06

Jurusan            :           Teknik Industri

Fakultas           :           Teknologi Industri









UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pada umumnya manusia adalah mahluk social yang memiliki perasaan. Manusia dapat merasakan berbagai macam hal baik itu kebahagian, cobaan maupun penderitaan. Pada dasarnya manusia dan penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan dalam hidupnya. Terkadang seseorang menjalani kehidupan ini sering kali tergelincir akibat keterlenaan akan kegembiraannya, padahal kegembiraan ini juga termasuk cobaan. Ada juga yang menjalani cobaan yang menyakitkan dan menyusahkan sehingga tidak dapat menjalaninya, maka orang tersebut akan frustasi dan meluapkan emosinya tanpa control. Sikap ini malah akan menjadi penderitaan bagi orang tersebut.
Manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah baik menyusahkan ataupun menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses ini sering sekali dihadapkan pada liku-liku kehidupan sehingga sering dianggap sebagai penderitaan.
Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan ada juga yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang telah ditentukan oleh Nya.
Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh manusia untuk bisa merubah hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi .
B.     RUMUSAN PEMBAHASAN
1.      Apakah pengertian dari Penderitaan itu ?
2.      Apakah siksaan itu ? apa sebab-sebab nya dan bagaimana cara mengatasinya.
3.      Bagaimana Gejala-gejala , tahapan-tahapan, serta sebab-sebab kekalutan mental itu terjadi.
4.      Apakah sebab-sebab timbulnya penderitaan ?
5.      Bagaimanakah pengaruh penderitaan terhadap manusia.
6.      Apa yang menjadi sumber kebahagiaan dan penderitaan dalam pandangan islam

C.     TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang penderitaan manusia dan bentuk-bentuk dari penderitaan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.    PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita yang artinya menanggung atau menahan. Penderitaan berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Ada yang berat ada juga yang ringan. Suatu penderitaan dapat pula menjadi energi untuk bangkit bagi seseorang atau merupakan awal untuk mencapai kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami semua orang, itu sudah merupakan risiko hidup. Tuhan memberikan kenikmatan dan kebahagiaan kepada umatnya yang terkadang juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang sebenarnya bermakna agar manusia tidak berpaling dari-Nya.
Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat menyadarkan agar segera bertobat padan-Nya dan bersikap pasrah atas nasib yang Tuhan tentukan. Kepasrahan ada karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan lebih besar dari segalanya.
Dalam surat Al-insyiqoq dikatakan bahwa manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan. Manusia harus bekerja keras untuk melangsungkan hidupnya.  Manusia harus menaklukan alam sekitarnya, menghadapi masyarakat disekelilingnya, serta tidak lupa untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan. Jika salah satu dari itu dilalaikannya. Maka menderitalah manusia itu.
                                                       
B.     SIKSAAN
Siksaan dapat dibedakan menjadi siksaan jasmani (badan) atau siksaan rokhani (jiwa). Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan.
Didalam kitab suci telah diterangkan jenis dan ancaman yang dialami manusia diakhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, fitnah, dsb. Dengan siksaan-siksaan itu Allah tidak menganiaya mereka, melainkan merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri karena dosa-dosanya.
Siksaan yang sifatnya psikis:
a.       Kebimbangan, dialami oleh seseorang bila pada suatu saat ia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambilnya. Akibat dari kebimbangan, seseorang dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa.
b.      Kesepian, dialami oleh seseorang yang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai. Kesepian juga merupakan siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
c.       Ketakutan, dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan, maka disebut phobia.  Umumnya, orang memiliki satu atau dua macam phobia ringan. Seperti takut pada serangga atau hewan berbisa. Banyak sebab yang menjadikan orang merasa ketakutan, antara lain:
1.      Claustrophobia atau AgoraphobiaClaustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan agoraphobia disebabkan seseorang berada ditempat terbuka.
2.      Gamang
Merupakan ketakutan seseorang ketika berada ditempat yang tinggi.
3.      Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan apabila seseorang berada ditempat yang gelap sebab dalam pikirannya kegelapan demikian akan muncul hal yang ditakuti.
4.      Kesakitan
Merupakan ketakutan akan rasa takut yang akan dialami. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
5.      Kegagalan
Merupakan ketakutan seseorang karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Trauma yang ada dalam diri seseorang akan menjadikan dirinya ketakutan bila sampai terulang lagi.
Kebanyakan phobia disebabkan karena schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya, ada dua aliran yang menyebabkan phobia. Ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi,dan ditaklukan. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku berpendapat bahwa phobia adalah problemanya dan tak perlu menemukan seba-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
C.    KEKALUTAN MENTAL
Penderita batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara sederhana, kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus ditasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Gejala-gejala pemula yang mengalami kekalutan mental:
a.       Nampak pada jasmani. Sering merasakan pusing, demam, dsb.
b.      Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, cemburu, dsb.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan:
a.       Nampak dalam gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
b.      Usaha mempertahankan diri secara negative. Sehingga cara bertahan dirinya salah.
c.       Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain:
a.       Kepribadian yang lemah
b.      Terjadinya konflik sosial budaya
c.       Cara pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah:
a.       Positif: trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap berjuang dalam hidup, dan melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b.      Negatif: trauma yang dialami diperlarutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain:
1.      Agresi, merupakan kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya tekanan darah tinggi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2.      Regresi, adalah kembali pada pola primitive atau kekanak-kanakan.
3.      Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama. Contohnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala ke tembok, dsb.
4.      Proyeksi, usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5.      Identifikasi, menyamakan diri dengan orang yang sukses dalam imajinasinya.
6.      Narsisme, self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada yang lain.
7.      Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan:
1.      Kota-kota besar yang memberikan tantangan hidup yang berat, sehingga seseorang seperti dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.      Anak-anak muda usia yang tidak berhasil mencapai apa yang diinginkan karena tidak seimbang dengan kemampuan dan tujuannya.
3.      Wanita lebih mudah merasakan suatu masalah kedalam hatinya namun susah untuk mengeluarkan perasaan tersebut. Serta kondisi tubuh yang lebih lemah daripada lelaki.
4.      Orang-orang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih besar.
5.      Orang yang terlalu mengejar materi memiliki sifat ngoyo dalam meemperoleh tujuan kegiatannya.

D.     PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, karena penderitaan bersifat kodrati yaitu sudah menjadi konsekwensi manusia hidup manusia hidup bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Namun itu tergantung bagaimana manusia mengurangi rasa penderitaannya. Manusia adalah makhluk berbudaya yang dengan kreatifitasnya mereka dapat saja mengurangi penderitaannya. Manusia harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan hidup karena selain memiliki masalah yang besar manusia memiliki Tuhan yang lebih besar dari segalanya. Tetapi Tuhan tidak merubah nasib seseorang kecuali orang itu yang mengubahnya sendiri.

E.     PENDERITAAN, MEDIA MASSA, DAN SENIMAN
Dunia modern sekarang ini memungkinkan terjadinya penderitaan menjadi lebih besar. Kemajuan teknologi menyejahterakan manusia dan sebagian membuat manusia menderita. Beberapa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan diantaranya kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain-lain.
Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi media masa. Itu ditujukan agar orang-orang yang melihat, membaca, ataupun mendengar dapat tergugah hatinya untuk membuat sesuatu. Dan tidak sedikit juga sukarelawan yang memberikan bantuan berupa material ataupun tenaga untuk membantu meringankan para korban penderitaan.
Media massa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menentukan sikap antar sesame manusia. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni. Sehingga penontonnya dapay menghayati penderitaan serta keindahan karya seni.

F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Dapat terjadi dalam hubungan manusia dengan sesamanya ataupun manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Perbedaan nasib buruk dengan takdir itu takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia yang menyebabkan.
b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme merupakan usaha manusia dalam mengatasi penderitaan ini.


G.    PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan menimbulkan sikap yang positif ataupun negatif dalam dirinya. Sikap negatif misalnya penyesalan, kekecewaan, putus asa, dan lain-lain. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti. Anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup. Bahwa penderitaan hanyalah bagian dari kehidupan. Hidup bukanlah rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, dan sebagainya.
Apabila sikap positif dan negatif dikomunikasikan oleh para seniman, maka para pembaca atau penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk melakukan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan.

·         Pengalaman saya tentang penderitaan adalah :
·         Jika kita tidak mengenal penderitaan, maka kita tidak akan termotifasi untuk bergerak maju. Menurut saya penderitaan yg pernah saya alami adalah sesuatu yang dapat menjadikan saya pribadi yang lebih kuat lagi dimana kenyamanan tak akan mampu melakukanya, jiika saya sedang menderita berarti saya sedang tumbuh ,karena penderitaan akan mengajari saya sesuatu pengalaman yang tiada tara. Penderitaan yang saya alami bukan akhir dari segalanya, tetapi awal kelahiran pribadi baru yang lebih hebat. Penderitaan yang saya alami memang menyakitkan, tepi banyak orang yang terlena untuk tetap di dalamnya, penderitaan di ciptakan supaya kita sadaar bahwa kita sudah cukup merasakan nikmat,memang betul bahwa dunia memili banyak penderitaan, tapii dasaat yang sama dunia juga dilengkapi dengan jutaaan obat derita, saya tidak mungkin menderita,jika pikiran saya tidak mengijinkannya, penderitaan yang saya alami itu relatif, bisa berarti musibah, bisa juga berarti pembelajaran, tergantung orang itu juga yang mengalaminya, dari penderitaan yang saya alami akan membuat saya menjadi kuat, semakin dalam derita saya, semakin kuat diri saya. Menurut saya penderitaan adalah proses pembelajaran, kebanyakan pemimpin besar dunia memiliki sejarah penderitaan dimasa mudanya.Tujuankita diberi musibah adalah agar kita menghadapinya lebih tepatnya belajar menghadapi musibah dan tak lain adalah agar kita tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih hebat lagi.
Sumber
http://ditabook-mylife.blogspot.com/2011/12/hubungan-manusia-dan-penderitaan.html