DREAM,
BELIEVE IT,
MAKE IT
HAPPEN
-Muhammad Ridwan
s
|
aya adalah tipe orang yang
tidak mau merepotkan atau menyusahkan kedua orang tua saya, dan perjalan saya
dari kecil saya adalah orang yang sangat mandiri dan saya harus seperti itu
sampai saya besar nanti, dan perjuangan saya sudah saya jalankan sejak saya
sekolah dasar, saya tidak pernah mau meminta uang jajan sama kedua orang tua
saya meskipun kedua orang tua saya mengasih uang itu untuk saya sekolah dan
saya tidak mau dan saya tidak mengambilnya.
Selagi saya masih ada uang
saya tidak akan meminta dan merepotkan orang tua saya, jikalau saya tidak ada
uang dan saya harus berusaha bagaimana
caranya saya tidak meminta uang kepada orang tua saya, dan Alhamdulillah memang
rezeki ada saja datang kepada saya, entah saya disuru sama orang dan saya juga
sudah terbiasa bekerja dari kecil, sampai saya bekerja sebagai pencuci motor
untuk mendapatkan rupiah dan saya berfikir supaya saya sudah terbiasa dari
kecil.
Dan pada akhirnya saya
tekuni pekerjaan itu sahabis saya pulang sekolah, satu persatu motor saya cuci
demi mendapatkan uang dan tidak ingin merepotkan orang tua saya, dan pengalaman
dalam pekerjaan itu saya mempunyai pengalaman yang sangat lucu dan tidak bissa
saya lupakan, pas saya sedang mencuci motor bos yang punya setiman datang dan
menghampiri saya… dan dia menanyakan kepada saya…
Me : Pak… sambil
senyum senyum J
Bos : Iya… kamu nyetim
disini ?
Me : iya pak
Bos : kamu bisa ?
Me : insyaAllah bisa
pak, lihat saja pak nanti hasil kerja saya J
Bos : ya sudah
lanjutkan… yang bersih ya sambil J
Me : iya pak pasti,
saya tidak akan mengecewakan pelanggan pak
Bos : Bagus… lanjutkan
Me : J
Dan sampai disitu saya
mulai diperhatikan sama bos sie pemilik setiman itu, dan saya mendapatkan
teguran yang sangat menyenangkan hati saya begitu juga dengan pemilik motor
yang saya cuci dan dia bilang kepada saya… kamu kecil- kecil nyucinya bagus
juga ya bersih, rapih dan saya sambil J melihat orang
itu… dan saya menjawab bisa aja pak J maksih ya pak J, dan saya mendapatkan uang tip yang sangat menyenangkan dan
sangat lumayan yaitu sebesar Rp. 20.000.
Saya sangat senang sekali
bisa mendapatkan uang tip yang sangat besar begitu juga teguran yang sangat
baik dari bos dan juga pelanggan setiman untuk prdana saya, dan dari situ saya
mulai semangat dan percaya diri untuk cician motor saya, dan alhamdulilah dalam
sehari saya bisa mendapatkan uang untuk saya jajan sekolah dan tikak ingin
merepotkan orang tua saya, dan disamping itu juga saya tidak mau mengganggu
pelajaran saya dan saya juga membagi waktu sebaik mungkain gimana caranya
supaya saya tidak mengganggu pelajaran saya, Alhamdulillah saya bisa
menyeimbangkannya.
Sampai saya SMP saya tidak
pernah meninta uang dengan orang tua
saya, paling saya meminta uang hanya Rp. 1000 itu juga untuk saya bayar
parkir motor yang letaknya dibelakang sekolah saya. Pada saat smp pihak sekolah
sepakat tidak boleh membawa kendaraan bermotor ke sekolah, dan anak- anak pun
pada parkir di belakang sekolah yaitu di tempat Orang Madura yang membayar Rp.
1000/ motor. Dan saya bersekolah di SMPN 65 jakarta yang letaknya di jalan Raya
Motro Sunter.
Begitu juga sejak saya smp
senang susah saya jalankan bersama kawan- kawan saya di sekolah. Dan saya melihat kawan- kawan saya sangat senang apa
yang dia meliki, dan saya menjawab di dalam hati kecil saya itu semua uang
orang tua dia bukan uang dia pribadi, dan saya sangat senang apa yang saya
miliki karna apa yang saya miliki adalah uang hasil keringat saya pribadi dan
perjuangan untuk mendapatkannya, dan saya bilang kepada hati kecil saya sambil J begitu sia-sia perjuangan orang tuanya.
Karena apa yang dia miliki
dan dia inginkan selalu di turuti oleh orang tuanya… tapi apa anaknya sekolah
saja jarang masuk meskipun dari rumah dia berangkat tanta sepengetahuan orang
tuanya dan tidak sampai ke sekolah. Dan pada akhinya saya bilang kepada teman-
teman saya yang jarang masuk dan tukang bolos…
Me : kenapa kamu
jarang masuk sekolah ?
Tm : Gpp males aja…
Me : jiiiiiiah… parah
!!! tapi dari rumah berangkat ?
Tm : berangkatlah…
klo engga berangkat engga dapat uang
Me : sambil J
Tm : kenapa Wan ?
Me : Gpp… engga
kasihan sama orang tua ?
Nah dari situ saya
ceritakan tentang saya bagaimana dengan kehidupan mandiri saya dan saya tidak
ingin merepotkan orang tua saya. Dan say bilang kepada dia… kasihan orang tua
mencari uang hanya untuk kalian anaknya dan kalian mala menyia-nyiakan itu,
uang sudah dikasih, motor sudah dikasih, apa yang kamu mau orangtua beliin
untuk kamu, tapi kaunya malah begini…” dan dia sambil menunduk” coba kalo kaya
saya, saya dari SD tidak pernah meninta uang oleh orang tua saya selagi saya
mampu.
Klo saya mau sesuatu saya
harus lakukan dengan sendiri dan berusaha bagaimana caranya saya bisa miliki
yang saya mau dengan uang pribadi saya, meskipun orang tua saya mampu saya
tidak akan mau dan tidak akan merepotkan orang tua saya karna saya berfikir itu adalah kemauan saya dan saya harus berusaha sendiri untuk
mendapatkannya. Dan saya melihat kamu begitu enak mau berangkat sekolah dikasih
uang saku… tapi kamu tidak sampai kesekolah, kamu mau sesuatu langsung dibeliin sama orang tua dan tapi kamu tidak ada
pikirannya.
Coba bayangkan jika kamu
jadi saya yang mau hidup mandi tampa minta kepada orang tua… “ dan dia pun
menganggut- nganggut kepalnnya”
Me : Biyarpun kita
tidak pintar yang penting kita masuk
Tm : Iya wan
Me : Disini engga ada
orang yang pitar, klo dia pintar dia engga akan sekolah…
Tm : Iya wan… makasih
ya wan… J
Me : Iya sama- sama
Tm : J
Me : Masih banyak orang diluar sana yang
pengen belajar tapi faktor ekonomi dan jadinya
dia tidak bisa bersekolah, tapi dalam hati kecilnya dia juga pengen
seperti kaya kita- kita orang yang bisa bersekolah
Tm : Iya wan saya
akan memperbaiki diri saya wan, makaih ya wan masukannya J
Me : Iya… klo engga
masuk sekolah mendingan dirumah jadi orang tua tau
Tm : iya wan
Nah mulai dari situ dia
mulai rajin masuk sekolah dan saya juga sangat begitu senang karena nasihat
yang saya berikan Alhamdulillah dia lakukan dan dia jalankan dan dia pun
berbagi banyak cerita kepada saya apa yang dia alami selagi dia bolos sekolah.
Dan dengan berjalannya waktu kita jadi bisa memahami satu sama lain teman teman
kita, dan saya memperhatikan teman saya begitu selebornya dia berangkat ke
sekolah dengan pakaian yang sangat acak- acakan dan tidak pernah membawa apa-
apa jika berangkat ke sekolah.
Dan saya pun hanya
tersenyum melihat tingkah laku dia yang begitu selebor melihat dia berpakaian
dan berpenampilan seperti itu< sedangkan saya tau kehidupan keluarga dia,
begitu manpunya keluarga dia, dan tapi apa begitu tidak bertanggung jawabnya
dia tehadap pelajarannya, dan bisa saya katata dia lebih parah dari teman saya,
dan saya hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku dia seperti itu dan saya
juga tidak mau berlebihan mengoreksi diri orang lain, lebih baik mengkoreksi
diri sendiri.
Pengalaman yang tidak bisa
saya lipakan ketika saya duduk di kelas VIII ( delapan) yaitu pelajaran seni budaya.
Sangat galaknya dan sangat sadisnya guru tersebut, pas pada waktu itu guru
tersebut memberikan pekerjaan rumah (PR) yaitu tentang kerajinan tangan yaitu
menyulam, dan pada waktu yang sudah di tentukan kerajinan tersebut belum
selesai satu kelas dan pada akhirnya guru itu marah besar kepada anak- anak,
dan sangking marahnnya guru ter sebut mengambil sebuah penggaris panjang.
Saya dan kawan- kawan saya
satu kelas disuruh kelapangan dan baris di bawah teriknya matahari yang begitu
sangat panas. Guru tersebut dating menghampiri anak- anak dan dia berkata “
siiiiap” ulurkan tangan kananmu dan membuat seoerti kerucut dan tangan anak-
pun siap mengikuti apa yang telah dia perintahkan, dan guru tersebut
nenyabetkan penggarisan kayunya ke tangan anak-anak yang telah membentuk
seperti kerucut, satu persatu teriakan pun terdengar karena rasa kakitnya.
Dan pada dasarnya itu
adalah pelajaran buat saya “ dalam hati” dan setelah hukuman selesai keluh
kesan pun terdengar dari akak- anak ada juga yang sangat kesal kepada ibu
tersebut, dan timbulnya rasa benci kepada guru tersebut… dan saya bilang kepada
anak-anak… itu semua salah pada diri kita masing-masing, klo kita tidak salah
dia juga tidak akan menghukum kita seperti ini, mangkanya kita juga harus
intropeksi diri kenapa kita bissa seperti ini, jangan salahkan dia.
Waktu pun silih berganti
saya pun mulai memasuki tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu kelas IX dimana
pada disibukan dengan kedatangannya UN, dan semua pun mulai pada focus belajar
untuk mengejar ketangan UN, sebelum kedatangan UN pelajaran pun mulai ditambah
dengan hadirnya PM diman anak- anak pun mulai malas- malasan mendengarnya yang
namanya PM dimana waktu pilangpun semakin sore, dan berjalanlah pelajaran
tambahan yang namanya PM untuk menambah pengetahuan kita.
Waktu PM berlangsung
selang seminggu kelas tersa ramai karena benyak yang mengikutinya tidak ada
yang tidak mengikuti pelajaran tambahan hampir satu kelas mengikuti semua, wali
kelas pun mengecek ke kelas untuk melihat kehadiran siswanya yang mengikuti PM
ternyata dia tersenyum karena banyak yang mengikuti tidak ada yang kabur PM “
biasa baru- baru “ wali kelas pun pergi meninggalkan ruangan kelas karena anak
muridnya didak ada yang kabur paa saat PM berlangsung.
Kegiatan PM pun berjalan
selama dua minggu dan kelaspun lama- lama satu persatu semakin sepi dan banyak
yang tidak mengikuti PM, mulai dari situ guru pembimbing PM pun mulai
melaporkan kepada wali kelas karena kelas semakin lama semakin sepi dan
pengecekan pun mulai dilakukan secara berkala yaitu waktu pagi dan siang hari
dimana nama- nama yang hadir watu pagi harus sama dengan siang hari waktu PM di
laksanakan, dari situ lh banyak sekali yang ketahuan tidak mengikuti PM.
Wali kelaspun mulai merasa
kesal kepada anak- anak yang tidak mengikuti PM, ke esokan harinya dipanggillah
satu persatu siswa yang tidak mengikuti PM, dan walikelas pun dengan baik
hatinyacuman memberikan arahan dan cumin memberikan peringatan untuk siswa yang
tidak mengikuti PM, padahal pada dasarnya walikelas saya terbilang orang yang
pendiam dan bias dikatakan sangat galak jika di tidak suka dengan siswanya, dan
anak- anak mulai senang karena cuman dikasih perangatan saja.
Ke esokan harinya guru BP
pun mulai mengecek satu persatu setiap kelas terdiri dari sembilan kelas, dan
pas guru BP mengecek ke kelas- kelas kelas pun ramai dan tidak ada yang tidak
mengikuti PM, da teman- teman saya pun mulai meremehkan peringatan yang dikasih
dari pihak sekolah, mulailah malas- malasan lai untuk mengikuti pelajaran
tambahan, pas waktu bel pulang pun berbunyi pihak sekolah pun sudah berjaga di
depan gerbang bertujuan untuk supaya siswa tidak ada yang kabur.
Anak-anak pun mulai
bingung unkuk keluar dari gerbang bertujuan untuk menghindari PM yang waktunya
sampai sore, anak- anak pun mulai mencari cara bagaimana caranya supaya bisa
keluar, dan tekad pun mulai membara untuk melompat lewat pintu belakang yaitu
langsung turun ke belakang apartemen, rencana anak- anak pun berhasil untuk
keluar dari sekolah walaupun tidak banyak yang keluar hanya orang- orang nekad
saja yang menghindar dengan cara seperti itu.
Untuk keesokan harinya
mulailah tercium dengan perlakuan anak- anak seperti itu dengan pihak sekolah,
waktupun silih berganti pagi yang cerah pun datang menghampiri hari yang indah
dan dimana waktu pagi yang cerah guru BP pun sudah menunggu di depan gerbang
menunggu anak- anak yang tidak mengikuti PM, dimana guru tersebut tau karena
ada yang memberitahukan kepada mereka pada saat anak- anak tidak mengikuti PM,
dan datanglah satu persatu anak anak dan dipanggilkan namanya.
Dengan rasa bingung dan
pura- pura tidak tahu dengan masalah dan hukuman yang dia perbuat, ada yang
bertanya “ kenapa pak “ mulai lah ngumpul anak- anak yang tidak mengikuti
pendalaman materi, dan yang namanya kesabaran pasti ada batasnya mulailah
amarah dati guru BP tersebut diman guru tersebut guru yang paling kejam dan
paling di takuti di sekolah, anak- anak pun mulai siap derhadap hukuman yang
akan dia dapatkan karena guru tersebut anak- pun tau begitu galaknya beliau.
Mulailah disuru berdiri
dan dengan tatapan tegap kedepan, dan tangan guru tersebut mulai memerahi pipi
anak-anak, dan hukuman pun masih berlanjut dengan berjan jongkok mengelilingi
lapangan yang begitu besar, keringatpun mulai membasahi medan jahitan seragam
sekolah di bawah teriknya sinar matahari, dan inilah karena salah kita dan kita
sendiri yang membuat kesalahan seperti ini, setelah selesai mengelilingi
lapangan begitu berat kaki pun untuk melangkah menghamiri guru BP.
Mulailah guru tersebut
memberikan dan menasihati kita dengan nada yang begitu sangat emosi anak- anak
pun pada menunduk, ia pun marah dan tambah kesal karena sangat tidak di
perhatikannya dia dan dia pun berkata “ semua menghadap kesaya jangan ada yang
menunduk “ begitu banyak yang dia bicarakan dan dia pun menyuru kita untuk
masuk ke kela masing- masing, setiba di kelas wali kelas pun sudah menunggu
kehadiran dan kedatangan kita dia pun langsung menyuruk kita diam.
Tanpa banyak tanya dia pun
langsung menampar dan memerahi pipi anak- anak satu- persatu, anak- anakpun
mulai diam dan menyadari kesalahannya, naihat pun keluar dari mulut beliau
Wl : kenapa kalian
seperti itu… ?
Mr : pada diam
Wl : kenapa kalian
diam ?
Mr : pada menundukan
kepala
Wl : kamu tau apa
salah kamu ? dan saya berbuat seperti ini ?
Mr : tau pak…
Wl : apa ?
Mr : tidak mengikuti
PM pak…
Wl : kenapa kalian
tidak mengikutai PM ?
Nasihat : kan PM tidak
diminta biaya PM itu kan geratis kenapa kamu tidak memanfaatkan waktu itu… ?
banyak diluar sana yang mau mengikuti pelajaran tambahan dan dia pun harus
mengeluarkan uang untuk membayar pembimbimbingnya dalam hitungan per jam, dan
kamu malah mensia- siakan coba kamu fikir… apa susahnya tinggal mengikuti saja
sebentar dan tidak lama, itu juga kan untuk kamu- kamu juga untuk ujian kamu
juga nanti mangkanya kami bantu dengan adanya pelajaran tambahan.
Seharusnya kamu gunakanlah
waktu itu sebaik mungkin, jangan saling kejar kejaran dengan guru untuk
menghindari PM, dan kamu juga harus berfikir begitu pedulinya saya terhadap
kalian, saya berbuat itu karena saya saying dan saya begitu pedulinya pada
kalian semua itu juga untuk kalian juga kedepannya bukan buat saya, mulailah
intfofeski diri jangan sampai kalian mensia- siakan waktu PM karena itu juga untuk
ujian kalian juga, janganlah kalian kabur- kabur lagi pas waktu PM.
Waktu pun silih berganti
dimana UN pun telah menunggu kedatangan kita, dan seminggu UN mau dilaksanakan
mulailah pada sibuk untuk mencari kunci jawaban dari teman- teman yang lain yang
bersekolah di tempat lain, mulailah pada mencari- cari informasi dari berbagai
sekolah terutama pada sekolah swasta dan
itulah buruan anak- anak negeri waktu begu cepat berjalan dan waktu UN pun
tinggal beberapa hari lagi, pihak sekolah pun mengadakan do’a bersama pada hari
H-1.
Untuk bertujuan agar
diberikan kelancaran dalam di laksakannya ujian tersebut dan diberikan
kemudahan bagi siswa dan siswi dalam mengerjakan soal, do’a dan do’a pun di
panjatkan, dan yang lebih terharunya pada saat pelaksanaan tersebut yaitu pada
saat doa bersama dimana anak- anak pada terharu mendengan do’a yang di lantnkan
pada ustazd tersebut, dan menjelaskan tentang berapa banyak dosa- dosa kita
terhadap guru kita yang sangat baik dan begitu sabar membimbing kita.
Sampai saat ini yaitu
puncak terakhir kita dalam sekolah “ UN “ dan sungkeman pun dilaksanakan satu
persatu oleh murid ke semua guru, begitu terharunya guru melihat kita yang
ingin melaksanakan UN dan berjuang untuk lulus dan semua guru pun bilang kepada
semua siswa dan memberikan semangat kepada kita untuk menjalankan UN dan dia
berkata “ cuman sampai sini yang hanya biasa saya lakukan dan saya bantu
berjuanglah dan semangatlah kamu untuk UN “ begi baiknya beliau terhadap kita
semua.
Dan saya pun terharu begitu
sangat sayangnya guru- guru semua terhadap kita semua sampai sampai kita
menyepelekan perjuangan mereka dalam mengajar dikelas dan tidak memperhatikan
mereka dalam mengajar, dan do’a bersama pun telah selesai dilaksanakan dan
berakhir dengan tetes air mata dan kesenangan yang sangat amat menyenangkan
dengan dilaksanakannya do’a tersebut dan nasihat begitu banyak dari semua guru
yang telah membimbing kita.
Begitu berjuangnya beliau
untuk kita sampai akhir pelajaran kita yaitu tingkat SMP. Hari pun telah
berganti dimana Ujian Nasional pun akan dilaksanakan< dan saya pun amat
sangat dek- dekan untuk mengikuti ujian tersebut, tapi saya ingat pesan dari
orang tua saya dan amant dari orang tua saya “ kamu harus optimis kamu pasti
bisa “ dan saya juga ingat pesan dari guru- guru saya “ kejakan soal sebisa
mungkin dan kerjakan dengan tenang “ pada saat masuk rungan ujian saya tenang.
Dan saya harus percaya
diri dan optimis bahwa saya bisa mengerjakan dengan baik, dan mulailah saya
mengerjakan soal satu- persatu dengan tenang walau ada sedikit rasa dek- dekan
dan gugup karna pada saat itu pengawas di ruangan saya amat sangat tegas dan
begitu teliliti dalam mengawas di dalam rungan. Dan saya pun tetap rilex dan
tenang jangan sampai dia curiga terhadap kita dalam mengerjakan soal ujian yang
kita kerjakan, amat sangat tidak bisa menengok- nengok saya.
Adapun yang mau saya
tanyakan kepada teman saya terhadap soal yang saya amat snagat tidak
mengerti,tetapi pengawasnya amat sangat teliti dalam mengawas dalam ruanganan
dan sayapun akhirnya tidak bisa menanyakan kepada teman saya tentang soal yang
saya tidak mengerti, dan akhirnya saya mengerjakan dengan apa yang saya bisa
kerjakan,tapi saya tetap yakin dan optimis apa yang saya kerjakan insya allah
benar. Pada akhirnya bel pun berbunyi bertanda waktu ujian telah selesai.
Waktupun cepat berlalu
ujian pun telah berakhir pada waktu yang berlangsung selama 4 hari, walaupun
ujiannya telah berakhir tetapi saya belum cukup tenang karena masih menunggu
hasil ujian yang hasilnya di umumkan 2minggu kedepan dengan menggunakan
perantara pos yang di antarkan satu- peratu kerumah. Dan waktu yang ditunggupun
telah tiba dimana rasa dek- dekan pun semakin membesar untuk menerima amplop
dari sekolah dimana dalam isinya adalah hasil ujian dan pengumuman lulus/ tidak
lulus.
Dan orang yang saya
tunggupun akhirnya dating kerumah memberikan sebuah amplop kepada saya dan saya
pun berdo’a sebelom membuka isi amplop tersebut,dan sayapun membuka dan amplop tersebut dan perlahan- lahan saya
membukanya dan pada akhirnya saya melihat dengan tulisa LULUS, alhamulillah
puji syukur saya mendapatkan hasil yang sangat memuaskan saya pun dengan senang
hati dan bersyujud syukur kepada allah apa yang telah di berikan kepada saya
dan kerja keras saya.
Selama ini saya tidak sia-
sia dan saya pun dengan rasa senang sampai- sampai sayasangat terharu
denganhasil yang saya dapatkan. Dan saya pun langsung mengambil handphon unuk
menelepon semua teman saya dan saya juga pengin tau hasil dari amplopnya dia,
dan teman teman pun mengajak janjian untuk ngumpul bareng dan membawa amplop
masing- masing untuk diperlihatkan kepada semuanya, dan disitupun cerita, canda
dan tawa pun berbagi dengan senang.
Sesudah di lokasi sudah
ada yang menunggu satu persatu pun teman teman saya pun datang disitu pun
banyak yang mukanya membohongi perasaan dimana pandangan anak terhadap dia
adalah dia mendapatkan hasil yang tidak menyenangkan, semuapun sudah pada
datang dan saatnya aplop diperlihatkan kepada anak- anak sambil mengangkat
amplopnya dan berteriak saya LULUS J dengan
senangnya dan gembiranya kami semua pun berteriak J dan saling
berpelukan satu sama lain.
Saya sangat
senang dan begitu gembira melihat senyuman teman- teman saya yang begitu besar
dan sangat amat gembira. Disitu saya juga amat sangat senang dan sangat gembira
bisa berbagi cerita dan pengalaman, Karen dengan waktu yang amat sangat lama
kita tidak bertemu dan sekalinya bertemu secara bersamaan J. Dan pada akhirnya setelah cerita, canda, dan tawa telah
ditumpahkan secara bersamaan,waktupun telah larut malam dimana menandakan kita
harus berjumpa dan pelukan terakhir.
Semua pun pada
berpelukan dengan membentuk lingkaran dan semuanya berteriak untuk menutup acara “ semangat “. Semua pun
telah berpisah dan meninggalkan tempat tersebut, saya pun kembali kerumah
dengan rasa amat sangat senang, dan masih membayangkan moment- moment
kebersamaan yang tak terlupakan. Saya pun amat sangat senang karena angkatan
saya bisa lulus 100%, menurut saya itu perjuangan yang sangat tak terupakan
dalam 3tahun saya belajar di tingkat SMP.
Dan sayapun
mulai mendaftarkan untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu
tingkat STM. Dimana dalam sekolah tersebut saya mengambil jurusan Teknik
Otomotif ( MO ). Saya sangat senang karena saya bisa bertemu banyak teman baru
dan guru pembimbing yang mengajarkan saya pun baru, say pun mulai beradaptasi
terhadap teman- teman dan guru baru saya, saya pun mulai berfikir karena di
tingkat yang lebih tinggi pasti semakin berat lagi yang akan saya jalani.
Seperti pada
contohnya pelajaran, pergaulan, dan guru- gurunya pun pasti jauh lebih keras
lagi membimbing kita untuk belajar dan pasti banyak juga guru yang jauh lebih
baik dari sebelumnya, dan sayapun tertarik untuk mengambil di bidang otomotif
karena saya sangat tertarik bekerja di bidang industri dan pabrik dan saya
sudah berharap pas saya sudah lulus saya langsung melamar pekerjaan dan bisa
bekerja di kawasan industi dan pabrik- pabrik yang sangat bonavit.
Pada waktu STM
keluarlah yang namanya sepeda Lowraider, dan saya melihatnya sangat tertarik
dan saya juga mempunyai keinginan untuk biasa mempunyai sepeda seperti mereka
karena sepeda tersebut sangat bagus dan sangat santai untuk dikendarainnya,
saya pun niat untuk merakit sepeda seperti itu saya mengumpulkan uang untuk
bias memiliki sepeda seperti itu dan biaya yang harus saya kumpulkan adalah 2jt
saya pun yakin dan pasti saya bias memiliki sepeda seperti mereka.
Dengan tekad
yang baik dan kerja keras saya, satu- persatu saya mulai mengumpulkan komponen-
komponen sepeda tersebut. Dan sampai akhirnya saya pun bisa memilki sepeda
tersebut sesuai niat dan keinginan saya dengan mengabiskan biaya 2,5 jt, saya
sangat puas dan sangat senang Karena itu semua hasil murni dari keringat saya
yang saya lakukan, dan mulai dari situlah saya mulai gabung dengan team sepeda
Lowraider yang selama ini saya impi- impikan bisa tercapai.
Dalam team saya
mengadan gowes setiap hari sabtu malam minggu yaitu ke taman menteng dan
bundaran HI, yang dimana berangkat pada malam hari yaitu pada pukul 19:30
perjalanan ke taman menteng, dan disitulah dari berbagai macam sepeda dan dari
berbagai Hoby ada disitu kaya misalnya sepeda ontel, sepeda lowraider, moge,
BMX, skat board, dll. Semua mengumpul nenjadi satu disana denga berbagai maca
atraksi yang ia miliki. Setelah jam 00:00 saya melanjutkan perjalanan ke MONAS.
Dimana disana
say bisa merasakan susah dan senang dikarenakan kita semua saya tan teman-
teman tidur di sana menunggu pagi tiba, karena pada waktu minggu paginya
melanjutkan perjalanan ke Bundaran Hotel Indonesia ( HI ). Dan dimana kalo hari
minggu pagi disana bebas kendaraan dan hanya yang boleh melintas yaitu sepeda,
dan pejalan kaki saja yang boleh melintas dar tamrin s/d sudirman. Disanalah
saya dapat melihat dan menemukan berbagai macam sepeda dari sepeda yang modern
sampai sepeda yang kuno (klasik).
Dari situlah
saya bisa mendapat pengalaman dan lebih banyak lagi teman yang saya dapat dari
berbagai tempat dan daerah. Siang pun menyinari kawasan HI dimana semua para
penjuru dan yang berdatangan ke kawasan tersebut segera pulang dikarenakan hari
sudah cukup siang. Saya dan kawan- kawan pun menggowes sepeda dengan tujuan
kerumah masng- masing dan dilanjutkan di minggu selanjutnya. Saya pun baru
beberapa minggu gabung dan saya di ajak untuk menghadirkan pameran (kontes).
Saya pun sangat
senang dan gembira karena saya diundang dalam acara tersebut yang di
selenggarakan di kawasan Ancol. Saya pun menghadirkan acara tersebut dengan
teman- teman satu team saya, dan team saya memasukan sepedanya 2 sededa kedalam
kontes tersebut yang bertema Costem. Dari situ saya sangat senang dan gembira
karena saya bisa melihat berbagai sepeda dengan berbagai macam ukuran ban
rakitan (modifikasi) dari setiap konestan. Saya pun sempat sangat takjub dan
bengong melihatnya.
Kaeran sepada-
sepeda disana amat sangat bagus sekali sampai- sampai saya menggelengkan kepala
saya melihat sepeda sepeda tersebut. Saya pun sempat berfikir berapa banyak
biaya yang dia keluarkan untuk merakit sepeda seperti itu, saya pun mulai
menghampiri sepeda satu- persatu yang di ikut sertakan dalam kontestan tersebut.
Pada akhirnya proses penilayan juri pun telah di umumkan dengan berbagai kelas
dan type sepeda, dengan rasa senangnya team saya pun masuk ke dalam katagori
costem.
Dimana dalam
team saya mengikut sertakan dalam acara tersebut adalah 2 buah sepeda dimana
diantaranya 1 Costem 20 dan 1 Costem 26, diman dalam penilaian juri sepada
dalam team saya masuk dalam nominasi tersebut dalam peringkat 1 untuk masing-
masing sepeda dalam 2 ukuran, dimana team saya pun senang bisa membawa pulang 2
penghargaan tesebut sekaligus. Pemilik sepadapun merasa senang dan bangga
karena sepedanya masuk dalam katagori dan bisa menang dalam katagori tersebut
yaitu peringkat 1.
Dengan rasa
senangnya pemilik sepeda pun mengajak makan- makan bareng ke kawasan PLTU yaitu
memakan berbagai makanan laut. Pemilik sepeda pun mengajak saya dan team makan-
makan dikarenakan untuk merayakan sepedanya yang bisa meraih penghargaan, Diana
sepeda tersebut baru dirakit oleh
pemiliknya dan langsung di ikuti kontes, dan pada akhirnya sepeda tersebut bisa
membwa pulang penghargaan, dan dengan rasa senangnya pemilik sepeda mengajak
kami semua makan- makan J.
Waktupun cepat
berlalu dimana saya telah menginjak kelas dua STM dimana saya baru beradaptasi
dengan teman- teman baru saya dari mulai yang baik, buruk, malas, dll. Yang
dimana dia berangkat ke sekolah dari rumah, setelah sampai ke sekolah ia hanya
tidur dan tidak mau mendengarkan dan memperhatikan pelajaran, saya pun
sangat aneh dan sangat bingung melihat perilaku mereka seperti itu sesudah
sampai di sekolah ia pun langsung mengambil posisi untuk tidur.
Itulah
rutinitas yang di lakukan setiap hari oleh ia yang tidak mau mendengarkan dan
memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, sampai sampai guru pun cuek
terhadap perilaku mereka seperti itu dan membiyarkannya saja asalkan jangan
sampai mengganggu teman yang lainnya. Guru pun sudah sangat cape terhadap
tingkah laku mereka seperti itu yang sangat susah untuk di atur.
Saya
pun menemukan banyak guru yang sangat galak di tempat saya menuntut ilmu,
sampai sampai hampir semua guru laki- laki disitu terutama di STM banyak sekali
yang tidak memandang bulu. Dasn saya pun melihat teman saya yang di marahi oleh
guru saya yaitu guru fisika sampai- sampai saya tidak akan melupan pengalaman
terapahit itu di dalam kelas yang di perbuat oleh teman saya terhadap guru
saya, dan itu sangat nenyakitkan dan sangat tak terlupan bagi saya dan kawan-
kawan.
Pada saat
guru saya mengajar dan menerangkan di depan kelas dengan amat sangat serius ada
salah satu dari teman saya yang membuat kesal sang guru tersebut yaitu dengan
cara membuang angin sembarangan, sampai- sampai satu kelas pun tertawa dan guru
tersebut pun marah sambil menggebrak meja dan berkta “ diiiiiam “ dan dia pun
berkata “ siapa itu ?” teman saya pun tidak bisa menahan dan ia pun tertawa,
sang guru pun menghampiri dia sambil membawa sapu kehadapan dia.
Ia
pun sangat kesal dan sangat emosi sampai ia memukulkan sapu tersebut ke paha
beliau sampai patah, dia pun disuru keluar dari kelas dan di giring ke lapangan
untuk menuju ke kantor. Dan yang paling sedihnya lagi untuk menuju ke kantor ia
pun masih memukul dengan gagang sapu tersebut ke si pelaku sampai- sampai
gagang sapu tersebut patah berkeping- keping. Dan kembalilah guru tersebut ke
dalam kelas untuk melanjutkan pelajaran, dengan muka yang penuh kesal dan emosi
ia pun melanjutkan pelajaran. Dan dia pun berkata “ kurang ajar tuh anak, engga
tau sopan santun “ dengan rautan kesal di mukanya. Ia pun sudah didak nyaman
lagi untuk mengajar diakrenakan kekesalannya oleh anak tersebut yang membuat
kekacauan di dalam kelas.
Akhirnya
teman saya pun kembali ke dalam kelas dengan raut wajah yang amat sangat sangat
tidak enak untuk di pandang, dan ia pun berdiam
diri di dalam kelas karena menahan sakit yang ia rasakan oleh perbuan yang ia
lakukan. Dan paha ia pun sangat merah bekas sabetan sapu tersebut dan begitu juga
dengan pipinya yang merah merona yang di akibatkan tamparan di dalam kantor
oleh guru- guru yang berada di dalam kantor, pas kebetulan didalam kantor
tersebut sedang berkumpul para guru- guru ( itulah cerita dari dia yang
berada di dalam kelas ).
Saya pun sangat
bangga bissa bersekolah di tempat saya bersekolah dikarenakan di sekolah
tersebut terdapat peraktek mengemudi khususnya unuk jurusan STM. Pengemudian
tersebut dilaksakan dua kali dalam seminggu, dan dan saya pun tidak mau menyia-
nyiakan peraktik tersebut, karena menurut saya itu sangat penting, dan dalam
pandangan saya menyetir ada adalah pekerjaan yang tiada dimakan masa, dimana
kalo bisa menyetir sampi tua pun gampang untuk mendapatkan pekerjaan ( dalam
pandangan saya )
Hari pertama
pertama menyetir pun dilaksanakan dimana dalam kelompok saya terdapat 5 ( lima
) orang dalm kelompok. Setiba sampai dilokasi perktek yaitu di kawasan Sunter,
dimama saya dan teman- teman sayapun diberikan pengarahan sedikit sebelum
peraktek dilaksanakan, bertujuan untuk tidak terjadinya hal- hal yang kita
tidak inginkan dalam mengemudi. Mengemudi pun dilaksanakan dan saya mendapat
giliran ke 3. Sampai saatnya giliran saya tiba dan saya bersegera masuk kedalam
mobil.
Sesudah berada
di dalam mobil sayapun ditanyakan tentang komponen yang terdapat dalam mobil
dan kegunaanya, dan semuanya saya jelaskan satu- persatu dan saya jelaskan juga
kegunaanya satu- persatu, karena saya sudah cukup hafal dan paham terhadap
kegunaan yang berada di dalam mobil tersebut sampai- sampai guru saya pun salut
dan bangga terhadap saya. Dan ia bertanya kepada saya…
G : Ridwan
sebelumnya kamu sudah pernah membawa/ mengendarai mobil ?
S : dikit- dikit
sie pak..
G : mobil apa itu ?
S : ya semacam APB
pak..
G : ought… ya sudah
jalankan.
Saya pun menjalankan dengan
tenang dan pada dasarnya sapun sudah memiliki dan berpengalaman untuk
mengendarai mobil, sampai- sampai guru saya bilang kepda saya “ kamumh sudah
bisa dan sudah mahir “ saya pun tersenyum dan berkata “ bisa aja pak “ sampai-
sampai guru sayapun merasa nyaman dengan saya yang membawa mobil dan ia pun
berkta “ terserah kamu lah wan mau dibawa kemana, papak mau tidur dulu “ dengan
rasa senangnya saya guru saya bilang seperti itu J .
Saya pun merasa tidak enak
terhadap teman- teman saya dikarenakan saya disuruh sepuasnya dalam mengemudi,
saya pun sportipdan saya pun mengikuti aturan mainyang telah di tentukan, dan
pada akhirnya saya kembali ke tempat awal saya mengemudi untuk giliran
selanjutnya. Dengan senang hati sampai- sampai guru saya berkata “ kamu saja
wan yang mengajarkan “ saya pun merasakan tidak enak kepada teman- teman saya
yang lain takutnya dalam fikiran saya saya dibilang sombong, dan saya pun
menolak dengan tawaran gury saya untuk mengajari teman say tersebut. Dan saya
pun tidak mau menyombongkan diri terhadap apa yang saya bisa lakukan.
Pada akhirnya perktik
perdana sayapun telah selesai dan waktunya untuk kembali ke sekolah. Dalam
perjalan untuk pulang saya ditawarkan lagi untuk membawa molil tersebut sampai
ke sekolah, dan saya pun sangat dipaksa untuk membawanya dengan alasan guru
saya bilang “ saya mau istirahat wan “ dan saya pun menolak lagi tawaran guru
saya “ udah bapak aja, nanti kalo saya yang bawa nati nabrak lagi sambil J “ . waktu dalam perjalanan pulang guru member masukan kepada
saya dan anak- anak.
Didalam
perjalanan sayapun kembali dipuji lagi oleh guru saya dan ia berkata “ dari
semuanya yang nyaman dan tenang dalam mengemudi hanya Ridwan “ dan sayapun
berkata “ saya terus pak.. sambil senyum J. Dan teman-
teman saya bilang “ diamah memang jago pak “ saya pun berkata kepada teman saya
“ ahhh bisa aja loe “ . dan pada akhirnya tibalah di sekolah, setiba di sekolah
ia pun mencuci mobil tersebut , dikarenakan yang sesudah praktek harap mencuci
mobil dan itu sudah aturan dari pihak sekolah.
Dan pada
akhirnya saya pun bisa berada di UNIVERSITAG GUNADARMA. Saya sangat tidak
menduga bisa berada di tempat ini, memang saya mempunyai harapan untuk kuliah
tetapi saya tidak yakin dikarenakan faktor ekonomi dalam keluarga saya dan saya
pun memang mempunyai kemaun yang sangat tinggi saya harus kuliah dan saya harus
mempunyai masa depan yang lebih baik. Setelah saya lulus saya pun langsung
mencari pekerjaan dan mengumpulkan sedikit demi sedikit uang agar saya bisa
lanjut kuliah.
Saya pun tidak
akan putus asa untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, setiap hari saya mencari
dan mendatangi pabrik yang bonafit untuk menaru lamaran dan saya pun tidak
putus asa apabila lamaran saya di tolak dengan satpam/ security dan itupun akan
saya jadikan pengalaman dan akan saya jadikan kenangan dalam melamar dan
mencari pekerjaan. Dan itu tanda dan bukti saya harus tetap berusaha dan
mencoba.
Sebelum saya
lulus sekolah saya sudah membuat banyak lamaran untuk saya taruh di pabrik dan
perusahaan yang baik dan bonafit. Setelah izajah saya keluar saya langsung
berusaha dan mencari pekerjaan setiap hari bahkan saya tidak mengenal waktu,
karena itu sudah janji saya sewaktu saya masih sekolah. Dan saya harus menepati
janji saya setelah saya lulus dari sekolah, saya mempunyai niatan “ setelah
saya lulus saya harus langsung kerja karena saya harus menepati janji- janji
saya dan mewujudkan impian saya untuk orang tua saya. “
Perjuangan saya
dalam mencari pekerjaan sangat besar dan sangat membanggakan diei saya sendiri,
dikarenakan saya benar- benar sangat niat dan sangat sungguh- sungguh. Dan saya
pun dimulai dari pagi hari untuk mencari dan melamar pekerjaan, setiap hari
saya berangkat jam 08:00 dengan membawa lamaran setiap hari 10 lamaran yang
saya bawa untuk saya taru di setiap perusahaan yang terbaik. Didalam saya
melamar pekerjaan sangat banyak cerita senang dan sedih itu semua saya anggap
menjadi pengalaman yang takan pernah saya lupakan. Satu persatu saya datangi perusahan dan pabrik untuk
menitip lamaran di pabrik dan perusahaan tersebut.
Didalam saya
melamar pekerjaan terkadang ada rasa kesal terhadap satpam/ security yang
meneriman lamaran tersebut, terkadang langsung ditolak dengan satpam/ security
tersebut, dan itu sangat sedih rasanya bila lamaran saya ditolak, dan sayapun
berkata terhadap diri saya sendiri “ ya allah orangmh terima aja lamaran saya,
kalo udah diterima mau di apainke itumah urusan belakangan… “ itu perkataan
saya bila lamaran saya di tolak dengan sangat tidak hormat, mau saya seperti
itu .
Tetapi itu
semua saya hadapi dengan senyuman dan pengalaman buat saya. Saya pun harus
tetap semangat dan pantang menyerah untuk itu semua karena say berfikiran ini
semua untuk diri saya sendiri untuk mewujudkan niat saya kepada orang tua saya.
Dan sayapun tidak putus asa untuk melamar pekerjaan, sayapun terus mendatangi
pabrik yang sekiranya lagi membutuhkan atau membuka lowongan pekerjaan. Dari
sekian banyak perusahaan yang saya datengi akhirnya satu- persatu menghubungi
saya.
Dari PT. AHM
saya mendapat panggilan untuk mengikuti tes tertulis dan sikotes yang di mulai
dari jam 09:00, saya pun tidak mau mensia- siakan kesempatan itu apalagi itu
termasuk ASTRA GROUP dan itu yang sangat saya harapkan. Untuk ke esokan harinya
saya menghadiri panggilan tersebut yang beralamat di Jl. Yosudarso depan RS.
Islam, saya pun langsung mendatangi alamat tersebut untuk tes tertulis dan
sikotes. Setelah tiba di lokasi sayapun sangat kaget dan terkejut melihat semua
itu.
Sangat banyak
yang mendapatkan panggilan di pt tersebut, dan sayapun melihat -+ sekitar 400 orang yang mendapatkan panggilan itu juga
dari berbagai daerah yang saya tau dan dari perkataan dia sendiri yang saya
Tanya adayang dari garut, Cirebon, tegal, indramayu, cilegon, banten, dan dll.
Pokonya yang saya tau itu semua kebanyakan dari luar daerah. Dan saya pun
sangat tidak yakin dalam panggilan tersebut, karena yang saya tau Astra Group
itu sangat membutuhkan orang yang dari luar daerah.
Tetapi saya
yakin dan optimis untuk menjalankan itu semua bilamana tidak diterima mungkin
itu belum milik saya dan bukan rezeki saya untuk bisa gabung di PT. AHM
tersebut. Dengan senang hati dan penuh percaya diri saya mengerjakan soal yang
diberikan oleh panitia perusahaan tersebut. Saya pun mengikuti aturan yang
sudah di tentukan dalam acara sikotes tersebut, dan saya jalankan sampai sore
hari yaitu pukul 16:30 untuk menunggu
hasil sikotes tersebut yang lolos dan yang tidak lolos.
Engga lama
kemudian hasil sikotespun turun dan langsung di tempel dimading, semua peserta
yang mengikuti tidak sabar ingin melihat namanya apakah ada atau tidak dalam
data tersebut, dan sayapun melihat kemading untuk melihat nama saya apakah ada
atau tidak ? saya sangat deg-degan untuk melihat hasil tersebut, sesudah sampai
depan madding sayapun mencari nama saya dan saya lihat dari atas ke bawah
dengan huruf awlan “M” dan saya mencari dengan teliti satu persatu dari atas ke
bawah ternyata nama saya tidak ada di dalam daftar tersebut. Dan saya tidak
yakin dan kurang puas sayapun kembali lagi untuk mengecek ulang ternyata nama
saya benar tidak masuk dalam daftar L. Dari sebanyak
itu yang mengikuti tes, yang lolos ke tahap berikutnya hanya 15 orang, menurut
saya itu sangat tidak wajar dalam pemikiran saya, dan saya berfikir itu kembali
lagi kepada pihak perusahaan tersebut, mungkin itu yang terbaik untuk
perusahaan tersebut dari semua yang mengikuti tes.
Saya kembali
pulang dengan rasa puas dan sangat tidak penasaran, dikarenakan saya sudah
berusaha semaksimal mungin untuk mengikuti sikotes tersebut walaupun dengan
hasil yang tidak diharapkan, dan itu semua menambah pengalaman saya. Sayapun
menunggu hasil panggilan lagi dari perusahaan- perusahaan yang sudah saya
titipkan lamaran saya, sambil menunggu panggilan tersebut dan menunggu chanel
dari teman, saya bekerja sambilan di proyek yaitu konstruksi baja.
Pas pada waktu
itu saya sedang mendapat pryoyek di kawasan Kelapa Gading yaitu dengan bentuk
bangunan ruko- ruko yang luas bangunanya sangat luas yang berdiri 4 lantai.
Dari proyek tersebut membuat reling
tangga dan kanopi depan, dan itu juga saya tekuni untuk menambah wawasan dan
ilmu dalam proyek tersebut seperti mengelas, cara mengukur yang benar dan
mengambil ukuran yang benar. Dalam berjalannya proyek tersebut saya mendapat
panggilan lagi di daerah cengkareng yaitu PT. FNI.
Dalam
sepengetahuan saya PT tersebut memproduksi saringan Batu Bara. Saya sayangat
senang mendapat panggilan lagi, ke esookan harinya saya mendatangi tempat
tersebut dan saya disuru bertemu langsung dengan Maneger dalam pabrik tersebut,
dengan rasa senang dan senyuman saya bertemu dengan Menager dalam perusahaan
tersebut, dan ia melihat kembali CV saya, sesudah ia melihat ia pun bertanya-
tanya kepada saya tentang motifasi saya. Sesudah ia bertanya dan saya jawab
dengan sopan dan bijak, saya pun dengan senang hati mendengar jawaban dari
Manager tersebut, dikarenakan saya diterima di perusahaan tersebut dan dapat
bekerja langsung untuk ke esokan harinya.
Untuk ke esokan
harinya saya bisa langsung bekerja perdana di PT. FNI tersebut, saya menjadi
operator dalam pabrik tersebut yang memproduksi saringan batu bara. Yang
didalam pabrik tersebut saya mendapatkan proses menganyam yaitu tahap ke 2.
Dengan senang hati saya menekuni pekerjaan tersebut, dan saya sangat senang
bisa bertemu dengan banyak teman di dalam pabrik tersebut. Didalam pekerjaan
perdana saya ada salah seorang yang memberikan masukan kepada saya tentang
pekerjaan tersebut dan saya terima dengan senang hati masukan tersebut. Dan
saya lihat dia sangat baik kapada saya dan sangat perhatian kepada pekerjaan
saya dan ia mau mengajarkan kepada saya tentang pekerjaan saya yang masih
perdana.
Dedalam saya bekerja saya selalu mendapat perhatin dari atasan
saya yaiutu Manager saya sendiri, ia juga pun ingin tau tentang pekerjaan saya
“ maklum namanya juga anak baru yaw ajar “ dan saya bekerja dengan sebaik
mengkin dan saya harus mengasih yang terbaik kepada perusahaan tersebut, Itulah
harapan dan dan motifasi saya dala bekerja dimanapun saya bekerja. Dan yang
paling saya herankan lagi baru pertama kali saya kerja saya langsung dikasih
lembur oleh Maneger tersebut dan saya ditawarkan kepanya untuk lembur, dengan
senang hati saya terima.
Myke : Ridwan gimana
kerja kamu hari ini ? dengan J
Sy : Alhamdulillah
baik Chie J
Myke : Kalo kamu saya
kasih lembur hari ini mau ?
Sy : ya saya sie
terserah Chie klo saya dikasih ya saya mau…
Myke : ya sudah kamu
lembur hari ini
Sy : ya sudah Chie
terimakasih J
Dengan senang hati saya id hari perdana saya biasa langsung
mendapatkan lembur. Dan ada dari teman rekan kerja saya yang bilang kepada
saya, dan disitu dia bisa dikatakan yang paling tua.
Dia : hebat loe Wan
baru- baru sudah dikasih lembur, salut gu sama loe wan…
Sy : bissa aja bang J
Dia : serius wan,
dari yang lain yang baru masuk sini paling sekitar 1 bulanan baru ditawarin
Sy : yang bener bang
?
Dia : iya wan
beneran..
Sy : Alhamdulillah
bang klo kya gitu J
Dia : iya wan
semangat wan, klo dikasih loe ambil aja wan
Sy : iya bang siap J
Dari mula pekerjaan pertama saya, saya langsung setiap hari di
kasih lembur dalam seminggu berturut- turut. Dan yang lebih senangnya lagi yang
mengasih lembur saya itu langsung Manager saya sendiri yang ngomong langsung
kepada saya dan dari situ saja saya sangat senang sekali, kalo yang lain paling
dia menyuru orang kantor yang ditugaskan di lapangan untuk mengasih kabar
kepada karyawannya. Dari situ saja saya sudah berfikir kyanya saya paling
spesial banget di perusahaan tersebut “ bukannya saya kegeeran” karena kalo
apa- apa langsung atasan saya yang turun( orang ke-2 di dalam pabrik ) dan dari
situlah yang membuat saya berfikir berbeda dari pada yang lain.
Saya juga sangat sadar diri kenapa saya
diperlakukan seperti itu, kalena pekerjaan saya beda dari pada yang lain,
bukannya saya sombong untuk bilang seperti itu tetapi itu kenyataan yang saya
liat di depan mata saya sendiri. Karena saya keja untuk MENCARI UANG, sedangkan
yang lain yang saya liat apa ? dia kerja untuk cari MUKA, dari situlah saya
menilai karyawan- karyawan dan rekan- rekan saya dalam bekerja, ia bekerja
rajin jika dilihat oleh BOSS dan di awasi oleh para atasan, itu menurut saya
pekerjaan yang sangat tidak baik dan sangat tidak mulia, menurut saya buat apa
jika bekerja seperti itu hanya untuk mencari muka. Menurut saya ya saya wajar jika diperlakukan seperti itu.
Dengan berjalannya waktu ada salah seorang di
dalam kerjaan saya yang saya lihat dia agak tidak suka terhadap saya
dikarenakan saya diperlakuan yang amat sangat
beda dari pada yang lain, sampai sampi ia melihat saya agak sinis dan senyuman
yang agak kurang enak untuk dipandang dan senyumannya yang sangat sedikit dari
biasanya. dan itu pun saya anggap biasa- biasa saja, dan sayapun mempunyai
fikiran “ kita mh masing- masing aja, yang penting engga saling merepotkan. “ dan
pada akhirnya saya pun tidak terasa sudah 1 tahun saya menjalani pekerjaan di
perusahaan tersebut. Setelah genap satu tahun saya pun dipanggil ke kantor,
dengan rasa deka- dekan saya berjalan menuju ke kantor.
Dengan rasa yang amat saya tidak duga sebelumnya
ternya saya mendapat kabar gembira, dan kabar gembiranya adalah selama satu
tahun saya bekerja saya langsung di angkat menjadi karyawan tetep, itu sangat
diluar dugaan saya. Dan saya sempat berfikir sangat cepat sekali saya
mendapatkannya J.
Tetapi dengan rasa hormat saya menolak dan saya mengundurkan diri untuk bekerja
di perusahaan tersebut, Manager saya pun sempat bingung kepada saya terhadap
tindakan yang saya ambil, dan ia pun bertanya- Tanya kepada saya ?? denagn
senyum saya menjawab “ engga papa ko Chie “ dan ia pun menanya kepada saya
kenapa kamu menghundurka diri ? dan saya pun menjawab karwena saya mau
melanjutkan sekolah lagi “ dan itupun saya sangat bohong mengatakan seperti itu
“ saya mengatakan seperti itu karena untuk jalan keluar saya yang sangat tepat
untuk mencari alasan. Pas genap satu tahun saya mengundurkan diri itu sudah
saya rencankan sudah lama, karena saya sudah tidak merasa nyaman dengan salah
seorang karyawan di pabrik tersebut. Saya berfikiran di dalam hati saya “ saya
masih muda, dan saya masih bisa mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Allah
engga tidur, jika memang rezeki saya Allah pasti tunjukan tempat terbaik buat
saya “ saya berkata di dalam hati seperti itu.
Pada akhirnya saya keluar dari pekerjaan saya dan
saya pun tidak tinggal diam untuk mencari lagi pekerjaan yang baru, saya pun
melamar- melamar kembali, setelah satu minggu kemudian saya mendapatkan kabar
gembira dengan dipanggilnya saya di PT. Indofood yang terletak di kawasan
ancol. Dengan senang hati saya mendatangi panggilan tersebut untuk mengikuti
tes sikotes dan tertulis. Setelah saya menjalani itu semua ternyata saya untuk di taruh di even PRJ
2014, dalam rangka ulang tahun Kota Jakarta, yang di adakannya setahun sekali
yaitu hanya sebulan. Penawaran itu saya terima dengan senang hati dan saya akan
jalankan dan saya berkata dalam hati “ mudah- mudahan saja setelah PRJ selesai
saya bias langsung meneruskan ke pabriknya “ dan saya berharapan seperti itu.
Saya jalankan event tersebud dengan senang hati
dan saya baru pertama kali kerja di dalam event PRJ. Saya sangat senang sekali
bias bekerja di event tersebut karena sangat banyak teman yang saya dapatkan begitu juga menambah pengalaman saya di dalam
pameran tersebut. Tidak tersasa waktupun begitu cepat, tidak terasa saya bekerja
sudah 1 bulan lamanya. Diwaktu penutupan PRJ saya sangat senang karena kami
semua bias bekerja dengan amat sangat baik dan bias memenuhi target setiap
harinya. Rasanya sangat sedih meninggalkan ia semua yang berada di stand
Indofood karena saya sangat salut dengan kerjasamanya yang sangat kompak dan
saling membantu satu sama lain.
Setelah PRJ selesai saya mencari- cari pekerjaan
kembali sampai sampai saya menunggu panggilan dari perusahaan- perusahaan
tersebut. Dan pada akhirnya saya mempunyai keputusan untuk bersekolah dan
mendaftarkan diri saya ke Perguruan Tinggi Negeri dengan cara Online, dan saya
jalani itu semua pada akhirnya saya mengitu Tes tertulis di UNJ, dan saya
jalani tes tersebut pada pagi hari, waktu itu saya mendapatkan jam set8. Setelah
saya menjalani tes dan untuk mengetahui hasilnya tunggu 2 minggu kedepan, saya
pun sangat tidak sabar untuk menunggu hasil tersebut. Waktu yang saya tunggu
pun tiba dana saya pun mengecek hasil
ujian saya lewat Onlie, halhasil saya tidak lulus di UNJ.
Saya tidak putus asa dan saya pun mendaftarkan
diri saya ke UNIVERSITAS GUNADARMA yang terletak di Margonda Depok, setelah
saya mengikuti semua tes di Universitas tersebut, saya juga mengharapkan
panggilan kerja dari PT. Indofood, karena kalo saya mendapatkan panggilan
sebelum dimulainya perkuliahan saya< saya akan mengambil kelas karyawan
diman saya mempunyai tujuan kuliah sambil bekerja, karena saya mempunyai niat
dari hasil kerja saya untuk membayar uang kuliah sendiri. Dan yang saya
harapkan ternya jauh dari pemikiran saya ternya lebih dulu pelaksanaan kuliah
saya dimulai dan saya pun tidak bias mengambil jam karyawan, dan apa boleh buat
saya menjalani perkuliahhan saya
tesebut, dan waktu ada acara Gunadarma saya mendapatkan informasi ternya masih
bisa pindah kelas yaitu kelas karyawan jika kita sudah di semester 2. Harapan
saya semoga saya bisa bekerja kembali sambil menjalankan kuliah saya, dan itu
semua untuk masa depan saya dan untuk mewujudkan impin saya.
Pada akhirnya saya bisa berada di UNIVERSITAS
GUNADARMA semoga saya dan teman- teman saya bisa mewujudakan impiannya dan apa
yang di harapkan semoga cepat terjadi dan bisa lulus Sarjana dengan tepat pada
waktunya J
Mamah,
Terimaksih atas takdir seorang Mamah
Yang memiliki kandungan ku tuk sembilan bulan
Yang melahirkan ku dengan derita
Nyawa ia pertaruhkan
Untuk aku yang lemah tidak berdaya
Maaf Mah...
Bila cuma tangis yang ku berikan untukmu
Saat pertama kali, kau perlihatkan aku kedunia
Maaf Mah...
Bila aku mesti terbangun di kegelapan malam
Dikarenakan aku yang merengek kehausan
Maafkan Aku Mah...
Anakmu ini, yang Cuma dapat mengadu serta meminta
Serta kau senantiasa berikan tanpa menginginkan imbalan
jasa
Ya Allah...
Dosakah diriku ini...
Yang senantiasa merepotkan Mamah
Wanita bijaksana yang membesarkanku
Mengajariku perihal makna kehidupan
Serta mamah sang selalu menjagaku tanpa lelah
Serta takan dulu menyerah
Mamah,
Aku memang tak melihat,
Hari di mana kau dilahirkan,
Tetapi aku yakin,
Hari itu pastilah hari yang indah,
Langit memerah jambu,
Awan berdesakan hendak turun,
Mentari mengerlingkan mata,
Sorepun tak ingin beranjak menjadi malam,
Karena gembiranya dunia,
Menyambut kehadiran wanita mulia.
Aku memang tak melihat,
Hari di mana kau dilahirkan,
Tetapi aku yakin,
Hari itu pastilah hari yang indah,
Langit memerah jambu,
Awan berdesakan hendak turun,
Mentari mengerlingkan mata,
Sorepun tak ingin beranjak menjadi malam,
Karena gembiranya dunia,
Menyambut kehadiran wanita mulia.
Mamah ,
Aku memang tak melihat,
Hari di mana aku dilahirkan,
Hari yang kau senyumi,
Hari yang kutangisi,
Hari yang tak pernah kunanti,
Karena ketakutanku yang amat sangat,
Tentang sebuah balas budi,
Dan janji-janji bakti,
Yang tak mungkin kupenuhi,
Untuk mewujudkan harapanmu.
Aku memang tak melihat,
Hari di mana aku dilahirkan,
Hari yang kau senyumi,
Hari yang kutangisi,
Hari yang tak pernah kunanti,
Karena ketakutanku yang amat sangat,
Tentang sebuah balas budi,
Dan janji-janji bakti,
Yang tak mungkin kupenuhi,
Untuk mewujudkan harapanmu.
Mamah ,
Aku masih bisa melihat senyummu,
Kurang lebih,
Hampir sama seperti senyummu dulu,
Ketika kau melahirkanku,
Tetapi ijinkan aku bertanya,
Bukankah bulan tak selamanya purnama?
Dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
Akupun telah tak telanjang lagi,
Karena berbaju tebal keangkuhan,
Maka seyogyanya,
Menangislah mamah.
Aku masih bisa melihat senyummu,
Kurang lebih,
Hampir sama seperti senyummu dulu,
Ketika kau melahirkanku,
Tetapi ijinkan aku bertanya,
Bukankah bulan tak selamanya purnama?
Dan embun pagi akan diteguk binatang melata,
Akupun telah tak telanjang lagi,
Karena berbaju tebal keangkuhan,
Maka seyogyanya,
Menangislah mamah.
Mamah...
Engkau bagaikan pelita dalam hidupku
Di waktu ku gelisah, tertatih
Kini engkau selalu ada dan menemani
Menjagaku di saat ku kehilangan arah
Membuatku lebih kuat akan segalanya
Yang mengajariku arti kedewasaan dan kerendahan hati
Engkau bagaikan embun di pagi hari..yang selalu menyejukkan jiwa ini
Ya Allah ..
Sayangilah dan jagalah ia, seperti kasih sayangnya yang tak pernah pudar kepadaku
Inginku melihatnya tersenyum bahagia dengan keberhasilanku
Aku bagaikan debu di dunia ini.
Tanpa ada seorang MAMAH yang selalu menghiasi hari-hariku
Seperti tak berguna jiwa dan raga ini tanpa kasih sayangnya
Ku tak akan mengerti arti kehidupan tanpanya
Ku bahagia dengan keberadaannya di sisiku.
Engkau bagaikan pelita dalam hidupku
Di waktu ku gelisah, tertatih
Kini engkau selalu ada dan menemani
Menjagaku di saat ku kehilangan arah
Membuatku lebih kuat akan segalanya
Yang mengajariku arti kedewasaan dan kerendahan hati
Engkau bagaikan embun di pagi hari..yang selalu menyejukkan jiwa ini
Ya Allah ..
Sayangilah dan jagalah ia, seperti kasih sayangnya yang tak pernah pudar kepadaku
Inginku melihatnya tersenyum bahagia dengan keberhasilanku
Aku bagaikan debu di dunia ini.
Tanpa ada seorang MAMAH yang selalu menghiasi hari-hariku
Seperti tak berguna jiwa dan raga ini tanpa kasih sayangnya
Ku tak akan mengerti arti kehidupan tanpanya
Ku bahagia dengan keberadaannya di sisiku.
Manusia TERKUAT adalah
mereka yang selalu BANGKIT dalam keadaan apapun, Manusia itu makin banyak
masalahnya, makin kuat hadepinnya, maka makin tinggi derajatnya, Jangan jd
manusia INSTANT yg mau mudahnya saja. Jadilah manusia INTAN yg SUKSES karena
PROSES Perjuangan itu ga selalu enak, Pasti ada
aja hambatannya,sedih susahnya.Tapi kita musti Yakin bakal ada pelangi setelah
badai menerjang, Mau seperti apa kamu nanti, tergantung kamu sendiri. Bukan
orang tua, teman, atau pun pacar. Hanya diperlukan impian besar dan keberanian
tuk menjadikan kita menjadi raja/ratu sepanjang hidup kita, BUKAN Impian yg
disesuaikan dgn kemampuan, MELAINKAN Kemampuan yg disesuaikan dengan Impian. Teruslah berdoa dan percaya, tanpa mengeluh, selalu
bersyukur, maka keindahan yang akan kamu dapat.
”Percaya
akan datangnya sebuah mimpi”