Pages

Senin, 13 Oktober 2014

MANUSIA DAN PENDERITAAN



MANUSIA DAN PENDERITAAN
 





Nama               :           Muhammad Ridwan

NPM               :           37414496

Kelas               :           1ID06

Jurusan            :           Teknik Industri

Fakultas           :           Teknologi Industri









UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pada umumnya manusia adalah mahluk social yang memiliki perasaan. Manusia dapat merasakan berbagai macam hal baik itu kebahagian, cobaan maupun penderitaan. Pada dasarnya manusia dan penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan dalam hidupnya. Terkadang seseorang menjalani kehidupan ini sering kali tergelincir akibat keterlenaan akan kegembiraannya, padahal kegembiraan ini juga termasuk cobaan. Ada juga yang menjalani cobaan yang menyakitkan dan menyusahkan sehingga tidak dapat menjalaninya, maka orang tersebut akan frustasi dan meluapkan emosinya tanpa control. Sikap ini malah akan menjadi penderitaan bagi orang tersebut.
Manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah baik menyusahkan ataupun menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses ini sering sekali dihadapkan pada liku-liku kehidupan sehingga sering dianggap sebagai penderitaan.
Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan ada juga yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang telah ditentukan oleh Nya.
Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh manusia untuk bisa merubah hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi .
B.     RUMUSAN PEMBAHASAN
1.      Apakah pengertian dari Penderitaan itu ?
2.      Apakah siksaan itu ? apa sebab-sebab nya dan bagaimana cara mengatasinya.
3.      Bagaimana Gejala-gejala , tahapan-tahapan, serta sebab-sebab kekalutan mental itu terjadi.
4.      Apakah sebab-sebab timbulnya penderitaan ?
5.      Bagaimanakah pengaruh penderitaan terhadap manusia.
6.      Apa yang menjadi sumber kebahagiaan dan penderitaan dalam pandangan islam

C.     TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang penderitaan manusia dan bentuk-bentuk dari penderitaan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.    PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita yang artinya menanggung atau menahan. Penderitaan berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Ada yang berat ada juga yang ringan. Suatu penderitaan dapat pula menjadi energi untuk bangkit bagi seseorang atau merupakan awal untuk mencapai kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami semua orang, itu sudah merupakan risiko hidup. Tuhan memberikan kenikmatan dan kebahagiaan kepada umatnya yang terkadang juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang sebenarnya bermakna agar manusia tidak berpaling dari-Nya.
Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat menyadarkan agar segera bertobat padan-Nya dan bersikap pasrah atas nasib yang Tuhan tentukan. Kepasrahan ada karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan lebih besar dari segalanya.
Dalam surat Al-insyiqoq dikatakan bahwa manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan. Manusia harus bekerja keras untuk melangsungkan hidupnya.  Manusia harus menaklukan alam sekitarnya, menghadapi masyarakat disekelilingnya, serta tidak lupa untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan. Jika salah satu dari itu dilalaikannya. Maka menderitalah manusia itu.
                                                       
B.     SIKSAAN
Siksaan dapat dibedakan menjadi siksaan jasmani (badan) atau siksaan rokhani (jiwa). Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan.
Didalam kitab suci telah diterangkan jenis dan ancaman yang dialami manusia diakhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, fitnah, dsb. Dengan siksaan-siksaan itu Allah tidak menganiaya mereka, melainkan merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri karena dosa-dosanya.
Siksaan yang sifatnya psikis:
a.       Kebimbangan, dialami oleh seseorang bila pada suatu saat ia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambilnya. Akibat dari kebimbangan, seseorang dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa.
b.      Kesepian, dialami oleh seseorang yang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai. Kesepian juga merupakan siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
c.       Ketakutan, dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan, maka disebut phobia.  Umumnya, orang memiliki satu atau dua macam phobia ringan. Seperti takut pada serangga atau hewan berbisa. Banyak sebab yang menjadikan orang merasa ketakutan, antara lain:
1.      Claustrophobia atau AgoraphobiaClaustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan agoraphobia disebabkan seseorang berada ditempat terbuka.
2.      Gamang
Merupakan ketakutan seseorang ketika berada ditempat yang tinggi.
3.      Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan apabila seseorang berada ditempat yang gelap sebab dalam pikirannya kegelapan demikian akan muncul hal yang ditakuti.
4.      Kesakitan
Merupakan ketakutan akan rasa takut yang akan dialami. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
5.      Kegagalan
Merupakan ketakutan seseorang karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Trauma yang ada dalam diri seseorang akan menjadikan dirinya ketakutan bila sampai terulang lagi.
Kebanyakan phobia disebabkan karena schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya, ada dua aliran yang menyebabkan phobia. Ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi,dan ditaklukan. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku berpendapat bahwa phobia adalah problemanya dan tak perlu menemukan seba-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
C.    KEKALUTAN MENTAL
Penderita batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara sederhana, kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus ditasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Gejala-gejala pemula yang mengalami kekalutan mental:
a.       Nampak pada jasmani. Sering merasakan pusing, demam, dsb.
b.      Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, cemburu, dsb.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan:
a.       Nampak dalam gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
b.      Usaha mempertahankan diri secara negative. Sehingga cara bertahan dirinya salah.
c.       Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain:
a.       Kepribadian yang lemah
b.      Terjadinya konflik sosial budaya
c.       Cara pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah:
a.       Positif: trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap berjuang dalam hidup, dan melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b.      Negatif: trauma yang dialami diperlarutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain:
1.      Agresi, merupakan kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya tekanan darah tinggi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2.      Regresi, adalah kembali pada pola primitive atau kekanak-kanakan.
3.      Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama. Contohnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala ke tembok, dsb.
4.      Proyeksi, usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5.      Identifikasi, menyamakan diri dengan orang yang sukses dalam imajinasinya.
6.      Narsisme, self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada yang lain.
7.      Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan:
1.      Kota-kota besar yang memberikan tantangan hidup yang berat, sehingga seseorang seperti dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.      Anak-anak muda usia yang tidak berhasil mencapai apa yang diinginkan karena tidak seimbang dengan kemampuan dan tujuannya.
3.      Wanita lebih mudah merasakan suatu masalah kedalam hatinya namun susah untuk mengeluarkan perasaan tersebut. Serta kondisi tubuh yang lebih lemah daripada lelaki.
4.      Orang-orang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih besar.
5.      Orang yang terlalu mengejar materi memiliki sifat ngoyo dalam meemperoleh tujuan kegiatannya.

D.     PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, karena penderitaan bersifat kodrati yaitu sudah menjadi konsekwensi manusia hidup manusia hidup bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Namun itu tergantung bagaimana manusia mengurangi rasa penderitaannya. Manusia adalah makhluk berbudaya yang dengan kreatifitasnya mereka dapat saja mengurangi penderitaannya. Manusia harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan hidup karena selain memiliki masalah yang besar manusia memiliki Tuhan yang lebih besar dari segalanya. Tetapi Tuhan tidak merubah nasib seseorang kecuali orang itu yang mengubahnya sendiri.

E.     PENDERITAAN, MEDIA MASSA, DAN SENIMAN
Dunia modern sekarang ini memungkinkan terjadinya penderitaan menjadi lebih besar. Kemajuan teknologi menyejahterakan manusia dan sebagian membuat manusia menderita. Beberapa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan diantaranya kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain-lain.
Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi media masa. Itu ditujukan agar orang-orang yang melihat, membaca, ataupun mendengar dapat tergugah hatinya untuk membuat sesuatu. Dan tidak sedikit juga sukarelawan yang memberikan bantuan berupa material ataupun tenaga untuk membantu meringankan para korban penderitaan.
Media massa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menentukan sikap antar sesame manusia. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni. Sehingga penontonnya dapay menghayati penderitaan serta keindahan karya seni.

F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Dapat terjadi dalam hubungan manusia dengan sesamanya ataupun manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Perbedaan nasib buruk dengan takdir itu takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia yang menyebabkan.
b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme merupakan usaha manusia dalam mengatasi penderitaan ini.


G.    PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan menimbulkan sikap yang positif ataupun negatif dalam dirinya. Sikap negatif misalnya penyesalan, kekecewaan, putus asa, dan lain-lain. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti. Anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup. Bahwa penderitaan hanyalah bagian dari kehidupan. Hidup bukanlah rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, dan sebagainya.
Apabila sikap positif dan negatif dikomunikasikan oleh para seniman, maka para pembaca atau penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk melakukan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan.

·         Pengalaman saya tentang penderitaan adalah :
·         Jika kita tidak mengenal penderitaan, maka kita tidak akan termotifasi untuk bergerak maju. Menurut saya penderitaan yg pernah saya alami adalah sesuatu yang dapat menjadikan saya pribadi yang lebih kuat lagi dimana kenyamanan tak akan mampu melakukanya, jiika saya sedang menderita berarti saya sedang tumbuh ,karena penderitaan akan mengajari saya sesuatu pengalaman yang tiada tara. Penderitaan yang saya alami bukan akhir dari segalanya, tetapi awal kelahiran pribadi baru yang lebih hebat. Penderitaan yang saya alami memang menyakitkan, tepi banyak orang yang terlena untuk tetap di dalamnya, penderitaan di ciptakan supaya kita sadaar bahwa kita sudah cukup merasakan nikmat,memang betul bahwa dunia memili banyak penderitaan, tapii dasaat yang sama dunia juga dilengkapi dengan jutaaan obat derita, saya tidak mungkin menderita,jika pikiran saya tidak mengijinkannya, penderitaan yang saya alami itu relatif, bisa berarti musibah, bisa juga berarti pembelajaran, tergantung orang itu juga yang mengalaminya, dari penderitaan yang saya alami akan membuat saya menjadi kuat, semakin dalam derita saya, semakin kuat diri saya. Menurut saya penderitaan adalah proses pembelajaran, kebanyakan pemimpin besar dunia memiliki sejarah penderitaan dimasa mudanya.Tujuankita diberi musibah adalah agar kita menghadapinya lebih tepatnya belajar menghadapi musibah dan tak lain adalah agar kita tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih hebat lagi.
Sumber
http://ditabook-mylife.blogspot.com/2011/12/hubungan-manusia-dan-penderitaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar